English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 11 April 2017

Ketegangan Geopolitik Tekan Bursa Asia


Rifanfinancindo - Bursa Asia sedikit tertekan pada awal perdagangan hari ini terpicu ketegangan geopolitik yang terus membebani.

Melansir laman Reuters, Selasa (11/4/2017), indeks patokan Australia ASX 200 berbalik arah naik 0,26 persen. Sementara indeks Kospi Korea Selatan lebih rendah 0,01 persen.

Kekhawatiran ketegangan geopolitik yang terus terjadi di semenanjung Korea terkait kedatangan tentara AS yang menuai aksi protes mempengaruhi pasar. Meski latihan militer gabungan AS-Korea terus berlanjut sampai akhir bulan.

"Fokus terbaru saat ini adalah Korea, di mana Won Korea dan Kospi mencatat aksi jual akhir-akhir ini terpicu kekhawatiran bahwa Korea Utara bisa menjadi target AS di masa mendatang," kata Chris Weston, Kepala Strategi Pasar di IG.

Sementara indeks Nikkei 225 turun 0,36 persen setelah dolar tergelincir terhadap Yen.

Sebelumnya, Wall Street berakhir sedikit menguat pada penutupan perdagangan Senin terdorong saham energi yang mengimbangi kerugian di sektor keuangan menjelang laporan pendapatan kuartalan perusahaan pada akhir pekan ini.

Ketegangan geopolitik di beberapa negara ikut memberikan pengaruh ke bursa Amerika Serikat (AS). Ini setelah serangan AS ke Suriah. Sekretaris Negara Rex Tillerson mengatakan jika serangan militer terhadap Suriah terkait dugaan penggunaan senjata kimia merupakan peringatan bagi negara-negara lain, termasuk Korea Utara, jika mereka diketahui menimbulkan bahaya bagi dunia.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,92 poin, atau 0,01 persen ke posisi 20.658,02. Sementara indeks S&P 500 naik 1,62 poin atau 0,07 persen ke level 2.357,16 dan Nasdaq Composite bertambah 3,11 poin, atau 0,05 persen menjadi 5.880,93.

Sementara harga minyak mentah dunia naik ke posisi US$ 56 per barel pada hari ini. Harga minyak terdorong langkah penghentian operasi di ladang minyak terbesar Libya selama akhir pekan dan ketegangan geopolitik seiring langkah Amerika Serikat (AS) yang menembakkan serangan rudal ke Suriah pada pekan lalu.

Sharara, ladang minyak terbesar di Libya ditutup pada hari Minggu setelah sekelompok orang memblokir pipa yang menghubungkan ke terminal minyak. Padahal, lapangan baru saja kembali berproduksi, setelah terhenti selama seminggu pada awal April.

Harga minyak Brent yang merupakan patokan global, naik 74 sen ke posisi US$ 55,98 per barel. Ini tidak jauh dari posisi tertinggi dalam satu bulan di US$ 56,08 pada hari Jumat. Sementara minyak mentah AS naik 84 sen menjadi US$ 53,08 per barel. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 10 April 2017

Mengawali Pekan, Bursa Asia Bergerak di Zona Hijau






Rifan Financindo - Bursa Asia menguat di awal pekan ini. Penguatan saham-saham di Asia ini ditopang oleh pelemahan yen yang mendorong kenaikan saham di Jepang.

Melansir Bloomberg, Senin (10/4/2017) penguatan juga ditopang oleh pengaruh dari laporan tenaga kerja Amerika Serikat dan rencana pengetatan kebijakan moneter di Amerika Serikat.

Ekuitas di Tokyo dan Sydney naik, sementara saham di Korea Selatan tergelincir, di mana pedagang di Asia Pasifik mengambil kesempatan untuk bereaksi pada data tenaga kerja Amerika Serikat. Yen melemah terhadap mata uang AS untuk hari ketiga.

Pasar keuangan menunjukkan ketahanan pada angka penyerapan tenaga kerja Amerika Serikat yang keluar Jumat pekan lalu. Meski angkanya lebih rendah dari yang dibayangkan, angka tersebut konsisten dengan pertumbuhan ekonomi AS tahun ini.

Indeks Topix naik 0,7 persen sementara Indeks Hang Seng melonjak 0,2 persen.

Bergerak ke Australina, indeks SP/ASX 200 naik 0,6 persen dan indeks New Zealand S&P/NZX 50 juga sedikit berubah. Sementara indeks Korea Selatan tutun 0,7 persen.

Pada pekan ini, investor akan melihat banyak peristiwa yang berpengaruh pada pasar. Di antaranya, Argentina, Brasil, Kanada, Chile dan Korea Selatan akan menaikkan suku bunga pada pekan ini.

