English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 09 Oktober 2018

Ringkasan Penggerak Pasar Forex Minggu Lalu



PT Rifan Financindo - Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.


Baca juga :

Berikut ini adalah ringkasan event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu:

“Greenback memulai kuartal yang baru dengan keuntungan yang baru. Perkataan Powell yang “hawkish” bergabung bersama dengan membumbungnya imbal hasil dan data ekonomi yang bagus. ISM Non-Manufacturing PMI menyentuh 61.6 poin. Rekor yang tertinggi. Namun, laporan Non-Farm Payrolls bercampur dengan penambahan hanya 134.000 pekerjaan. Revisi naik laporan bulan yang lalu dan upah yang bagus mengimbangi kekurangan di dalam penambahan jumlah pekerjaan. Euro terpukul dengan krisis Itali yang berkelanjutan sementara Poundsterling berjuang dengan bertambahnya keprihatinan mengenai stabilitas dari pemerintah Inggris ditengah manuver Boris Johnson dan pertanyaan dari perbatasan Irlandia. Dolar Kanada menjadi pemenang yang besar setelah Kanada dan AS mencapai kerangka mengenai persetujuan NAFTA yang baru yang akan disebut USMCA. USD/JPY mencapai ketinggian yang baru sementara Aussie berjuang setelah keputusan RBA.

Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:

  1. Tingkat pengangguran turun ke angka yang mencengangkan 3.7% pada bulan September (dari 3.9%)
  2. Klaim pengangguran turun 8000 per minggu, dari revisi sebelumnya 215.000 menjadi 207.000.
  3. Order Faktori naik 2.3% per bulan, lebih tinggi daripada penurunan 0.8%.
  4. PMI manufacturing index naik 0.9 di bulan September, dari 54.7 menjadi 55.6.
  5. ISM non-manufacturing index muncul di 61.6 untuk bulan September, mengalahkan yang diperkirakan. ISM manufacturing index muncul di 59.8 sesuai dengan yang diperkirakan.

Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:

  1. Menyalahkan badai Florence: Total nonfarm payroll employment hanya meningkat sebanyak 134.000 per bulan, meleset daripada yang diperkirakan sebesar 180.000.
  2. Same store sales naik 5.7% per minggu, turun 0.1% dari kenaikan minggu lalu 5.8%.
  3. Defisit perdagangan bertambah menjadi 53.2 miliar pada bulan Agustus, lebih besar dari bulan Juli 50.0 miliar.
  4. Construction spending naik 0.1% per bulan, meleset dari yang diperkirakan sebesar 0.4%.
  5. PMI services index turun 1.3 poin di bulan September, dari 54.8 menjadi 53.5. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Senin, 08 Oktober 2018

Bursa Asia Awal Pekan Dimulai Masuk Zona Merah



Rifanfinancindo - Bursa saham Asia alami pelemahan di tengah perdagangan saham sesi Asia hari Senin (08/10) pagi setelah bank sentral China memangkas persyaratan cadangan untuk bank hari Minggu lalu. Perdagangan cukup sempit dikarenakan liburnya bursa saham Jepang.

Di pasar Cina Raya, indeks Hang Seng Hong Kong anjlok 0,62 persen sedangkan bursa saham Shanghai indeksnya turun 2,57 persen setelah dibuka kembali pasca liburam Golden Week.


Baca juga :
Terdapat 2 kemungkinan yang akan terjadi jika Anda memutuskan untuk keluar dari perusahaan. Kemungkinan-kemungkinan ini akan mempengaruhi pengurusan layanan BPJS Ketenagakerjaan Anda nantinya.

Hari Minggu (07/10)  Bank Rakyat China mengumumkan langkah kebijakan mereka untuk memangkas jumlah uang tunai yang harus dimiliki bank sebagai cadangan. Langkah oleh bank sentral China ini merupakan yang keempat pada tahun 2018, terjadi di tengah kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari perang perdagangan China-AS.

Di bursa saham Australia, indeks  ASX 200  anjlok 1,01 persen pada awal sesi oleh profit taking pasar pasca rally indeks pekan lalu. Pelemahan indeks tertekan oleh karena sebagian besar sektor cenderung lebih rendah seperti sektor keuangan.

