English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 15 Oktober 2018

Rupiah Awal Pekan Melemah ke Rp15.240/USD; Dollar Global Rebound



Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin siang ini (15/10), nilai tukar rupiah terpantau kembali melemah, di atas level Rp15.200, sementara dollar AS terlihat menanjak di pasar Asia setelah menguat juga di sesi keuangan global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS hari ini melemah ke level Rp 15.240 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.200.

Analis Vibiznews melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka stabil di Rp 15.205, kemudian sempat bergerak melemah sampai ke Rp15.245, dan terakhir jelang siang ini WIB terlihat di posisi Rp 15.240. Melemahnya rupiah terjadi sejalan dengan dollar di pasar uang Asia yang melanjutkan kenaikan setelah menguat di pasar AS, terdongkrak loyonya pound sterling oleh isyu Brexit.




Baca juga :
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, menjelang tengah hari WIB ini menguat ke level 95,36 dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 95,25.

Sementara itu, IHSG hari Senin ini, di sesi pertama, menguat 0,40% atau 22,77 poin ke level 5.778,890, oleh dorongan bargain hunting, berlawanan arah kembali dengan bursa saham kawasan Asia yang berlanjut tergelincir dari sejak akhir minggu lalu.

Dollar AS terhadap rupiah siang ini terlihat menguat sesuai dengan dollar di pasar global yang sedang berupaya rebound, karena terpelesetnya mata uang sterling karena isyu Brexit menjelang event European Union summit. Kisaran rupiah minggu ini pada Rp14880 – Rp15300 terhadap dollar AS. Rifan Financindo.


Sumber : Vibznews

Jumat, 12 Oktober 2018

Dolar AS Jatuh Terendah 2 Minggu


PT Rifan Financindo - Dolar AS jatuh ke level terendah dua minggu pada hari Kamis terhadap sekeranjang mata uang terpengaruh hasil Treasury AS yang lebih rendah dan kemerosotan bursa Wall Street.

Kenaikan harga konsumen AS yang lebih lemah dari perkiraan pada bulan September juga mengurangi taruhan untuk peningkatan suku bunga yang lebih cepat oleh Federal Reserve, yang semakin mengikis daya tarik dolar.

Euro naik ke puncak satu minggu terhadap dolar sebagai risalah pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa bulan lalu menyarankan pembuat kebijakan belum meninggalkan rencana mereka untuk mengakhiri program pembelian obligasi 2,6 triliun euro ECB tahun ini.



Baca juga :

Yuan China naik dalam perdagangan luar negeri, rebound dari kelemahan awal akibat kekalahan ekuitas global. Pedagang menepis komentar dari Presiden AS Donald Trump menandakan dia tidak mundur untuk meningkatkan perang dagangnya dengan Beijing.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada hari Kamis indeks harga konsumen naik 0,1 persen pada September, kurang dari perkiraan kenaikan 0,2 persen di kalangan analis yang disurvei oleh Reuters.

Indeks yang melacak dolar terhadap enam mata uang jatuh ke 94.987, terendah sejak 28 September. Indeks dolar turun 0,5 persen pada 95,03. Patokan yield obligasi 10-tahun AS jatuh ke level terendah satu minggu.

Perkiraan dari pejabat Fed dirilis bulan lalu menunjukkan mereka memperkirakan tiga kenaikan suku bunga pada 2019, dan beberapa mengatakan mereka terbuka untuk kenaikan suku bunga pada bulan Desember, yang akan menjadi yang keempat tahun ini.

Sedangkan ECB tampak masih dalam jalur berdasarkan risalah terakhir, untuk menormalkan kebijakan ultra longgar mereka tahun ini meskipun ada kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan di Eropa. Mata uang euro naik 0,56 persen pada $ 1,1589 setelah menyentuh satu minggu tertinggi. Itu 0,45 persen lebih tinggi pada 129,91 yen.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS masih berpotensi lemah dengan kemerosotan bursa global. Namun jika bursa global pulih dengan aksi bargain hunting, dapat mendukung dolar AS. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 11 Oktober 2018

RFB Gelar Media Training Loco Gold di Tanah Melayu


http://rfinancindo.com/wp-content/uploads/2018/10/1.jpg
 
Rifanfinancindo - Menyambung kegiatan edukasi sebelumnya di Palembang, PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) menggelar media training untuk para jurnalis di kantor RFB Pekanbaru dengan tema yang sama yaitu Pengenalan Investasi Kontrak Berjangka Emas (Loco Gold) Pada Perdagangan Berjangka Komoditi, Sabtu 29 September 2018.

Media merupakan mitra kerja perusahaan yang berperan penting dalam menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat luas. Karenanya, dengan pemahaman yang lebih menyeluruh oleh para jurnalis maka pandangan tentang perusahaan pialang berjangka di industri PBK diharapkan semakin positif.

