English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 13 April 2018

Pernyataan Donald Trump Bikin Bursa Saham Asia Menguat



PT Rifan Financindo - Bursa saham Asia berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Jumat (3/4/2018). Penguatan ini merespons komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang meredakan kekhawatiran investor terkait ancaman serangan rudal ke Suriah.

Mengutip CNBC, Jumat ini, indeks utama bursa saham Asia mendaki. Indeks saham Nikkei Jepang naik 0,97 persen dan indeks Topix sebesar 0,8 persen. Saham sektor keuangan memimpin penguatan, disusul saham-saham produsen teknologi dan otomotif seiring penguatan dolar AS.


Baca juga :
Sementara indeks saham Kospi Korea Selatan terkerek naik tipis 0,48 persen ditopang peningkatan saham di sektor teknologi. Begitupun dengan indeks saham S&P/ASX 200 Australia yang menguat 0,27 persen terimbas kenaikan saham di sektor material dan keuangan.

Penguatan di bursa saham Asia pagi ini mengikuti gerak Wall Street yang ditutup mendaki karena pernyataan Donald Trump. Dalam tweet-nya, Trump mengklarifikasi bahwa serangan rudal AS ke Suriah kemungkinan tidak akan datang segera.

"Jangan pernah tanya kapan serangan ke Suriah akan terjadi. Bisa jadi segera atau tidak secepat itu," tulis Trump dalam tweet-nya.

Pernyataan Donald Trump ini meredakan kekhawatiran investor atas kondisi geopolitik di Suriah. Walhasil, kepercayaan investor pun meningkat. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 12 April 2018

Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah Bikin Bursa Asia Tertekan



Rifanfinancindo - Bursa saham Asia melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini didorong ancaman aksi militer Amerika Serikat (AS) ke Suriah. Hal tersebut mengguncang investor.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,05 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,4 persen.

Tekanan bursa saham Asia juga tak lepas dari wall street yang melemah. Indeks saham S&P 500 merosot 0,55 persen dan indeks saham Nasdaq susut 0,36 persen. Sementara itu, sektor saham energi naik lebih dari satu persen seiring kenaikan harga minyak. Sentimen ancaman aksi militer AS ke Rusia tersebut mendorong kenaikan harga minyak.

Baca juga :

Presiden AS Donald Trump menggungah status di Twitter. Ia mengatakan, kalau rudal “akan datang” di Suriah. Trump juga meremehkan Rusia yang mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad usai dugaan serangan kimia terhadap pemberontak. Pihak Moskow dan Damaskus membantah untuk bertanggung jawab.

Komentar Trump mengangkat prospek konflik langsung atas Suriah untuk pertama kali antara AS dan Rusia.

“Tahun lalu Rusia dan Suriah tidak membalas terhadap rudal AS. Namun kali ini skalanya kemungkinan lebih besar terutama serangan oleh AS dan sekutunya. Jika Rusia membalas, potensi perang akan lebih besar,” ujar Hidenori Suezawa, Analis SMBC Nikko Securities, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (12/4/2018).

Ia menambahkan, kalau pihaknya tidak berpikir untuk potensi perang dunia ketiga. Akan tetapi, ada konflik langsung antara AS dan Rusia untuk pertama kali. Hal ini akan pengaruhi bursa saham termasuk bursa saham Asia. "Sentimen itu akan menekan harga saham,” kata dia. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 11 April 2018

Pidato Xi Jinping Bikin Bursa Saham Asia Semringah



Rifan Financindo - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini mengikuti bursa saham global. Pelaku pasar merespons positif pidato Presiden China Xi Jinping yang meredakan kekhawatiran atas potensi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen. Indeks saham Australia menguat 0,1 persen dan indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,15 persen.Selain itu, bursa saham AS atau wall street yang menguat juga mendukung gerak bursa saham Asia.


Baca juga :

Indeks saham Dow Jones menguat 1,8 persen, indeks saham S&P 500 bertambah 1,7 persen, dan indeks saham Nasdaq menanjak 2,1 persen.Hal itu didorong sentimen positif pernyataan Presiden China Xi Jinping yang berjanji membuka ekonomi China dan memangkas tarifimpor produk termasuk mobil.

"Amerika Serikat dan China masih tahap mencoba saling menyelidiki. China sudah menunjukkan sejauh mana langkahnya. Pasar tidak akan tenang hingga kedua negara capai kesepakatan yang sebenarnya. Fokus berikutnya bagaimana Amerika Serikat merespons," ujar Analis SumitomoMitsui Asset Management, Masahiro Ichikawa, seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (11/4/2018). Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 10 April 2018

Kekhawatiran Perang Dagang Masih Jadi Pemberat Gerak Bursa Asia


PT Rifan Financindo - Bursa Asia melemah di awal perdagangan Selasa pekan ini. Pelemahan ini masih dipengaruhi oleh kekhawatiran perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia.

Mengutip CNBC, Selasa (10/4/2018), indeks Nikkei 225 turun tipis 0,59 persen dan TOpix tergelincir 0,44 persen. Pelemahan tersebut didorong oleh turunnya saham-saham di sektor keuangan. Sedangkan produsen mobil sedikit mengalami tekanan.

Baca juga :
Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,68 persen karena saham-saham sektor teknologi. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 0,22 persen karena tekanan dari sektor keuangan yang tutun 0,54 persen.

