English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 11 Desember 2018

Hanya 3 Bursa Asia Yang Kini Dapat Untung



Rifanfinancindo - Bursa saham di kawasan Asia hari Selasa (11/12) diperdagangkan bervariasi mengikuti pergerakan volatile di Wall Street. Terpantau hanya perdagangan bursa saham Jepang dan Hongkong yang masuk zona merah. Pasar tampaknya masih berhati-hati dengan kondisi politik global khususnya terkait permasalahan Brexit dan juga perang dagang AS-China.

Perdagangan saham di Cina daratan menuai keuntungan dengan indeks Komposit Shanghai naik 0,19 persen sementara itu indeks komposit Shenzhen naik 0,603 persen. Berbeda dengan bursa saham Hongkong, awal ssi dibuka flat dan kini bergerak di zona merah dengan penurunan 0,04 persen.


Baca Juga :

Di bursa Jepang, indeks Nikkei 225 turun 0,36 persen sementara indeks Topix turun 0,88 persen setelah sempat menyentuh posisi terendah sebelumnya yang tidak terlihat sejak September 2017.  Sementara itu, indeks Kospi di bursa saham Korea Selatan naik 0,05 persen yang ditopang saham LG Electronics lebih tinggi 2 persen.

Demikian yang terjadi di kawasan pasifik, indeks ASX 200 bursa saham Australia naik 0,35 persen dengan sebagian besar sektor mengalami kenaikan seperti saham bank big four australia ( Australia dan Selandia Baru Banking Group naik 0,32 persen dan Commonwealth Bank of Australia naik 0,42 persen, Westpac naik 0,40 persen dan National Australia Bank naik 0,28 persen).

Pergerakan zona emrah juga terjadi di perdagangan bursa saham Indonesia yang kini anjlok cukup signifikan dengan penurunan 0,57 persen. Demikian juga pada pergerakan saham negara India, Singapura dan Malaysia juga masuk zona merah. Rifanfinancindo.


Sumber : Viiznews

Senin, 10 Desember 2018

Posisi Dolar AS Awal Pekan Masih Lemah



Rifan Financindo - Setelah pekan lalu secara teknikal pergerakan dolar AS mencetak kerugian pertama setelah 2 pekan berturut beruntung, awali perdagangan pekan ini hari Senin (10/12) masih dalam kondisi yang kurang stabil di posisi yang sama dengan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Masih lemahnya kekuatan dolar imbas sentimen pasar perdagangan akhir pekan lalu dimana salah satu mata uang utama tersebut anjlok  setelah laporan pekerjaan bulanan AS  lebih lemah dari perkiraan yang dirilis seperti laporan NFP dan pertumbuhan upah bulan November. Hal ini menunjukkan Federal Reserve akan mengetatkan kebijakan moneter pada tingkat yang lebih lambat dari perkiraan sebelumnya.



Baca Juga :

Sehingga muncul spekulasi bahwa bank sentral AS mungkin siap untuk memberi sinyal jeda dalam kampanye kenaikan suku bunga tiga tahunnya diimbangi oleh kekhawatiran bahwa pertumbuhan global melambat. Ekspektasi the Fed siap untuk menghentikan suku bunganya diperkuat setelah komentar Ketua Fed Jerome Powell pekan lalu .

Faktor lain yang menghambat kenaikan dolar yaitu anjloknya imbal hasil treasury AS yang telah memangkas keuntungan diferensial yield dolar tahun ini. Yield obligasi 10-tahun  sempat jatuh  ke level terendah sejak akhir Agustus dengan kesenjangan hasil antara sepuluh tahun jatuh tempo di AS dan pemerintah Inggris dipangkas menjadi 162 basis poin dari 174 basis poin sebulan sebelumnya.

Karena sepanjang hari ini tidak ada data ekonomi yang kuat dirilis, untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika menurut analyst Vibiz Research Center  secara teknikal indeks dolar akan turun ke posisi  96,51 yang merupakan penutupan pekan lalu dan jika tembus akan meluncur ke S1. Namun jika bergerak positif akan berusaha naik ke posisi awal sesi di 96.72 dan jika tembus akan mendaki ke kisaran resisten kuatnya. Rifan Financindo.


Sumber : Vibzinews

Jumat, 07 Desember 2018

Perdagangan Bursa Asia Akhir Pekan Masih Berhati-hati

indeks shanghai

PT Rifan Financindo - Bursa saham di kawasan Asia hari Jumat (7/12)  diperdagangkan dengan hati-hati  di belakang laporan yang menunjukkan Federal Reserve AS dapat mempertimbangkan tempo yang lebih lambat dari kenaikan suku bunga daripada yang sebelumnya diperkirakan.

The Wall Street Journal melaporkan  bahwa bank sentral AS sedang mempertimbangkan apakah akan menandakan pendekatan wait-and-see untuk menilai kenaikan pada pertemuan mendatang bulan ini. Laporan tersebut  mengatakan pejabat Fed tidak tahu apa langkah selanjutnya  setelah bulan Desember.

