English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 11 Mei 2018

Bursa Saham Asia Menguat Ikuti Jejak Wall Street




PT Rifan Financindo - Bursa saham Asia diperdagangkan menguat pada pembukaan hari ini (11/5/2018). Pencapaian tersebut mengekor wall street yang mencatat kenaikan selama enam hari berturut-turut dengan dukungan beberapa sentimen positif.


Dilansir dari CNBC, indeks saham Nikkei Jepang menanjak 0,68 persen dan indeks saham Topix melaju 0,55 persen. Sektor saham material melemah, namun berhasil diimbangi kenaikan sektor saham teknologi dan keuangan.

Sementara indeks saham Kospi Korea Selatan bergerak naik 0,55 persen. Ditopang penguatan signifikan pada saham sektor teknologi dan otomotif, seperti Samsung Electronics yang melesat 0,78 persen.
Baca juga :
Melongok indeks saham S&P/ASX 200 Sydney pun menguat tipis 0,25 persen di tengah pelemahan di sektor saham keuangan yang diperdagangkan lebih rendah 0,29 persen.

Sementara itu, bursa saham Malaysia libur menyusul kemenangan Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri Malaysia baru pada pemilihan umum (pemilu) baru-baru ini.

Penguatan bursa saham Asia pagi ini mengikuti jejak wall street dengan seluruh indeks utama mencetak keuntungan. Faktor pendorongnya, yakni data realisasi inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan.

Inflasi AS naik 0,2 persen pada April 2018 atau lebih rendah dari ekspetasi para ekonom 0,3 persen. Capaian ini meredakan kekhawatiran investor tentang kebijakan pengetatan moneter oleh The Fed.
Pelaku pasar memandang, Bank Sentral AS tidak akan terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga acuannya tahun ini.

Kondisi geopolitik di Timur Tengah masih menjadi fokus investor. Harga minyak bergerak mendatar di tengah kekhawatiran investor atas dampak dari sanksi baru AS, yakni ekspor minyak Iran. Presiden AS Donald Trump juga telah menarik diri dari perjanjikan nuklir Iran.

Di komoditas minyak, Analis Bank of America Merrill Lynch memprediksi harga minyak mentah Brent bisa menjulang hingga USD 100 per barel yang dipengaruhi ketegangan geopolitik.

Pada perdagangan Kamis, harga minyak West Texas Intermediate AS naik 0,18 persen ke posisi USD 71,49 per barel. Sedangkan harga minyak mentah Brent berjangka naik 0,05 persen ke posisi USD 77,51 per barel.

Indeks dolar terhadap beberapa mata uang utama tergelincir setelah pengumuman data inflasi. Indeks dolar diperdagangkan 92,720 atau melemah setelah menyentuh level 93,42 pada awal pekan ini. Terhadap mata uang Yen Jepang, dolar AS diperdagangkan 109,51. PT RIfan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 09 Mei 2018

Usai Pengumuman Trump soal Iran, Bursa Asia Dibuka Bervariasi





Rifanfinancindo - Bursa Asia bergerak bervariasi pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini, usai pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa AS akan menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran.


Mengutip CNBC, Rabu (9/5/2018), indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,38 persen. Indeks keuangan dan teknologi menjadi pemberat utama gerak indeks saham acuan di Jepang tersebut. Namun, sektor migas dan tambang mampu menahan pelemahan ke level yang lebih dalam.

Di Korea Selatan, indeks acuan Kospi bergerak mendatar. Sedangkan di Australia, indeks S&P/ASX 200 tertekan 0,22 persen karena pelemahan sektor keuangan.

Baca juga : Sama seperti di Jepang, sektor migas di bursa saham Australia mampu menguat karena kenaikan harga minyak memicu prospek positif saham-saham migas.

Pada Selasa kemarin Presiden AS Donald Trump menepati janji pada saat masa kampanye untuk menarik diri dari perjanjian Iran yang dibuat pada 2015 lalu. Amerika Serikat (AS) tetap memberikan sanksi kepada Iran.

Dalam perjanjian tersebut, sanksi ekonomi yang diberlakukan oleh AS dan negara Eropa, seperti Jerman dan Prancis, akan secara bertahap dikurangi jika Iran membatasi pengembangan nuklir.
Iran menyatakan akan tetap berkomitmen pada perjanjian tersebut dan terus melakukan negosiasi dengan pihak-pihak lainnya. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 08 Mei 2018

Menunggu Keputusan Sanksi Iran, Bursa Asia Bergerak Campuran






Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak beragam pada awal perdagangan Selasa pekan ini. Pelaku pasar tengah menunggu keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai sanksi yang akan diberikan kepada Iran.

