English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 07 Mei 2018

Dolar AS Bayangi Gerak Bursa Saham Asia pada Awal Pekan



PT Rifan Financindo - Bursa saham Asia bergerak menguat pada perdagangan saham awal pekan ini. Hal itu seiring rilis data ekonomi upah di Amerika Serikat (AS) melambat sehingga kurangi risiko kenaikan suku bunga lebih cepat oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve.

Penguatan bursa saham Asia terjadi di tengah masih ada ketegangan hubungan perdagangan antara China dan AS. Ditambah tenggat waktukesepakatan nuklir Iran.

Pada awal pekan ini, indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,2 persen. Indeks saham Jepang Nikkei cenderung mendatar. Indeks saham Australia menguat 0,2 persen.

Baca juga :
Rilis data ekonomi  AS yang berdampak ke wall street pengaruhi bursa saham Asia. Data laporan pekerjaan AS pada Jumat pekan lalu menunjukkan pengangguran turun ke level terendah 3,9 persen. Akan tetapi upah tetap lamban. Ini menunjukkan the Federal Reserve atau bank sentral AS akan menaikkan suku bunga secara bertahap.

Hal itu mendorong bursa saham AS atau wall street menguat. Indeks saham Dow Jones naik 1,39 persen. Sedangkan indeks saham S&P 500mendaki 1,28 persen dan indeks saham Nasdaq bertambah 1,71 persen.

Saham Apple Inc mencapai rekor tertinggi usai Warren Buffett melalui perusahaan investasinya Berkshire Hathaway Inc mencatatkan kenaikan kepemilikan saham di Apple. Pada pekan ini bursa saham Asia akan dipengaruhi rilis data ekonomi China dan Amerika Serikat. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 04 Mei 2018

Menanti Hasil Negosiasi Dagang AS dan China, Bursa Saham Asia Variatif






Rifanfinancindo - Bursa saham Asia bergerak variatif pada pembukaan perdagangan hari ini (4/5/2018). Pasalnya, investor menantikan hasil diskusi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Dikutip dari CNBC, indeks saham Australia ASX 200 naik tipis 0,16 persen. Sektor saham keuangan membebani gerak ASX 200, sementara saham produsen emas mendulang untung.

Indeks saham Kospi Korea Selatan merosot 0,31 persen. Penurunan terjadi di saham sektor otomotif dan teknologi, seperti perusahaan raksasa Samsung Electronics. Sementara itu, bursa saham Jepang tutup di Jumat ini.
Baca juga :
Gerak variatif bursa saham Asia ini mengikuti laju wall street yang beragam. Indeks Dow Jones mencetak untung dengan kenaikan 5,17 poin ke level 23.930,15, sedangkan indeks utama AS lain, yakni S&P 500 dan Nasdaq terhempas.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin memimpin pejabat Donald Trump bertemu dengan para pejabat China untuk mendiskusikan perdagangan antar kedua negara di Beijing.

Sebelum perundingan tersebut, hubungan dua negara ekonomi terbesar di dunia ini tegang lantaran rencana pemerintah AS yang ingin membatasi beberapa perusahaan asal China untuk menjual peralatan telekomunikasi mereka di negeri Paman Sam.

"Melindungi IP dan mengurangi defisit perdagangan antara AS dengan China dengan jumlah, nampaknya masih cukup jauh atau tidak mungkin," kata Analis ANZ.

Investor pun menyoroti permasalahan hukum Trump. Dalam sebuah wawancara, salah satu tim pengacara Trump, Rudy Giuliani mengatakan bahwa Trump membayar pengacara pribadinya Michael Cohen untuk membayar artis film porno Stephanie Clifford alias Stormy Daniels. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 03 Mei 2018

Bursa Saham Asia Bervariasi Imbas Kekhawatiran Perang Dagang






Rifan Financindo - Bursa saham Asia bervariasi menjelang pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.Pada perdagangan saham Kamis, (3/5/2018), indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang mendatar.

Sementara itu, indeks saham Kore Selatan melemah 0,24 persen di awal perdagangan. Indeks saham Australia naik 0,68 persen. Sedangkan bursa saham Jepang libur.