Demikian juga di  Korea Selatan, indeks Kospi diperdagangkan 0,21 persen lebih rendah di awal sesi meskipun mendapat bantuan kekuatan dari naiknya saham industri kelas berat Samsung Electronics yang naik 0,56 persen. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 05 Oktober 2018

Jalan Penguatan Mingguan Dolar AS Bergelombang



Rifan Financindo - Perjalanan dolar AS untuk mencetak penguatan mingguan tampaknya akan berhasil setelah pekan ini menutup perdagangan harian dengan penguatan signifikan, sekalipun perdagangan hari Kamis profit taking. Koreksi rally dolar tidak berlanjut pada perdagangan sesi Asia hari Jumat (05/10) dengan indeks dolar rebound kembali.

Baca juga :


Setelah sempat mencetak penguatan tertinggi sejak 20 Agustus 2018, dolar terpangkas kembali hingga akhir sesi Amerika semalam pasca anjloknya kembali yield obligasi AS dari posisi yield tertinggi sepanjang tahun. Dan melihat sentimen diatas, jalan dolar diperkirakan masih akan bergelombang sampai akhir perdagangan.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap 6 mata uang utama, dibuka lebih tinggi   ke 95.77 setelah perdagangan sebelumnya sempat mencapai posisi mendekati level tertinggi 2 bulan di 96.12.

Untuk pergerakan hingga sesi Amerika malam nanti,  sepertinya pasar optimis dengan pilihannya terhadap dolar dikarenakan terdapat rilis data makro AS yang kuat mengangkat indeks. Analis Vibiz Research memperkirakan dolar bergerak bullish dalam kisaran  posisi 95,83 – 96.10. Namun jika terjadi koreksi akan meluncur ke  95.70 – 95.10. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 04 Oktober 2018

Rupiah Sentuh 15.146 per Dolar AS, IHSG Merosot 20,13 Poin

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen

PT Rifan Financindo - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal sesi perdagangan saham Kamis pekan ini. Investor asing masih jual saham dan posisi rupiah berada di kisaran 15.000 per dolar AS.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (4/10/2018), IHSG merosot 20,13 poin atau 0,34 persen ke posisi 5.847,59. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, tekanan IHSG masih berlanjut. IHSG susut 26,30 poin atau 0,52 persen ke posisi 5.837,38. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,93 persen ke posisi 917. Seluruh indeks saham acuan pun kompak tertekan.

Ada sebanyak 90 saham melemah sehingga menekan IHSG. 88 saham diam di tempat dan 91 saham melemah. Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.847,59 dan terendah 5.819,04.

Baca juga :


Total frekuensi perdagangan saham 16.447 kali dengan volume perdagangan saham 580,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 378,2 miliar. Investor asing lepas saham Rp 57,24 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) menguat ke posisi 15.146.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian merosot 0,08 persen. Sektor saham infrastruktur turun 1,51 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Sektor saham industri dasar melemah 1,59 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 1,3 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham CITY mendaki 24,87 persen ke posisi Rp 492 per saham, saham SAPX menanjak 24,60 persen ke posisi Rp 466 per saham, dan saham GDST menanjak 6,03 persen ke posisi Rp 123 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TBIG merosot 6,61 persen ke posisi Rp 5.300 per saham, saham SMGR turun 5,19 persen ke posisi Rp 8.675 per saham, dan saham KLBF merosot 5,19 persen ke posisi Rp 8.675 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,74 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 1,28 persen, indeks saham Singapura turun 0,97 persen dan indeks saham Taiwan susut 1,23 persen. PT Rifan Financindo.



Sumber : Liputan 6

Rabu, 03 Oktober 2018

Pasar Asia Dibuka Menguat Dalam Kehati-hatian, Bursa China Dan Korsel Libur



Rifanfinancindo - Pasar Asia dibuka untuk pembukaan yang berhati-hati pada hari Rabu, menyusul rekor tertinggi Dow Jones Industrial Average semalam di Wall Street.