Bursa Asia memang tertekan sejak Senin kemarin karena kekhawatiran akan perang dagang. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan ketegangan potensi perang dagang dengan China. Ia mempertimbangkan meningkatkan pengenaan tarif impor barang China mencapai USD 100 miliar.

“Mengingat pembalasan China yang tak adil, saya telah menginstruksikan perwakilan perdagangan AS untuk mempertimbangkan tambahan tarif hingga USD 100 miliar dan penyesuaian tarif,” ujar Trump, seperti dikutip dari laman CNN Money Jumat lalu. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 09 April 2018

Laju Bursa Asia Mendatar pada Awal Pekan



Rifanfinancindo - Bursa saham Asia mendatar pada perdagangan saham awal pekan ini. Hal itu didorong Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus berkicau di Twitter mengenai perdagangan dengan China. Hal ini dilakukan beberapa hari sebelum Presiden China Xi Jinping memberikan pidato tentang prioritas kebijakannya.

Di sisi lain ketegangan mereda, seiring kabar Korea Utara siap membahas denuklirisasi dengan Amerika Serikat (AS). Pembahasan dilakukan pada saat para pemimpin dua negara tersebut bertemu.

Baca juga :
Selain itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) berjangka naik tipis pada awal pekan. Hal itu mendorong indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun hanya 0,05 persen. Indeks saham Jepang Nikkei cenderung mendatar. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi hanya naik tipis 0,1 persen.

Pelaku pasar masih fokus terhadap potensi perang dagang AS dan China sehingga bayangi bursa saham Asia. Trum klaim kalau China akan menurunkan hambatan perdagangannya. Langkah tersebut dinilai benar untuk dilakukan.

Pada Kamis pekan lalu, Trump mengancam akan menambah tarif impor barang dari China mencapai USD 100 miliar. Sementara itu, Beijing mengatakan siap untuk membalas hal tersebut. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan6

Jumat, 06 April 2018

Bursa Asia Bergerak Mendatar, Investor Cermati Pernyataan Presiden Trump






Rifan Financindo - Bursa saham Asia bergerak mendatar pada pembukaan perdagangan Jumat pekan ini. Investor tengah mencermati pernyataan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengindikasikan untuk kembali menaikkan tarif barang impor dari China.

Pada Kamis kemarin, Trump mengatakan kepada pejabat di Kementerian Perdagangan AS untuk menambah tarif hingga USD 100 miliar terhadap produk-produk China. Ia menganggap bahwa langkah tersebut tepat mengingat apa yang telah dilakukan oleh China terhadap produk-produk AS. Namun memang, Trump tetap membuka kesempatan untuk bernegosiasi.

Baca juga :

Mengutip CNBC, Jumat (6/4/2018), indeks Nikkei Jepang naik tipis 0,16 persen. Tak berbeda jauh indeks Topix juga naik 0,15 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,7 persen.

Sedangkan di Australia, indeks acuan S&P/ASX 200 hanya sedikit berubah yaitu 0,01 persen saja.

Pasar saham di Cina daratan, Taiwan dan Thailand ditutup pada perdagangan Jumat ini.

Pada perdagangan sebelumnya, bursa saham AS atau Wall Street mampu menguat karena kekhawatiran akan perang dagang sedikit mereda. Komentar dari Presiden Trump yang bersedia untuk negosiasi menjadi landasa pergerakan indeks di Wall Street.

Dow Jones Industrial Average naik 240,92 poin atau 0,99 persen ke level 24.505,22. Untuk S&P 500 naik 18,15 poin atau 0,69 persen ke angka 2.662,84. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 05 April 2018

Potensi Perang Dagang AS-China Mereda, Bursa Asia Menguat






PT Rifan Finacindo - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pagi ini. Pergerakan IHSG menguat ikuti bursa saham global yang menghijau.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (5/4/2018), IHSG naik 37 poin atau 0,60 persen ke posisi 6.194,10. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 50,62 poin atau 0,84 persen ke posisi 6.208,71. Indeks saham LQ45 menguat 1,03 persen. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 176 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 25 saham melemah dan 58 saham diam di tempat. Pada Kamis pagi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.211,87 dan terendah 6.193,89.

Baca juga :


Total frekuensi perdagangan saham 22.683 kali dengan volume perdagangan 422,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 272,6 miliar.

Investor asing beli saham Rp 24,75 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.757.

10 sektor saham menghijau. Sektor saham tambang naik 1,53 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur menguat 1,11 persen dan sektor saham keuangan mendaki 0,85 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham BBRM naik 11,88 persen ke posisi Rp 113, saham DGIK menguat 7,35 persen ke posisi Rp 73 dan saham RBMS menanjak 5,17 persen ke posisi Rp 244 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham BKDP turun 4,31 persen ke posisi Rp 111, saham BTEK melemah 2,86 persen ke posisi Rp 136, dan saham EXCL tergelincir 1,57 persen ke posisi Rp 2.500 per saham.

Bursa saham Asia sebagian menguat. Indeks saham Korea Selatan Kospi naik 1,44 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 1,67 persen dan indeks saham Singapura menguat 1,85 persen.

Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, IHSG turun 1,15 persen usai China umumkan pengenaan tarif baru untuk barang Amerika Serikat (AS) pada perdagangan saham kemarin. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800