Baca Juga :

Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,28 persen dengan indeks Topix tergelincir 0,14 persen. Salah satu pemicu kenaikan indeks dikarenakan yen Jepang sedang retreat. Pada bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,41 persen yang disupport oleh saham dari pembuat chip SK Hynix naik 1,36 persen.

Demikian juga perdagangan saham di  Australia, dimana indeks ASX 200 naik 0,51 persen  dengan hampir semua sektor di wilayah positif. Indeks alami rebound kuat setelah  penurunan perdagangan sebelumnya di tengah aksi jual yang kuat di kawasan Asia Pasifik.

Memantau perkembangan bursa saham Cina daratan berhati-hati dalam perdagangan sehingga indeks komposit Shanghai dan komposit Shenzhen masih berada di posisi yang sama dengan akhir perdagangan sebelumnya alias flat.  Sementara itu, indeks Hang Seng di Hong Kong mengalami kerugian fraksional.

Sekalipun indeks bursa saham Asia bergerak mixed, indeks  bursa saham Jakarta rebound  dengan kondisi indeks kini sudah berada di zona hijau  dengan kenaikan 0,13 persen. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 06 Desember 2018

EUR/USD Turun Karena Kurva Imbal Hasil AS Mendatar



Rifanfinancindo - EUR/USD pada hari Rabu kemarin sempat turun, diperdagangkan ke dekat 1.1300. Greenback bangkit kembali karena rentang imbal hasil obligasi menyempit, memicu keprihatinan mengenai resesi.

Pasangan matauang EUR/USD bangkit setelah mendekati angka 1.1300 karena keengganan terhadap resiko tetapi ketegangan disekitar budget Itali terus membatasi kemajuannya. PM Itali, Conte mengatakan bahwa dia tidak pernah menghentikan diskusi dengan Komisi Uni Eropa, dan bahkan menyatakan bahwa dia ingin menambahkan sedikit sebagian dari langkah-langkah yang ada di dalam rencana, tetapi dia berbicara mengenai 2.1% dan 2.3%, masih diatas target Uni Eropa 2.0%. Sementara Komisaris Uni Eropa Oettinger berkata bahwa mereka masih menunggu Itali untuk memberikan budget yang baru, mendesak negara itu untuk melakukannya.  Selain itu juga ada pembicaraan di pasar yang menunjukkan bahwa Menteri Ekonomi Itali Giovanni Tria bisa mengundurkan diri begitu parlemen menyetujui budget 2019.


Baca Juga :

Pasangan matauang ini mencapai zona harga 1.1350 sebelum kehilangan momentum naik, dan dengan pasar AS ditutup karena liburan, nampaknya perdagangan sesi AS menjadi lama.

Arah turun dari EUR/USD akan berhadapan dengan “support” pada level 1.1315, yang apabila berhasil ditembus akan menuju ke “support” berikutnya di 1.275 dan selanjutnya 1.1240. Arah naik akan berhadapan dengan “resistance” pada level 1.1380, yang apabila berhasil ditembus akan menuju ke “resistance” berikutnya di 1.1425 dan selanjutnya 1.1460. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibzinews

Rabu, 05 Desember 2018

Outlook Penggerak Pasar Forex Minggu Ini

 

Rifan Financindo - Dolar AS mengakhiri bulan November dengan pergerakan yang bercampur. Bagaimana selanjutnya? Minggu pertama dari bulan yang terakhir di tahun 2018 ini menyajikan data yang paling penting Non-Farm Payrolls dan data-data ekonomi penting lainnya. Berikut ini adalah outlook penggerak pasar forex minggu ini sebagaimana yang dikeluarkan oleh forex crunch.

Baca Juga :

  1. PMI Jasa Inggris: Rabu, 16:30. Angka yang ketiga dan terakhir dari PMI Markit ini adalah untuk sektor yang terbesar dan cenderung menjadi penggerak pasar yang signifikan bagi Poundsterling. Pada bulan Oktober angkanya 52.2, suatu level yang menunjukkan pertumbuhan yang rendah. Publikasi yang akan keluar ini untuk bulan November kemungkinan tetap rendah karena tingginya level ketidakpastian disekitar Brexit, diperkirakan sekitar 52.5.
  2. Jerome Powell berbicara: Rabu, pernyataan akan dirilis pada 20:15, testimoni dimulai setelah 22:00. Gubernur Fed Powell akan pergi ke Capitol Hill dan akan memberikan testimoni mengenai kebijakan ekonomi dan moneter. Setelah komentarnya baru-baru ini yang dipandang “dovish”, setiap perkataan mengenai tingkat bunga akan diperhatikan dengan seksama. Bank sentral Amerika sedang dalam jalurnya untuk menaikkan tingkat bunga pada bulan ini namun gerakan selanjutnya menjadi tidak jelas. FOMC “dot-plot” menunjukkan 3 kenaikan tingkat bunga pada tahun 2019 tetapi pasar menilainya lebih sedikit.
  3. Non-Farm Payrolls ADP AS: Rabu, 20:15. Automated Data Processing melaporkan penambahan 227.000 pekerjaan di sektor swasta pada bulan Oktober, diatas rata-rata. Publikasi dari NFP ADP AS menggerakkan pasar dan juga membentuk ekspektasi untuk NFP pada hari Jumat. Meskipun demikian perlu dicatat bahwa keduanya tidak selalu berkorelasi positip, paling tidak sebelum direvisi. Kali ini diperkirakan 196.000.
  4. PMI Non-Manufacturing ISM AS: Rabu, 22:00. Laporan ISM untuk sektor jasa pada bulan OKtober tetap tinggi di 60.3, menunjukkan pertumbuhan yang kokoh. Angka bulan November kelihatannya turun karena bertumbuhnya ketidakpastian. Disini, angka juga menjadi petunjuk, petunjuk terakhir, menjelang NFP. Diperkirakan 59.2.
  5. Non-Farm Payrolls AS: Jumat, 20:30. Dijuluki sebagai “Raja Indikator”, laporan pekerjaan Amerika ini memberikan masukan yang signifikan menjelang keputusan the Fed yang terakhir pada tahun ini. Laporan untuk bulan Oktober cukup bagus, dengan kenaikan 250.000 posisi dan upah setahun akhirnya menyentuh 3%, mencapai 3.1%. Dari bulan ke bulan, gaji naik 0.2%. Tingkat pengangguran untuk bulan November berada pada 3.7%. Laporan bulan November kemungkinan menunjukkan penambahan pekerjaan yang moderat, diproyeksikan peningkatan 200.000 posisi dan kenaikan 0.3% di dalam upah bulanan. Tingkat pengangguran diperkirakan tidak berubah tetap 3.7%. Rifan Financindo.