Kontrak berjangka Nikkei di Chicago berada di 24.265, sementara mitranya di Osaka berada di 24.220. Nikkei 225 terakhir ditutup pada 24.270,62.

Di Australia, kontrak berjangka SPI berada di 6,126.0 dibandingkan dengan penutupan terakhir ASX 200 di 6,126.2.




Baca juga :


Pasar di China dan Korea Selatan ditutup untuk liburan umum.

Dalam aksi pasar di Wall Street, Dow Jones Industrial Average naik 122,73 poin menjadi ditutup pada rekor 26.773,94. S & P 500 ditutup sangat datar di 2,923.43 sementara Nasdaq Composite tergelincir sekitar setengah persen menjadi 7.999,555.

Dalam berita mata uang, indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjangnya, berada di 95,507 pada pukul 7:01 pagi waktu HK / SIN, di luar level tertinggi kemarin.

Yen Jepang diperdagangkan sebagian besar datar di 113,64 melawan greenback, sementara dolar Australia menguat pada $ 0,7188, pada 7:02 pagi HK / SIN. Rifanfinancindo.



Sumber : Vibiznews

Selasa, 02 Oktober 2018

Mayoritas Saham Asia Awal Pekan Banyak Yang Merugi



Rifan Financindo - Perdagangan saham  di bursa Asia awal pekan hari Senin (1/10) bergerak mixed pasca rilis data PMI manufaktur China yang menunjukkan data lebih rendah dari data bulan sebelumnya. Volatilitas perdagangan juga sepi dikarenakan banyak bursa tutup seperti bursa Shanghai dan Hongkong karena libur nasional.

Di bursa saham Jepang, indeks Nikkei 225 melanjutkan kenaikannya untuk diperdagangkan 0,54 persen lebih tinggi sementara indeks Topix tetap lebih rendah dengan 0,14 persen awal sesi karena saham produsen mobil utama seperti Toyota dan Nissan semuanya mengalami penurunan.

Baca juga :



Sementara itu pergerakan saham di Korea Selatan, indeks Kospi kehilangan keuntungan dari perdagangan sebelumnya dengan turun 0,28 persen meskipun rilis data PMI manufaktur Korea Selatan bulan September meningkat pertama kalinya  sejak Maret 2018.

Di bursa pasifik, indeks ASX 200 tergelincir 0,6 persen, dengan sebagian besar sektor masih diperdagangkan di wilayah negatif. Saham sektor keuangan yang sangat berat turun 1,31 persen, dengan saham Commonwealth Bank of Australia anjlok 1,43 persen dan perdagangan AMP turun 1,72 persen. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 01 Oktober 2018

Rupiah Awal Pekan Menguat ke Rp14.900/USD; Dolar Global Menanjak Karena Suku Bunga



PT Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin pagi ini (1/10), nilai tukar rupiah terpantau menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS), sementara dollar AS menguat lagi di pasar Asia setelah menanjak Jumat malam di sesi pasar Amerika. Rupiah terhadap dollar AS hari ini menguat ke level Rp 14.900 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.925.
Analis Vibiznews melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat di Rp 14.900, kemudian sempat melemah ke Rp14.925, dan terakhir menjelang siang ini WIB terlihat menguat di posisi Rp 14.900. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia menguat karena proyeksi kenaikan suku bunga lanjutan sampai 2020.

Baca juga :



Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang WIB ini cenderung naik terbatas ke level 95,20 dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 95,18.

Sementara itu, IHSG hari Senin ini, di sesi pertama, mendatar dengan menguat tipis 0,03% atau 0,33 poin ke level 5.949,040, setelah menguat juga dalam 3 hari sebelumnya.

Dollar AS terhadap rupiah siang ini terlihat mengalami koreksi setelah menanjak signifikan di pasar global didukung oleh proyeksi kenaikan suku bunga the Fed lanjutan sampai 2020 serta data ekonomi yang kuat dari Amerika. Kisaran rupiah minggu ini pada Rp14768 – Rp14940 terhadap dollar AS. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800