Mengutip CNBC, Selasa (8/5/2018), indeks Nikkei 225 Tokyo tergelincir 0,06 persen, sementara indeks Topix naik tipis 0,16 persen.

Untuk pasar saham Korea Selatan, Indeks Kospi menguat 0,56 persen. Saham-saham di sektor teknologi menguat. Saham Samsung Electronics naik 1,54 persen dan saham SK Hynix naik 2,53 persen. Saham sektor otomotif juga diperdagangkan lebih tinggi.

Baca juga :


Sementara indeks S&P/ASX 200 Australia diperdagangan naik 0,22 persen. Sebagian besar sektor saham mencatatkan keuntungan moderat kecuali saham telekomunikasi.

Saham-saham para produsen minyak di Australia diperdagangan beragam karena harga minyak dunia turun dari level USD 70 persen di sesi penutupan.

Saat ini perhatian pelaku pasar tertuju kepada kesepakatan nuklir Iran.

Presiden AS Donald Trump mengatakan keputusan apakah akan tetap dalam kesepakatan nuklir Iran atau untuk menjatuhkan sanksi akan diumumkan pada selasa siang waktu setempat. Lebih cepat empat hari dari yang diperkirakan.

Perjanjian tersebut memiliki klausul penyelesaian sengketa yang memberikan setidaknya 35 hari untuk mempertimbangkan klaim bahwa pihak mana pun telah melanggar ketentuannya. Itu bisa diperpanjang jika semua pihak setuju.

Jika Trump memulihkan sanksi kembali kepada Iran, berdasarkan undang-undang AS, ia harus menunggu setidaknya 180 hari sebelum menerapkan langkah barunya: menargetkan bank-bank negara yang gagal memotong pembelian minyak Iran secara signifikan. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 07 Mei 2018

Dolar AS Bayangi Gerak Bursa Saham Asia pada Awal Pekan



PT Rifan Financindo - Bursa saham Asia bergerak menguat pada perdagangan saham awal pekan ini. Hal itu seiring rilis data ekonomi upah di Amerika Serikat (AS) melambat sehingga kurangi risiko kenaikan suku bunga lebih cepat oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve.

Penguatan bursa saham Asia terjadi di tengah masih ada ketegangan hubungan perdagangan antara China dan AS. Ditambah tenggat waktukesepakatan nuklir Iran.

Pada awal pekan ini, indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,2 persen. Indeks saham Jepang Nikkei cenderung mendatar. Indeks saham Australia menguat 0,2 persen.

Baca juga :
Rilis data ekonomi  AS yang berdampak ke wall street pengaruhi bursa saham Asia. Data laporan pekerjaan AS pada Jumat pekan lalu menunjukkan pengangguran turun ke level terendah 3,9 persen. Akan tetapi upah tetap lamban. Ini menunjukkan the Federal Reserve atau bank sentral AS akan menaikkan suku bunga secara bertahap.

Hal itu mendorong bursa saham AS atau wall street menguat. Indeks saham Dow Jones naik 1,39 persen. Sedangkan indeks saham S&P 500mendaki 1,28 persen dan indeks saham Nasdaq bertambah 1,71 persen.

Saham Apple Inc mencapai rekor tertinggi usai Warren Buffett melalui perusahaan investasinya Berkshire Hathaway Inc mencatatkan kenaikan kepemilikan saham di Apple. Pada pekan ini bursa saham Asia akan dipengaruhi rilis data ekonomi China dan Amerika Serikat. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 04 Mei 2018

Menanti Hasil Negosiasi Dagang AS dan China, Bursa Saham Asia Variatif






Rifanfinancindo - Bursa saham Asia bergerak variatif pada pembukaan perdagangan hari ini (4/5/2018). Pasalnya, investor menantikan hasil diskusi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Dikutip dari CNBC, indeks saham Australia ASX 200 naik tipis 0,16 persen. Sektor saham keuangan membebani gerak ASX 200, sementara saham produsen emas mendulang untung.

