English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 03 Juli 2019

Mayoritas Bursa Asia Bergerak Lemah, ASX Untung Sendiri

 
 
Rifanfinancindo - Pada pertengahan perdagangan bursa saham Asia hari Rabu (03/07) banyak yang melemah  meskipun ada suntikan untung dari bursa Wall Street semalam. Kekhawatiran tentang ketegangan perdagangan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global membebani sentimen investor.

Korea Selatan telah memangkas perkiraan pertumbuhan ekonominya untuk tahun ini karena ekspor yang lemah dan investasi yang lesu. Selain itu, keputusan pemerintah Jepang untuk membatasi ekspor bahan teknologi yang digunakan untuk memproduksi semikonduktor dan bahan panel display ke  Korea Selatan membebani saham teknologi.

Melawan tren perdagangan yang sedang terjadi, pasar saham  Australia bergerak lebih tinggi. Dan untuk bursa saham yang paling merugi yaitu bursa saham Korea pasca sentimen diatas.

Baca Juga :


Pasar saham Australia naik mengikuti kenaikan moderat semalam di Wall Street dan rebound harga emas. Keuntungan dari saham pertambangan membantu mengimbangi kelemahan di sektor keuangan dan minyak. Indeks  ASX 200 menguat   40 poin atau 0,60 persen menjadi 6692.

Bursa saham Korea Selatan alami kerugian yang paling banyak dengan indeks Kopsi anjlok 0,97 persen oleh sentimen pemangkasan pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Indeks juga mendapat tekanan paling besar dari anjloknya saham-saham teknologi oleh kebijakan Jepang.

Perdagangan saham Jepang alami pelemahan oleh anjloknya saham-saham eksportir utama pasca penguatan yen Jepang, sehingga indeks  Nikkei anjlok 0,78 persen. Di antara saham teknologi, saham Advantest jatuh hampir 4 persen dan Tokyo Electron lebih rendah hampir 1 persen. Saham eksportir utama yang turun seperti saham  Mitsubishi Electric menurun lebih dari 1 persen dan Canon turun 0,7 persen,

Bursa saham China alami tekanan lanjutan merespon laporan mengecewakan data pertumbuhan di sektor jasa China melambat ke level terendah empat bulan pada bulan Juni. Indeks komposit Shanghai turun 0,7% dan indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong tergelincir 0,18%.

Demikian juga terjadi pergerakan negatif oleh profit taking  di  bursa saham Indonesia dengan IHSG turun 0,54 persen ke 6350.27, dengan tekanan kuat dari anjloknya saham-saham sektor mining dan  aneka industri. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 02 Juli 2019

Rupiah Selasa Melemah ke Rp14.145/USD; Dollar Asia Bertahan Kuat Jelang Pengumuman RBA



Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (02/07), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau balik terkoreksi, sementara dollar AS di pasar Asia terlihat bertahan setelah menanjak kuat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,24% ke level Rp 14.145 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.113.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.120, kemudian bergerak melemah ke Rp14.148, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.145. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia stabil bertahan setelah naik kuat oleh turunnya AUD/USD menjelang pengumuman suku bunga RBA yang ramai diperkirakan akan dipangkas 25bp ke 1.00% hari ini.


Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini stabil di level 96,84, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,84.

Sementara itu, IHSG Selasa di sesi pertama, terpantau dua arah dan sedang menguat 0,19% atau 12,027 poin ke level 6.389,827, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya variatif setelah index S&P500 mencetak rekor tertinggi baru di Wall Street.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini rebound, dengan dollar di pasar Asia stabil setelah didongkrak melemahnya aussie. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.080 – Rp 14.185. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 01 Juli 2019

EUR/USD Konsolidasi Dibawah 1.1400 Ditengah Data Inflasi Zona Euro Yang Bagus



PT Rifan Financindo - EUR/USD diperdagangkan mendekati 1.1400 dengan inflasi inti zona Euro melampaui daripada yang diperkirakan dengan angka 1.1%, yang mendorong naik Euro. PCE inti AS juga muncul dengan angka yang bagus 1.6% YoY. Pasar terus memonitor dampak pertemuan tingkat tinggi yang terpenting di Jepang antara Trump dengan Xi.