Kemudian bank-bank Amerika Serikat akan melaporkan pendapatan kuartal pertama mereka, yaitu Citigroup, JPMorgan, juga Wells Fargo. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 07 April 2017

Investor Tunggu Laporan Tenaga Kerja AS, Bursa Asia Menguat


PT Rifan Financindo - Bursa Asia menguat pada pembukaan perdagangan jelang akhir pekan ini.

Penguatan saham-saham Asia dipimpin oleh saham-saham Jepang yang rebound karena yen melemah dan investor menunggu laporan tenaga kerja Amerika Serikat.

Saham di Tokyo dan Sydney naiik setelah kenaikan harga minyak mentah dunia menopang kenaikan saham energi di indeks S&P 500. Dolar dan imbal hasil keuangan memegang keuntungan saat seorang pejabat mengatakan bahwa Pentagon aktif menimbang opsi militer untuk Suriah.

Selain itu, Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping juga bertemu menyusul serangkaian tes rudal balistik yang dilakukan Kim Jong Un di Korea Utara.

Melanisr Bloomberg, Jumat (7/4/2017), MSCI Asia Pasifik naik 0,4 persen pada pukul 09.18 waktu Tokyo, rebound dari angka kemarin yang tergelincir 0,8 persen. Yen jatuh 0,2 persen ke level 119,98 per dolar.

Kemudian Japan Topix Indeks naik 1 persen setelah jatuh 1,6 persen pada Kamis kemarin. Indeks Australia S&P ASX 200 naik 0,4 persen.

Kemudian indeks Korea Selatan tak bergerak alias Flat. Sementara Hang Seng Indeks naik 0,1 persen. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 06 April 2017

Indeks Nikkei 6 April Dibuka Merosot Lebih 1 Persen Tertekan Penguatan Yen

 

Rifan Financindo - Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Kamis (06/04) dibuka lemah, saat ini terpantau merosot -263,59 poin atau -1,40 persen di 18.597,68. Pelemahan bursa Tokyo tertekan penguatan Yen.

Dolar AS melemah pada 100,450 terhadap sekeranjang mata uang utama di 9:47 waktu HK  / SIN. Dolar / yen lebih rendah untuk sesi kelima berturut-turut di 110,48 karena yen menguat pada pembelian safe-haven.

Dalam berita perusahaan, Toshiba dikabarkan memecat kepala Westinghouse Electric, anak perusahaan nuklirnya di AS, sebelum yang terakhir mengajukan kebangkrutan pekan lalu. Perusahaan Jepang ini menghadapi miliaran dolar kerugian akibat pembengkakan biaya besar yang dikeluarkan oleh Westinghouse. Saham Toshiba adalah 1,07 persen lebih rendah di perdagangan Asia awal.

Sedangkan indeks Nikkei berjangka Jepang terpantau turun -270,00 poin atau -1,43 persen pada 18,590, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 18,860.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Nikkei untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak negatif jika penguatan yen berlanjut. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,043-17,562, dan kisaran Resistance 19,053-19,534. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 05 April 2017

Korea Utara Luncurkan Rudal, Bursa Asia Bergerak Mendatar


PT Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak mendatar di awal perdagangan Rabu pekan ini. Pelaku pasar cukup berhati-hati dalam bertransaksi di tengah kekhawatiran akan uji coba rudal Korea Utara. Selain itu, pelaku pasar juga menunggu pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China a Xi Jinping.

Mengutip CNBC, Rabu (5/4/2017), Indeks ASX Australia dibuka naik tipis 0,25 persen. Indeks acuan Jepang juga menguat 0,48 persen. Sedangkan indeks kospi Korea Selatan bergerak mendatar di tengah kekhawatiran keadaan geopolitik di semenanjung Korea.

Berdasarkan keterangan dari Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Korea Utara menembakkan proyektil ke Laut Jepang pada Rabu pagi waktu setempat. Proyektil yang meluncur sejauh 60 kilometer tersebut, ditembakkan di sekitar Sinpo, Provinsi Hamgyong Selatan.

Dikutip dari CNN, Pejabat Amerika Serikat mengugkapkan, proyektil Korea Utara itu diyakini sebagai rudal balistik. Penembakan rudal ini jelang pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China a Xi Jinping.

Amerika Serikat semakin waspada terhadap perkembangan program nuklir dan rudal balistik Korut menyusul dilakukannya serangkaian uji coba dalam beberapa bulan terakhir.

Gerak bursa Asia ini hampir sama dengan gerak Wall Street. Dow Jones Industrial Average (DJIA) hanya naik 39,03 poin atau 0,19 persen ke 20.689,24. S&P 500 menguat tipis 1,32 poin atau 0,06 persen ke 2.360.16.

Donald Trump dan Xi Jinping akan mengadakan pertemuan pada akhir pekan ini. Banyak investor melihat bahwa pertemuan tersebut akan menimbulkan ketegangan di kedua belah pihak. Oleh karena itu, sebagian besar pelaku pasar memilih untuk menunggu.