Sumber : Vibzinews

Selasa, 04 Desember 2018

Keuntungan Bursa Saham Asia Dipangkas, IHSG Masih Kuat



PT Rifan Financindo - Memantau perkembangan bursa saham di kawasan Asia hari Selasa (4/12), diperdagangkan lebih rendah oleh profit taking pasar setelah perdagangan sebelumnya mencetak posisi kenaikan harian yang lumayan.   Pasar meragukan gencatan senjata perang dagang AS-China yang sebelumnya menjadi pijakan kuat meraih untung.

Ketidakpastian masa depan hubungan AS-China masih mendominasi sentimen pasar, karena ada perbedaan antara penjelasan dari Gedung Putih, dari Trump sendiri dan juga dari pihak Beijing. Selain itu pasar mempertanyakan siapa nantinya  yang akan memimpin delegasi AS dalam pembicaraan perdagangan masa depan dengan Beijing.

Baca Juga :

Perdagangan di bursa Jepang, indeks  Nikkei 225 turun 0,52 persen  sementara indeks Topix anjlok  0,81 persen. Di bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi tergelincir 0,68 persen. Demikian juga di bursa Australia, indeks ASX 200 turun 0,91 persen pada sore hari dengan hampir semua sektor di wilayah negatif.

Namun untuk perdagangan saham di Cina daratan,  indeks komposit Shanghai flat dengan kenaikan 0,07 persen, sementara indeks komposit Shenzhen turun 0,08 persen. Di bursa saham Hong Kong, indeks Hang Seng   turun 0,25 persen.

Berbeda dengan kondisi bursa utama kawasan Asia, keberuntungan masih ada di perdagangan saham Jakarta dengan indeks alami kenaikan  hingga 0,40 persen setelah sempat perdagangan sebelumnya mencapai puncak tertinggi 8 bulan. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 03 Desember 2018

Dolar AS 3 Desember di Asia Merugi Pasca Berhentinya Perang Dagang



Rifanfinancindo - Terhentinya perang dagang AS dan China pasca pertemuan Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping akhir pekan lalu di Argentina membuat perdagangan pasar keuangan global cukup menguntungkan, berbeda dengan yang dialami oleh  mata uang dolar AS yang justru alami kerugian.

Sejak awal perdagangan  sesi Asia hari Senin (3/12) dolar sudah alami tekanan harga dengan indeks dibawah penutupan akhir pekan lalu. Namun tidak semua rival utamanya yang menekan dolar AS, terpantau yaitu aussie dan euro.

Baca Juga :

Dalam makan malam para pemimpin di KTT G-20 di Argentina akhir pekan, Xi Jinping dan Donald Trump membahas berbagai masalah yang menjengkelkan  di antara sengketa perdagangan mereka. Presiden Trump telah menyetujui bahwa pada 1 Januari 2019 tarif impor senilai $ 200 milyar berlaku dengan tingkat 10 persen, dan tidak menaikkannya menjadi 25 persen seperti saat ini. Dan selama 90 hari ke depan, pejabat Amerika dan Cina akan terus bernegosiasi.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap 6 mata uang utama lainnya kini bergerak pada kisaran 96.98 setelah dibuka pada posisi awal sesi 97.13. Perdagangan sebelumnya indeks ditutup pada posisi 97.21 dan pagi ini sempat mencapai posisi tinggi di 97.16.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika posisi dolar masih akan menunggu sentimen pasar terhadap data PMI dan juga beberapa komentar pejabat FOMC seperti Richard Clarida, Randal Quarles, John Williams dan Lael Brainard. Rifanfinancindo.



Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800