Sementara itu, kekurangan kecenderungan arah yang jelas dari pasangan matauang EUR/USD semata-mata disebabkan karena para investor enggan untuk melakukan taruhan yang agresif menjelang pertemuan tingkat tinggi kunci dari G20, dimana hasil dari pertemuan yang sangat krusial antara Presiden AS Donald Trump dengan pasangan dari Cinanya Xi Jinping akan memainkan peranan yang penting di dalam mempengaruhi sentimen jangka pendek sekitar dolar AS.

Baca Juga :


Suatu hasil yang positip bisa memaksa investor untuk melunakkan pemangkasan tingkat bunga secepatnya oleh the Fed, yang akan mendukung permintaan terhadap USD dan membuat tekanan baru terhadap semua matauang utama dunia lainnya.

Memasuki akhir minggu lalu, data ekonomi pada hari Jumat adalah perkiraan pertama dari inflasi konsumen zona Euro dengan CPI umum dan CPI inti yang diantisipasikan muncul di 1.2% dan 1.0% berurutan selama setahun, dimana CPI inti muncul lebih baik daripada yang diperkirakan dengan angka 1.1%.

Di Amerika Serikat ada data ekonomi indeks harga PCE inti  yang muncul sesuai dengan yang diperkirakan sebesar 0.2%, yang sama juga dengan angka sebelumnya.

Secara tehnikal, “support” awal menunggu di 1.1345 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.1300 dan kemudian 1.1270. Sedangkan “resistance” awal menunggu di 1.1390 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.1445 dan kemudian 1.1500. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 28 Juni 2019

Rupiah Akhir Pekan Terkoreksi Tipis ke Rp14.145/USD; Dollar Asia Stabil Menjelang G20



Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang akhir pekan Jumat pagi ini (28/06), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau agak terkoreksi, sementara dollar AS di pasar Asia terlihat stabil setelah melandai juga di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,04% ke level Rp 14.145 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.140.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka stabil di Rp 14.140, kemudian bergerak menguat ke Rp14.134, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.140. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia bertahan stabil menjelang pertemuan antara Trump dan Jinping di event G-20.

Baca Juga :


Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini stabil di level 96,19, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,19.

Sementara itu, IHSG Jumat di sesi pertama, terpantau menguat tipis 0,04% atau 1,729 poin ke level 6.355,372, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melemah menantikan pertemuan antara Trump dan Jinping di event G-20.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat tipis, dengan dollar di pasar Asia menanjak sekitar 1 minggu vs yen jelang G-20 meeting. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.080 – Rp 14.260. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 27 Juni 2019

Rupiah Kamis Pagi Menguat ke Rp14.170/USD; Dollar Asia Merangkak Lagi



Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi ini (27/06), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau agak rebound, sementara dollar AS di pasar Asia terlihat menanjak setelah variatif di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat 0,04% ke level Rp 14.170 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.175.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka stabil di Rp 14.175, kemudian bergerak melemah ke Rp14.185, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.170. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia balik terangkat menjelang pertemuan antara Trump dan Jinping di event G-20 yang diperkirakan memperlancar negosiasi dagang AS – China.

Baca Juga :


Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini naik ke level 96,28, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,17.

Sementara itu, IHSG Kamis di sesi pertama, terpantau menguat 0,32% atau 20,325 poin ke level 6.330,621, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat pertemuan antara Trump dan Jinping di event G-20.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah tipis, dengan dollar di pasar Asia menanjak sekitar 1 minggu vs yen jelang G-20 meeting. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.080 – Rp 14.260. Rifan Financindo.


Sumber : Vibzinews

Rabu, 26 Juni 2019

Bursa Jakarta dan Selandia Baru Terkuat di Bursa Asia 25 Juni



PT Rifan Financindo - Pada penutupan bursa saham Asia hari Selasa (25/06),  saham-saham anjlok  karena investor melangkah hati-hati menjelang pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping di sela-sela KTT G-20 mulai akhir pekan ini di Osaka, Jepang. Kekhawatiran tentang ketegangan AS-Iran juga membebani pasar karena Trump memberlakukan sanksi baru yang keras terhadap Iran.

Indeks Shanghai Composite China turun 26,07 poin atau 0,87 persen menjadi 2.982,07 sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong berakhir turun sebanyak 1,15 persen pada 28.185,98.

