English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 29 Desember 2017

Menutup 2017, Bursa Asia Dibuka Bervariasi


Rifanfinancindo - Bursa Asia bergerak campuran pada pembukaan hari terakhir perdagangan saham 2017. Bursa Jepang menguat dan Australia melemah, sedangkan bursa Korea Selatan telah libur.

Mengutip CNBC, Jumat (29/12/2017), Nikkei 225 Jepang menguat 0,26 persen di awal perdagangan. Perusahaan otomotif, teknologi dan keuangan menjadi katalis di awal perdagangan. Sementara saham barang-badang konsumsi tertekan.

Baca juga :

Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 turun tipis 0,54 persen. Pelemahan hampir terjadi di semua sektor terutama pertambangan. Selain itu, sektor keuangan juga menjadi pemberat bursa Australia.

ANZ turun 0,42 persen dan Westpac lebih rendah 0,86 persen.

Pasar saham Korea Selatan tutup pada Jumat ini dan akan mulai diperdagangkan pada pekan depan usai libur Tahun Baru.

Bursa Asia meningkat cukup signifikan pada perdagangan tahun ini. Pendorong pemulihan bursa di kawasan Asia ini karena adanya pemulihan ekonomi secara global.

Indeks MSCI Asia Pasifik tidak termasuk Jepang meningkat hampir 30 persen sepanjang tahun ini.

Kenaikan indeks acuan di Asia tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan indeks acuan di AS Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang naik 25 persen. Rifanfinancindo.

Sumber : Liputan 6

Kamis, 28 Desember 2017

Aplikasi Ini Ajak Penggunanya Investasi Emas Sekaligus, Kok Bisa?

https: img-k.okeinfo.net content 2017 12 27 207 1836264 aplikasi-ini-ajak-penggunanya-investasi-emas-sekaligus-kok-bisa-uQlg6F6JEE.jpg 

Rifan Financindo - Popular Now memberikan apresiasi bagi penggunanya dengan merilis sistem rewrd baru. Sistem yang hadir dengan update ini merupakan kerja sama Popular Now dengan e-commerce ORORI dan aplikasi E-Mas.

Berkat kerjasama ini, pengguna premium Popular Now atau disebut Gold Member akan mampu mengumpulkan token dengan melakukan berbagai interaksi sosial dalam aplikasi. Sistem yang disebut Coin Redemption On Online Transactions ini menjadi wujud apresiasi Popular Now kepada penggunanya.

Baca juga :
Gold Member dapat mengumupulkan token yang bernilai Rp1.000 untuk setiap kepingnya dengan melakukan berbagai aktivitas di aplikasi. Diantaranya berlangganan aplikasi Popular Now selama minimal satu bulan dan mengajak member lain untuk menjadi Gold Member selama minimal satu bulan.

Pengguna juga bisa menerima 15 token secara langsung dengan berlangganan Gold Membership untuk satu tahun penuh via situs web. Tawaran ini berlaku sampai akhir tahun 2017.

Setidaknya, dibutuhkan 15 token untuk bisa melakukan penukaran emas pada E-mas. Angka tersebut juga tergantung dari harga emas terbaru di pasaran dan informasi terkait akan disediakan pada aplikasi mobile E-Mas.

Dijelaskan Vicky G Saputra, co-founder dan CEO dari Papillon Group langkah ini menjadi wujud perusahaan bagi pengguna Popular Now dalam belajar berinvestasi.

Setelah mengakumulasi setidaknya dua gram emas, pengguna dapat memilih untuk menarik emas tersebut atau melanjutkan akumulasi. Dalam waktu dekat, para pengguna juga dapat berpatungan mengumpulkan token mereka bersama-sama untuk ditukarkan dengan emas dalam jumlah yang lebih besar.