Dalam kegiatan training kali ini, materi dibawakan oleh Bp. Liwan – Pimpinan Cabang RFB Pekanbaru. Dalam paparannya, pria yang cukup akrab dikenal oleh media ini menjelaskan bagaimana menentukan harga emas di pasar dengan melihat korelasi indeksi harga emas dunia dengan nilai tukar dollar terhadap rupiah.
Baca juga :

Selain itu para peserta yang hadir turut dijelaskan sejarah dan cara berinvestasi di produk Loco Gold. Keuntungan Loco Gold menurut Liwan adalah harga yang cenderung stabil karena sifatnya safe haven. “Namun demikian, setiap investasi tentu memiliki risiko, dan semakin tinggi keuntungan suatu instrument investasi, maka semakin tinggi pula risikonya,” ujar dia.

Sepanjang training, beberapa pertanyaan muncul menyoal bagaimana mekanisme dan upaya memitigasi risiko pada investasi Loco Gold. Menjawab hal ini, Liwan menjelaskan keputusan berinvestasi sejak semula ada di tangan nasabah. Karena mereka yang berhak menentukan posisi buy dan sell. RFB bisa diibaratkan hanya jasa kurir pengantar ke pasar, setelah sampai di pasar nasabah yang memutuskan untuk jual-beli dengan pedagang. 

“Dengan demikian untuk meminimalisir risiko, kami selalu memberikan informasi dan analisis pasar terkini kepada nasabah dan memberikan alert ketika dana nasabah turun dari total yang diinvestasikan. Kami akan menawarkan dua pilihan, yaitu  top up atau ditarik semua,” terang Liwan.
Seusai training, para peserta yang dihadiri oleh 33 jurnalis dari berbagai media ini diajak bermain teka-teki silang melalui instagram untuk menguji pengetahuan mereka dari edukasi yang telah diikuti. Acara ditutup dengan makan siang bersama dan pembagian hadiah untuk para pemenang  games. Rifanfinancindo.


 Dokumentasi :

Rifanfinancindo

Rifanfinancindo

Rifanfinancindo

Rifanfinancindo

Rifanfinancindo

Rifanfinancindo

 

Rabu, 10 Oktober 2018

Mayoritas Bursa Asia Hijau, Saham di Nikkei dan Kospi Kurang Laku

indeks hang seng

Rifan Financindo - Melihat perkembangan perdagangan saham di bursa kawasan Asia hari Rabu (10/10), banyak indeks bursa dibuka menguat namun sebagiannya berjalannya pasar terkoreksi dan kembali masuk zona merah seperti Nikkei dan Kospi. Tampaknya pasar sangat berhati-hati membeli saham kali ini mencermati perdagangan yang mixed di Wall Street semalam.

Baca juga :


Di bursa saham Jepang, indeks Nikkei yang dibuka 0,24% pada awal sesi merespon pelemahan yen dan bagusnya data pemesanan mesin inti Jepang kini berjalannya waktu perdagangan kembali masuk zona merah melanjutkan trend perdagangan sebelumnya. Indeks anjlok lagi oleh profit taking pasar.
Demikian juga di bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi dibuka kuat oleh support mayoritas sektor yang hijau. Kini Kospi tertekan cukup kuat dan kini berada di posisi 2234.92, telah anjlok sekitar 0,85%.

Berbeda dengan indeks ASX 200 di bursa saham Australia yang dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya, kini bergerak rebound oleh sentimen posisi harga tambang yang terus mendaki dan mengangkat saham-saham tambang. Kini indeks ASX 200 sedang naik 0,17%.

Di China, indeks Shanghai Composite naik 0,23 persen dan indeks Hang Seng Hong Kong dibuka lebih kuat dan kini naik 0,70 persen.   Di Indonesia, bursa saham Jakarta dibuka dengan indeks menguat 0,23%. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 09 Oktober 2018

Ringkasan Penggerak Pasar Forex Minggu Lalu



PT Rifan Financindo - Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.


Baca juga :

Berikut ini adalah ringkasan event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu:

“Greenback memulai kuartal yang baru dengan keuntungan yang baru. Perkataan Powell yang “hawkish” bergabung bersama dengan membumbungnya imbal hasil dan data ekonomi yang bagus. ISM Non-Manufacturing PMI menyentuh 61.6 poin. Rekor yang tertinggi. Namun, laporan Non-Farm Payrolls bercampur dengan penambahan hanya 134.000 pekerjaan. Revisi naik laporan bulan yang lalu dan upah yang bagus mengimbangi kekurangan di dalam penambahan jumlah pekerjaan. Euro terpukul dengan krisis Itali yang berkelanjutan sementara Poundsterling berjuang dengan bertambahnya keprihatinan mengenai stabilitas dari pemerintah Inggris ditengah manuver Boris Johnson dan pertanyaan dari perbatasan Irlandia. Dolar Kanada menjadi pemenang yang besar setelah Kanada dan AS mencapai kerangka mengenai persetujuan NAFTA yang baru yang akan disebut USMCA. USD/JPY mencapai ketinggian yang baru sementara Aussie berjuang setelah keputusan RBA.

Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:

  1. Tingkat pengangguran turun ke angka yang mencengangkan 3.7% pada bulan September (dari 3.9%)
  2. Klaim pengangguran turun 8000 per minggu, dari revisi sebelumnya 215.000 menjadi 207.000.
  3. Order Faktori naik 2.3% per bulan, lebih tinggi daripada penurunan 0.8%.
  4. PMI manufacturing index naik 0.9 di bulan September, dari 54.7 menjadi 55.6.
  5. ISM non-manufacturing index muncul di 61.6 untuk bulan September, mengalahkan yang diperkirakan. ISM manufacturing index muncul di 59.8 sesuai dengan yang diperkirakan.

Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:

  1. Menyalahkan badai Florence: Total nonfarm payroll employment hanya meningkat sebanyak 134.000 per bulan, meleset daripada yang diperkirakan sebesar 180.000.
  2. Same store sales naik 5.7% per minggu, turun 0.1% dari kenaikan minggu lalu 5.8%.
  3. Defisit perdagangan bertambah menjadi 53.2 miliar pada bulan Agustus, lebih besar dari bulan Juli 50.0 miliar.
  4. Construction spending naik 0.1% per bulan, meleset dari yang diperkirakan sebesar 0.4%.
  5. PMI services index turun 1.3 poin di bulan September, dari 54.8 menjadi 53.5. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Senin, 08 Oktober 2018

Bursa Asia Awal Pekan Dimulai Masuk Zona Merah



Rifanfinancindo - Bursa saham Asia alami pelemahan di tengah perdagangan saham sesi Asia hari Senin (08/10) pagi setelah bank sentral China memangkas persyaratan cadangan untuk bank hari Minggu lalu. Perdagangan cukup sempit dikarenakan liburnya bursa saham Jepang.

Di pasar Cina Raya, indeks Hang Seng Hong Kong anjlok 0,62 persen sedangkan bursa saham Shanghai indeksnya turun 2,57 persen setelah dibuka kembali pasca liburam Golden Week.


Baca juga :
Terdapat 2 kemungkinan yang akan terjadi jika Anda memutuskan untuk keluar dari perusahaan. Kemungkinan-kemungkinan ini akan mempengaruhi pengurusan layanan BPJS Ketenagakerjaan Anda nantinya.

Hari Minggu (07/10)  Bank Rakyat China mengumumkan langkah kebijakan mereka untuk memangkas jumlah uang tunai yang harus dimiliki bank sebagai cadangan. Langkah oleh bank sentral China ini merupakan yang keempat pada tahun 2018, terjadi di tengah kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari perang perdagangan China-AS.

Di bursa saham Australia, indeks  ASX 200  anjlok 1,01 persen pada awal sesi oleh profit taking pasar pasca rally indeks pekan lalu. Pelemahan indeks tertekan oleh karena sebagian besar sektor cenderung lebih rendah seperti sektor keuangan.

Demikian juga di  Korea Selatan, indeks Kospi diperdagangkan 0,21 persen lebih rendah di awal sesi meskipun mendapat bantuan kekuatan dari naiknya saham industri kelas berat Samsung Electronics yang naik 0,56 persen. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 05 Oktober 2018

Jalan Penguatan Mingguan Dolar AS Bergelombang



Rifan Financindo - Perjalanan dolar AS untuk mencetak penguatan mingguan tampaknya akan berhasil setelah pekan ini menutup perdagangan harian dengan penguatan signifikan, sekalipun perdagangan hari Kamis profit taking. Koreksi rally dolar tidak berlanjut pada perdagangan sesi Asia hari Jumat (05/10) dengan indeks dolar rebound kembali.

Baca juga :


Setelah sempat mencetak penguatan tertinggi sejak 20 Agustus 2018, dolar terpangkas kembali hingga akhir sesi Amerika semalam pasca anjloknya kembali yield obligasi AS dari posisi yield tertinggi sepanjang tahun. Dan melihat sentimen diatas, jalan dolar diperkirakan masih akan bergelombang sampai akhir perdagangan.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap 6 mata uang utama, dibuka lebih tinggi   ke 95.77 setelah perdagangan sebelumnya sempat mencapai posisi mendekati level tertinggi 2 bulan di 96.12.

Untuk pergerakan hingga sesi Amerika malam nanti,  sepertinya pasar optimis dengan pilihannya terhadap dolar dikarenakan terdapat rilis data makro AS yang kuat mengangkat indeks. Analis Vibiz Research memperkirakan dolar bergerak bullish dalam kisaran  posisi 95,83 – 96.10. Namun jika terjadi koreksi akan meluncur ke  95.70 – 95.10. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800