Baca juga :

Pemerintahan AS di bawah pimpinan Presiden Donald Trump pun sedang mempertimbangkan untuk memberi perintah eksekutif membatasi kemampuan perusahaan China untuk menjual peralatan telekomunikasi di AS. Ini dapat menganggu ketenangan investor.


Pembicaraan antara Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Wakil Perdana Menteri China Liu He akan rilis pada Kamis malam waktu setempat. Namun kesepakatan kedua negara itu dinilai sangat tidak mungkin.

Sentimen tersebut pun menekan bursa saham AS atau wall street. Mengutip laman Reuters, indeks saham Dow Jones melemah 0,72 persen. Sementara itu, indeks saham S&P 500 susut 0,72 persen dan indeks saham Nasdaq tergelincir 0,42 persen. Hal tersebut juga berdampak ke bursa saham Asia. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 02 Mei 2018

Bursa Asia Bervariasi, Dolar AS Kembali Merangkak Naik



PT Rifan Financindo - Bursa Asia dibuka bervariasi pada perdagangan Rabu pekan ini. Beberapa negara kembali memulai perdagangan Usai libur.

Mengutip CNBC, Rabu (2/5/2018), Indeks Nikkei 225 Jepang turun tipis 0,14 persen. Sedangkan indeks Topix juga mencatatkan pelemahan tipis dengan turun 0,23 persen. Sektor pertambangan memimpin pelemahan pada perdagangan hari ini.

Baca juga :

Di Korea Selatan, indeks Kospi tergelincir 0,1 persen.

Untuk indeks S&P/ASX 200 Australia melawan tren penurunan dengan naik 0,16 persen didorong oleh sektor industri dan teknologi. Untuk sektor keuangan menjadi beban terberat gerak pasar saham di Australia ini.

Gerak bursa Asia ini seirama dengan penutupan Wall Street semalam. Indeks acuan S&P 500 naik 6,75 poin atau 0,25 persen menjadi 2.654,8 dan Nasdaq Composite menambahkan 64,44 poin atau 0,91 persen menjadi 7.130,70.

Berbeda, Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 64,1 poin atau 0,27 persen menjadi 24.099,05.
Untuk dolar AS mampu mempertahankan penguatan jepang pertemuan Bank Sentral AS pada Mei ini. indeks dolar yang merupakan indeks nilai tukar dolar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia diperdagangkan di angka 92,489 pada pukul 8.13 waktu Singapura.

Sebagian besar analis memperkirakan bahwa Bank Sentral AS akan mempertahankan suku bunga pada bulan ini. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 30 April 2018

Ketegangan Korea Mereda Bawa Bursa Asia Menguat





Rifanfinancindo - Bursa Asia menguat dipicu meredanya ketegangan di Semenanjung Korea dan laporan laba perusahaan yang tercatat naik. Meski demikian, penguatan masih dibayangi beberapa investor yang mencermati kemungkinan jika kondisi ini akan kembali berubah dalam waktu dekat.

Melansir laman Reuters, Senin (30/4/2018), indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen. Indeks  ini tampaknya akan berakhir mendatar pekan ini, setelah mencatat kerugian  berturut-turut.

Baca juga :
Sementara indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,5 persen dan kemungkinan berakhir lebih dari 2 persen di April. Ini antara lain dipicu laporan laba perusahan Samsung dan berlangsungnya pertemuan puncak antar Korea Utara dan Selatan yang sangat sukses.

Sedangkan indeks patokan Australia bertambah 0,2 persen, sementara saham Selandia Baru melunak.
Adapun pasar Jepang, Cina dan India tutup karena liburan dan sebagian besar Pasar Asia akan kembali ditutup pada hari Selasa.

Secara keseluruhan, penguatan Bursa Asia pada awal pekan ini terdorong laporan perolehan laba perusahaan pada kuartal pertama yang menguat. Lebih dari separuh perusahaan di Wall Street tercatat naik 79,4 persen, mengalahkan perkiraan konsensus.

Analis sekarang memperkirakan pertumbuhan laba bisa mencapai 24,6 persen, lebih dari perkiraan di awal tahun. Pemicu hal ini sebagian besar berkat pemotongan pajak yang besar.