“Proyek ini cukup unik untuk menyadarkan pengguna akan pentingnya berinvestasi. Pasalnya apabila dibandingkan dengan bentuk investasi lainnya, emas jauh lebih stabil nilainya dalam jangka waktu yang panjang. Hal tersebut merupakan gerbang investasi sempurna bagi orang-orang yang ingin menjadi lebih aktif dalam berinvestasi”, kata George B Sumantri, CEO ORORI. Rifan Financindo.

Sumber : Okezone

Rabu, 27 Desember 2017

Harga Saham Komoditi Dan Energi Dukung Penguatan Bursa Saham Asia



PT Rifan Financindo - Harga minyak yang berada di harga sekitar 2-1 / 2 tahun teratas pada Rabu, setelah ledakan pipa minyak mentah Libya yang memicu kekhawatiran akan pasokan dan harga emas dan tembaga yang melayang dekat level tertinggi dalam minggu-minggu terakhir ini, telah menguatkan harga saham-saham komoditi dan energi di bursa-bursa saham Asia.

Pergerakan perdagangan pada umumnya tipis di seluruh papan dalam minggu yang dipersingkat oleh liburan.

Baca juga :
Indeks MSCI terbesar di Asia Pasifik yang tidak termasuk Jepang, naik tipis 0,1 persen ke level tertinggi sejak akhir November. Dan untuk tahun ini, indeks telah naik 31,6 persen.

Reli harga minyak dan logam membantu saham Asia mengatasi kerugiannya semalam di Wall Street akibat penurunan di Apple Inc.

Saham Australia menguat 0,3 persen pada hari Rabu ke level tertinggi dalam dekade terdekat dari 6.092,8 poin, dengan sektor material dan energi memimpin kenaikan.

Perusahaan pertambangan raksasa BHP Billiton adalah di antara top gainers pada indeks, diikuti oleh Woodside Petroleum dan penambang emas Newcrest.

Indeks Nikkei Jepang N 225 naik 0,1 persen.
Minyak mentah A.S. menyentuh $ 60 per barel setelah penyerang bersenjata meledakkan pipa yang memompa minyak mentah ke pelabuhan Es Sider pada hari Selasa.

Brent crude , patokan internasional untuk harga minyak, menetap di $ 67,02 per barel.
Emas naik ke $ 1,283.7 per ounce, tertinggi sejak awal Desember sementara tembaga melonjak menjadi $ 7, 139, harga tertinggi yang pernah dicapai terakhir di sekitar pertengahan Oktober.

Beberapa ekonom memperkirakan kembalinya tekanan inflasi pada tahun 2018 akan membantu bank sentral menurunkan kebijakannya dengan mudah untuk menaikkan suku bunga.

AS Federal Reserve menaikkan suku tiga kali tahun ini dan diatur untuk memberikan kenaikan lebih lanjut dalam 2018. Bank Sentral Eropa diperkirakan akan mulai mengurangi kembali stimulus moneter dan mengetatkan kebijakan setelah menjaga suku bunga deposito di bawah nol sejak 2014.

ECB telah berjanji untuk terus membeli obligasi setidaknya sampai jangka waktu terbaik dalam satu dekade dan inflasi dengan nyaman di atas 1 persen.

Di pasar valas, pergerakan perdagangan yang tipis dengan sebagian besar mata uang utama bergerak datar. Euro EUR = bertahan di $ 1,1857 dan dolar JPY = hampir tidak berubah pada 113,19 yen.

Yen telah turun sekitar 3 persen pada tahun ini. JPY, Euro, AUD Aussie dan pound Inggris GBP termasuk di antara mata uang utama dengan kinerja terbaik tahun ini. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Selasa, 26 Desember 2017

Morgan Stanley: Bitcoin Tak Berharga

Rifanfinancindo - Riset terbaru yang dilakukan bank investasi dan broker retail, Morgan Stanley, mengungkap fakta baru yang mengejutkan tentang bitcoin. Analis James Faucette mengatakan, nilai sebenarnya mata uang digital ini adalah nol atau tidak berharga.