Selain itu, pelaku pasar juga sedang menunggu hasil kinerja atau laporan keuangan emiten kuartal I 2017. Minggu ini memang awal dari keluarnya laporan keuangan perusahaan.

"Pelaku pasar sedang menimbang. Saat ini sebagian besar memang belum menentukan posisi, kemungkinan besar minggu depan." Jelas analis Fort Pitt Capital Group, Pittsburgh, AS, Kim Forrest dikutip dari Reuters. PT Rfian Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 04 April 2017

Menunggu Keputusan RBA, Bursa Asia Bergerak Melemah





Rifanfinancindo - Bursa Asia melemah di awal perdagangan Selasa pekan ini mengikuti penurunan Wall Street. Pelaku Pasar menunggu keputusan kebijakan moneter dari Reserve Bank of Australia (RBA).

Mengutip CNBC, Selasa (4/4/2017), Indeks ASX 200 Australia turun 0,24 persen. Sebagian besar sektor melemah di awal perdagangan ini. Saham-saham industri keuangan terutama bank tertekan. ANZ turun 0,5 persen, Commonwealth Bank melemah 0,57 persen dan Westpac turun 0,71 persen.

Reserve Bank of Australia akan mengumumkan kebijakan moneter pada pukul 14.30 waktu setempat. Sebagian besar ekonom memperkirakan bahwa bank sentral tersebut akan tetap menjaga suku bunga pada rekor terendah yaitu 1,50 persen.


"Diharapkan ada keputusan dari suara bulat bahwa mereka akan menahan suku bunga. Pasar sedang menunggu hal tersebut," jelas ekonom National Australia Bank, Tapas Strickland.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 0,7 persen sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,24 persen. "Kami melihat perdagangan di Asia sedikit banyak tekanan pada hari ini," jelas analis IG, Chris Weston.

Pelemahan bursa Asia ini mengikuti Wall Street yang ditutup sedikit lebih rendah karena penjualan mobil yang mengecewakan pada Maret dan investor yang mempertanyakan janji pemerintahan Donald Trump untuk memberikan stimulus ekonomi yang pro-bisnis.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 11,38 poin atau 0,06 persen ke posisi 20.651,84. Kemudian indeks S&P 500 kehilangan 3,8 poin atau 0,16 persen menjadi 2.358,92 dan Nasdaq Composite turun 17,06 poin atau 0,29 persen ke level 5.894,68.

Wall Street melemah salah satunya terpicu penurunan saham mobil. General Motors adalah salah satu yang terbesar menyeret indeks S&P 500 setelah angka penjualan mobil pada Maret di bawah ekspektasi pasar. Sinyal awal yang mendukung booming penjualan mobil di Amerika kemungkinan tak terjadi.

"Penjualan mobil mengecewakan adalah sesuatu yang diperhatikan orang dan itu kabar yang berarti," kata Michael O'Rourke, Kepala Strategi Pasar JonesTrading di Greenwich, Connecticut. (Gdn/Ndw) Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 03 April 2017

Indeks Nikkei 3 April Dibuka Naik Terdukung Meningkatnya Survey Tankan

 

Rifan Financindo - Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Senin (03/04) dibuka positif, saat ini terpantau naik 63,13 poin atau 0,33 persen di 18.972,39. Penguatan bursa Tokyo terdukung peningkatan optimisme bisnis produsen Jepang.

Kepercayaan bisnis produsen besar Jepang meningkat untuk dua kuartal berturut-turut untuk mencapai 1,5 tahun tertinggi di Maret, demikian survei bank sentral yang diawasi ketat menunjukkan Senin (03/04), sebagai tanda manfaat dari pemulihan ekonomi yang didorong ekspor yang meningkat.

Indeks utama mengukur sentimen bisnis produsen besar naik menjadi 12 pada bulan Maret dari 10 tiga bulan lalu, Tankan menunjukkan pada hari Senin, jatuh sedikit pendek dari perkiraan pasar tapi menandai tertinggi sejak Desember 2015.

Indeks yang mengukur sentimen besar non-produsen meningkat 2 poin dari 20, naik untuk pertama kalinya dalam enam kuartal dan mencapai level tertinggi sejak Maret 2016, survei menunjukkan.

Pada awal perdagangan saham-saham otomotif mixed. Saham Toyota naik 0,38 persen, saham Honda turun -0,76 persen, saham Nissan turun -0,79 persen, saham Mitsubishi turun -1 persen.

Sedangkan indeks Nikkei berjangka Jepang terpantau naik 80,00 poin atau 0,42 persen pada 18,990, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 18,910.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Nikkei untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak positif dengan meningkatnya optimisme produsen besar Jepang. Namun perlu dicermati jika peningkatan yen berlanjut dapat menekan bursa. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,572-18,043, dan kisaran Resistance 19,582-20,063. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800