Indeks saham Kospi Korea Selatan merosot 0,31 persen. Penurunan terjadi di saham sektor otomotif dan teknologi, seperti perusahaan raksasa Samsung Electronics. Sementara itu, bursa saham Jepang tutup di Jumat ini.
Baca juga :
Gerak variatif bursa saham Asia ini mengikuti laju wall street yang beragam. Indeks Dow Jones mencetak untung dengan kenaikan 5,17 poin ke level 23.930,15, sedangkan indeks utama AS lain, yakni S&P 500 dan Nasdaq terhempas.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin memimpin pejabat Donald Trump bertemu dengan para pejabat China untuk mendiskusikan perdagangan antar kedua negara di Beijing.

Sebelum perundingan tersebut, hubungan dua negara ekonomi terbesar di dunia ini tegang lantaran rencana pemerintah AS yang ingin membatasi beberapa perusahaan asal China untuk menjual peralatan telekomunikasi mereka di negeri Paman Sam.

"Melindungi IP dan mengurangi defisit perdagangan antara AS dengan China dengan jumlah, nampaknya masih cukup jauh atau tidak mungkin," kata Analis ANZ.

Investor pun menyoroti permasalahan hukum Trump. Dalam sebuah wawancara, salah satu tim pengacara Trump, Rudy Giuliani mengatakan bahwa Trump membayar pengacara pribadinya Michael Cohen untuk membayar artis film porno Stephanie Clifford alias Stormy Daniels. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 03 Mei 2018

Bursa Saham Asia Bervariasi Imbas Kekhawatiran Perang Dagang






Rifan Financindo - Bursa saham Asia bervariasi menjelang pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.Pada perdagangan saham Kamis, (3/5/2018), indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang mendatar.

Sementara itu, indeks saham Kore Selatan melemah 0,24 persen di awal perdagangan. Indeks saham Australia naik 0,68 persen. Sedangkan bursa saham Jepang libur.

Baca juga :

Pemerintahan AS di bawah pimpinan Presiden Donald Trump pun sedang mempertimbangkan untuk memberi perintah eksekutif membatasi kemampuan perusahaan China untuk menjual peralatan telekomunikasi di AS. Ini dapat menganggu ketenangan investor.


Pembicaraan antara Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Wakil Perdana Menteri China Liu He akan rilis pada Kamis malam waktu setempat. Namun kesepakatan kedua negara itu dinilai sangat tidak mungkin.

Sentimen tersebut pun menekan bursa saham AS atau wall street. Mengutip laman Reuters, indeks saham Dow Jones melemah 0,72 persen. Sementara itu, indeks saham S&P 500 susut 0,72 persen dan indeks saham Nasdaq tergelincir 0,42 persen. Hal tersebut juga berdampak ke bursa saham Asia. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 02 Mei 2018

Bursa Asia Bervariasi, Dolar AS Kembali Merangkak Naik



PT Rifan Financindo - Bursa Asia dibuka bervariasi pada perdagangan Rabu pekan ini. Beberapa negara kembali memulai perdagangan Usai libur.

Mengutip CNBC, Rabu (2/5/2018), Indeks Nikkei 225 Jepang turun tipis 0,14 persen. Sedangkan indeks Topix juga mencatatkan pelemahan tipis dengan turun 0,23 persen. Sektor pertambangan memimpin pelemahan pada perdagangan hari ini.

Baca juga :

Di Korea Selatan, indeks Kospi tergelincir 0,1 persen.

Untuk indeks S&P/ASX 200 Australia melawan tren penurunan dengan naik 0,16 persen didorong oleh sektor industri dan teknologi. Untuk sektor keuangan menjadi beban terberat gerak pasar saham di Australia ini.

Gerak bursa Asia ini seirama dengan penutupan Wall Street semalam. Indeks acuan S&P 500 naik 6,75 poin atau 0,25 persen menjadi 2.654,8 dan Nasdaq Composite menambahkan 64,44 poin atau 0,91 persen menjadi 7.130,70.

Berbeda, Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 64,1 poin atau 0,27 persen menjadi 24.099,05.
Untuk dolar AS mampu mempertahankan penguatan jepang pertemuan Bank Sentral AS pada Mei ini. indeks dolar yang merupakan indeks nilai tukar dolar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia diperdagangkan di angka 92,489 pada pukul 8.13 waktu Singapura.

Sebagian besar analis memperkirakan bahwa Bank Sentral AS akan mempertahankan suku bunga pada bulan ini. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800