Tetapi investor juga gelisah dibayangi kemungkinan Federal Reserve AS yang kembali menaikkan tingkat suku bunga lebih cepat tahun ini. Dan kemungkinan Bank Sentral Eropa mengakhiri program pembelian obligasi. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 27 April 2018

Investor Cermati Pertemuan Kim Jong-un dan Moon Jae-in, Bursa Saham Asia Mendaki



Rifan Financindo - Bursa saham Asia dibuka menguat pada perdagangan Jumat (27/4/2018). Pergerakan ini membuntuti kenaikan Wall Street yang ditopang rapor hijau laporan keuangan kuartal I beberapa perusahaan raksasa AS.

Mengutip CNBC, indeks saham ASX 200 Australia menanjak 0,6 persen pada perdagangan sesi I ini. Sebagian besar sektor saham berada di zona hijau, dan sektor keuangan memimpin penguatan saham sebesar 0,24 persen. Disusul saham sektor energi dan material masing-masing mendaki 0,78 persen dan 0,7 persen.

Indeks saham Nikkei Jepang pun terkerek naik 0,27 persen dan indeks Topix menguat 0,12 persen. Bank of Japan/BoJ akan merilis laporan prospek kebijakan moneter terbaru. Bank sentral Jepang ini diprediksi tidak akan mengubah kebijakan, yakni mengurangi stimulus moneter.

Baca juga :

Ditambah lagi dengan pengangkatan dua deputi gubernur Bank of Japan, Masayoshi Amamiya yang merupakan seorang bankir dan Masazumi Wakatabe yang sangat mendukung pelonggaran moneter secara agresif.

"Wakatabe bahkan mengejutkan pasar pada pertemuan pertamanya dengan menyarankan ada langkah stimulus tambahan karena terkait tekanan inflasi," ujar Ekonom Natixis, Kohei Iwahara.

Sementara itu, indeks saham Kospi Korea Selatan melesat 1,11 persen. Investor mencermati perkembangan pertemuan antara Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk membahas perdamaian dan denuklirisasi pada KTT Korea Selatan dan Korea Utara,

Di sisi lain, dolar Amerika Serikat (AS) tetap bertahan di atas level 91,00 terhadap sejumlah mata uang utama. Sedangkan indeks dolar diperdagangkan di level 91,548.

Mata uang Euro tercatat 1,2103 per dolar AS setelah keputusan Bank Sentral Eropa mempertahankan suku bunga acuan. Sedangkan Yen Jepang diperdagangkan di posisi 109,28 dan dolar Australia di level 0,7549 per dolar AS. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 26 April 2018

Bursa Asia Bergerak Campuran, Jepang Menguat tapi Australia Tertekan



PT Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak campuran pada pembukaan perdagangan Kamis pekan ini. Gerak pasar saham di kawasan Asia ini mengikuti Wall Street yang berakhir di dua arah.

Mengutip CNBC, Kamis (26/4/2018), indeks Nikkei Jepang naik 0,42 persen, sedangkan indeks acuan Topix diperdagangkan mendatar.

Di Korea Selatan, indeks Kospi juga naik 0,45 persen. Raksasa teknologi Korea Selatan Samsung mengumumkan hasil kuartal pertama 2018. Vendor smartphone terbesar ini membukukan laba operasi 15,64 triliun won Korea, sejalan dengan perkiraan para analis.

Baca juga :

Indeks acuan ASX 200 Australia bergerak negatif setelah pada perdagangan sebelumnya libur. Sektor keuangan menjadi pemberat gerak bursa Australia dengan turun 0,55 persen.

Saham-saham di sektor perbankan berguguran. Westpac turun 1,51 persen sementara ANZ turun 0,55 persen, Commonwealth Bank turun 0,65 persen dan National Australia Bank kehilangan 0,41 persen.

Gerak bursa Asia ini mirip dengan bursa saham di AS. Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 berakhir naik tipis sedangkan Nasdaq membukukan kerugian beruntun kelima kalinya karena terbebani oleh saham teknologi.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 59,7 poin atau 0,25 persen menjadi 24.083,83. Indeks S&P 500 naik 4,84 poin atau 0,18 persen menjadi 2.639,4. Sedangkan Nasdaq Composite turun 3,62 poin atau 0,05 persen menjadi 7.003,74. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800