Faucette menilai bitcoin ternyata berbeda dari uang yang beredar di pasaran atau barang berharga lainnya. Oleh karena itu, sangat sulit memberikan nilai asli pada cryptocurrency.

Baca juga :


"Ini tidak seperti mata uang, itu tidak seperti emas, sehingga tidak memiliki skala yang bisa dihitung," tuturnya dilansir dari Business Insider, Selasa (26/12/2017).

Lebih lanjut ia menambahkan, bitcoin juga tidak memiliki bunga, sehingga tidak bisa diperlakukan layaknya mata uang.

Mata uang digital ini tidak memiliki penggunaan intrinsik seperti emas dalam barang elektronik atau perhiasan. Namun, investor tampaknya menganggap beberapa nilai untuk hal-hal tersebut.

Selain Faucette, guru besar Universitas Yale Stephen Roach juga menganggap konsep bitcoin itu beracun. Cryptocurrency bisa berada dalam kondisi spekulatif, sehingga sangat berbahaya.

"Ini konsep beracun bagi para investor," tukas dia.
Roach adalah mantan kepala urusan Asia dan chief economics di bank investasi Morgan Stanley. Kariernya selama 30 tahun di Morgan Stanley menjadikannya salah satu ekonom paling berpengaruh di Wall Street.
Dia mengkritik pembelian besar-besaran yang dilakukan investor terhadap bitcoin, cryptocurrency paling terkenal didunia.

"Saya tidak pernah melihat diagram sekuritas di mana harga membentuk pola vertikal. Dan Bitcoin adalah pola paling vertikal yang pernah saya lihat sepanjang karier saya," tambahnya.

Sebagai informasi, nilai bitcoin saat berita ini diturunkan berada di posisi US$ 14.400 atau Rp 195 juta. Di minggu ini, nilai bitcoin juga sempat merosot tajam dipicu dari naiknya popularitas mata uang digital lain, yakni Bitcoin Cash. Rifanfinancindo.

Sumber : Liputan 6

Jumat, 22 Desember 2017

Sambut Libur Panjang, Bursa Asia Menguat Tipis


Rifan Financindo - Bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan Jumat pekan ini. Penguatan bursa saham di kawasan Asia ini mengikuti Wall Street yang melambung karena optimisme reformasi perpajakan.

Mengutip CNBC, Jumat (22/12/2017), Indeks Nikkei 225 Jepang menguat tipis meskipun saham-saham di sektor otomotif tertekan. Toyota melemah 0,6 persen dan Honda turun 0,67 persen.

Baca juga :


Saham Kobe Steel juga melemah 1,32 persen setelah perusahaan mengakui bahwa ada tiga eksekutif senior mereka yang mengetahui adanya pemalsuan data yang terjadi di perusahaan tersebut. Produsen baja ini memang tengah terlibat dalam skandal mengenai pemalsuan data-data produk.

Di Korea Selatan, indeks acuan Kospi naik 0,17 persen didorong oleh saham-saham blue chip. Samsung Electronics naik 0,77 persen dan Hyundai Motor naik 1,33 persen.

Sementara itu, S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,36 persen karena kekuatan di sektor sumber daya. Saham-saham di sektor tambang dan minyak serta gas naik di perdagangan pagi ini.

Rio Tinto naik 0,18 persen, Santos naik 1,14 persen dan Mount Gibson Iron naik 2,22 persen.

Penguatan harga komoditas di perdagangan semalam memberikan dampak positif kepada saham-saham tambang pada pembukaan hari ini.

"Harga komoditas membantu saham untuk terus berada di sisi positif menjelang libur akhir tahun," jelas analis senior ANZ, Tom Kenny. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 21 Desember 2017

Dolar AS Tertekan Angkat Harga Emas



PT Rifan Financindo - Harga emas menguat tipis seiring dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan usai anggota parlemen menyetujui reformasi pajak AS.