Saham Jepang mundur karena posisi yen naik ke level tertinggi hampir enam bulan terhadap dolar dan laporan media menyarankan Trump mempertimbangkan menarik diri dari perjanjian damai enam dekade dengan Jepang. Indeks  Nikkei berakhir turun 92,18 poin atau 0,43 persen menjadi 21.193,81 tertekan oleh anjloknya saham-saham unggulan seperti  Honda Motor, Toyota Motor dan Mazda Motor jatuh antara 0,6 persen dan 1,2 persen.


Baca Juga :

Bursa saham Seoul berakhir lebih rendah, dengan saham teknologi dan farmasi mempercepat penurunan jelang pembicaraan perdagangan utama antara AS dan China minggu ini. Indeks  Kospi turun 4,69 poin atau 0,22 persen menjadi 2.121,64 dengan tekanan saham LG Electronics turun 1,2 persen, sementara afiliasi saham  Display-nya LG turun 1,4 persen. Saham Samsung BioLogics jatuh 2,6 persen.

Pasar saham Australia berfluktuasi sebelum berakhir lebih rendah, terseret oleh anjloknya saham bank. Indeks  ASX 200 turun 7,40 poin atau 0,11 persen menjadi 6.658  yang dibatasi oleh kuatnya saham pertambangan pasca harga komoditas yang lebih tinggi seperti saham BHP naik 0,1 persen dan Rio Tinto menambahkan 0,6 persen.

Namun terjadi pergerakan sebaliknya di New Zealand dimana saham bursa mencapai rekor tertinggi karena data perdagangan melampaui perkiraan. Indeks acuan NZX-50 berakhir naik 29,98 poin atau 0,29 persen pada 10.418,29, dipimpin oleh kenaikan saham utilitas seperti saham Contact Energy.

Demikian juga terjadi pergerakan positif di bursa saham Indonesia dengan IHSG menguat 0,55 persen ke 6320.44, dengan support tenaga kuat datang dari naiknya  saham-saham sektor tambang dan industri dasar. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 25 Juni 2019

EUR/USD Mengambil Keuntungannya Keatas 1.1400.



Rifanfinancindo - Pasangan matauang EUR/USD diperdagangkan pada ketinggian tiga bulan yang baru ditengah kelemahan dolar AS yang meluas. Survey IFO Jerman yang bercampur gagal memicu aksi jual EUR dengan munculnya Business Climate yang lebih baik daripada yang diantisipasikan, walaupun turun dari bulan sebelumnya.

EUR/USD diperdagangkan pada level ketinggian yang terakhir terlihat pada bulan Maret tahun ini, tidak jauh dari angka 1.1400, meskipun data Eropa yang dirilis pada hari Senin meneguhkan buruknya ekonomi Jerman. IFO Business Confidence Index turun ke 97.4 pada bulan Juni. Sekalipun masih lebih baik daripada 97.3 yang diperkirakan, merupakan yang terendah sejak taun 2014.


Baca Juga :

“Greenback” tetap menjadi matauang yang terlemah sepanjang perdagangan forex seluruh dunia, dengan invesotor terus memperhitungkan pemangkasan tingkat suku bunga di dalam harga dolar AS. Kenyataan bahwa dolar AS diperdagangkan pada ketinggian multi bulan sebelum pengumuman disampaikan memperburuk penurunan dolar AS setelahnya dengan para investor bergegas untuk mengambil untung segera.

Saham bergerak “choppy” dengan para investor meragukan mengenai kemajuan yang bisa dicapai oleh AS-Cina didalm relasi perdagangan mereka, sementara mereka juga prihatin mengenai meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran setelah Presiden Trump mengancam untuk mengenakan sanksi lebih banyak terhadap Iran. Keprihatinan ini membuat imbal hasil Treasury AS berada di dalam tekanan, dengan imbal hasil pada Treasury  benchmark 10 tahun tercatat berada pada 2.03%.

Secara tehnikal, kenaikan selanjutnya akan bertemu dengan “resistance” terdekat di 1.1420 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1460 dan kemudian 1.1500. Sebaliknya, apabila turun selanjutnya akan bertemu dengan “support” terdekat di 1.1360 yang apabila  tertembus akan lanjut ke 1.1325 dan akhirnya 1.1295. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800