Harga emas untuk pengiriman Februari naik US$ 5,4 atau 0,4 persen ke posisi US$ 1.269,60 per ounce. Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) turun 0,2 persen ke posisi 93.289. Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun naik 2,49 persen.

Baca juga :

Harga emas menguat dari posisi terendahnya pada 12 Desember di kisaran US$ 1.241,70. Kenaikan harga emas ditopang dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan sehingga membuat harga emas lebih murah bagi pelaku pasar memegang mata uang selain dolar AS. Adapun harga emas sudah naik lebih dari 10 persen sepanjang 2017.

"Harga emas lebih tinggi dari 7 persen di level intraday di atas US$ 1.360 yang ditetapkan pada awal September. Mengingat pergerakan itu, masih harus dilihat apakah harga emas telah sentuh level terendah," tulis Analis Forex.com Fawad Razaqzada dalam ulasannya seperti dikutip Marketwatch, Kamis (21/12/2017).

Dewan Perwakilan RAS menyetujui rancangan undang-undang (RUU) pajak yang didukung partai republik. Usai persetujuan itu akan dikirimkan kepada Presiden AS Donald Trump untuk meminta tandatangannya. Ini menandai kemenangan pertama di bawah pemerintahan Trump.

Ada reformasi pajak berdampak variasi untuk pergerakan harga komoditas logam. Sejumlah analis menilai, sentimen itu dapat meningkatkan risiko inflasi. Emas pun dapat bertindak sebagai lindung nilai. Akan tetapi, jika UU itu mendorong ekonomi dan memaksa bank sentrak AS untuk memperketat kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga.

Di sisi lain, sentimen itu pengaruhi pasar saham yang dapat dorong harga emas ke level terendah dalam lima bulan.

"Beberapa ketidakpastian yang mendukung harga emas kemungkinan hilang tahun depan," ujar Carsten Fritsch, Analis Commerzbank.

"Meskipun sukses, bagaimana pun pemerintahan Trump tak akan jauh lebih tenang. Banyak risiko politik yang masih ada," tambah Fritsch.

Selain itu, pergerakan harga logam lainnya seperti harga perak naik 11,7 sen atau 0,7 persen ke posisi US$ 16,27 per ounce. Harga platinum naik 0,8 persen ke posisi US$ 921,50 per ounce. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 20 Desember 2017

Bursa Asia Rabu Pagi Mixed, Mengikuti Wall Street



Rifanfinancindo - Bursa saham Asia bergerak mixed pada perdagangan Rabu pagi (20/12), mengikuti kinerja mixed di Wall Street semalam. Kalender data ekonomi yang dijadwalkan untuk wilayah Asia relatif terbatas, dan investor lebih akan mengawasi hasil pemungutan suara Senat atas rancangan pajak AS.


Nikkei 225 naik tipis 0,12 persen karena perbankan dan trading houses naik. Sebagian besar saham teknologi juga beringsut lebih tinggi, dengan Sony memaku 0,27 persen dan Nintendo meluncur 0,8 persen.


Baca juga :

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan sedikit berubah. Indeks tersebut turun 0,04 persen karena kenaikan pada nama saham manufaktur mengimbangi kerugian pada saham blue-chip di sektor lain. Samsung Electronics tergelincir 0,78 persen, Hyundai Motor kehilangan 0,65 persen dan Posco naik 0,76 persen, demikian dilansir dari CNBC (20/12).

Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,07 persen di awal hari meskipun terjadi kenaikan di sektor sumber daya alam. Perusahaan pertambangan melanjutkan kenaikan mereka, dengan Rio Tinto naik 0,57 persen dan Atlas Iron melonjak 7,5 persen. Sub-indeks telekomunikasi dan utilitas turun masing-masing 0,68 persen dan 0,73 persen.

Di kawasan China, pagi ini turun tipis, baik indeks Hang Seng maupun Shanghai. Rifanfinancindo.

Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800