English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 21 Desember 2016

Bursa Asia Naik Tersengat Wall Street



PT. Rifan Financindo Berjangka - Bursa Asia menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini seiring bursa Amerika Serikat (AS) dan Eropa naik.

Indeks saham acuan Jepang hingga Australia cenderung positif setelah indeks saham Dow Jones cetak rekor. Selain itu, indeks saham Stoxx Europe 600 menyentuh level tertinggi pada tahun ini.

Indeks saham Jepang Topix naik 0,3 persen pada pukul 09.53 waktu Tokyo. Indeks saham Australia dan Selandia Baru masing-masing menguat 0,6 persen. Diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,4 persen, dan ke level tertinggi sejak Oktober.

Pasar terlihat bertahan terhadap insiden teror. Pelaku pasar lebih memilih fokus memperhatikan kondisi pemerintah Amerika Serikat. Apalagi pelaku pasar cenderung beli saham dan pasar surat utang atau obligasi tertekan sejak Donald Trump menang pada pemilihan presiden AS 8 November. Volume perdagangan saham di bursa Asia pun cenderung tipis menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

"Yang perlu diperhatikan adalah ketahanan pasar saham dan volatilitas yang rendah. Apalagi terjadi dua serangan teroris di Eropa. Namun dampaknya kecil di pasar," ujar Jason Wong, Analis Pasar Uang Bank of New Zealand seperti dikutip dari laman Bloomberg, Rabu (21/12/2016).

Di pasar uang, indeks dolar AS cenderung mendatar. Yen turun 0,7 persen terhadap dolar AS ke level 117,86.  Sedangkan di pasar komoditas harga emas melemah 0,1 persen menjadi US$ 1.131,39 per ounce. Sedangkan harga minyak menguat 0,5 persen ke level US$ 53,59. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 20 Desember 2016

Usai Penembakan di Turki, Bursa Asia Tertekan



PT. Rifan Financindo Berjangka - Bursa Asia bergerak di dua arah pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Kasus geopolitik terkait penembakan duta besar Rusia kepada Turki menjadi salah satu sentimen penggerak bursa Asia.

Indeks MSCI Asia Pasifik hanya mampu menguat sedikit setelah sebelumnya jatuh 0,1 persen. Indeks Topix turun 0,2 persen pada pukul 08.41 waktu Tokyo Jepang. Sementara Nikkei juga melemah.

Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrey Karlov menjadi korban penembakan di Ankara, Senin 19 Desember 2016 waktu setempat. Dubes Rusia itu kemudian dilaporkan meninggal dunia dalam insiden tersebut.

Pada saat kejadian, Dubes Karlov sedang menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan pameran foto di sebuah galeri di ibukota Turki itu.

Tiba-tiba seorang pria mengarahkan tembakan ke arah korban. Ia menembak dari belakang. "Jangan lupakan Aleppo," teriaknya sebelum menarik pelatuk.

Selain itu, sentimen geopilitik lain adalah kasus penangkapan drone milik angkatan laut AS oleh China dan meningkatnya tensi pertempuran di Suriah.

"Ada beberapa investor melihat bahwa pembunuhan di Turki tersebut membuat kekacauan. Oleh sebab itu investor sedikit menahan diri," jelas Analis Federated Investors Inc, New York, AS, Philip Orlando.

Selain itu, saat ini para pelaku pasar juga sedang menunggu hasil rapat Bank Sentral Jepang yang akan melakukan rapat setelah keputusan kenaikan suku bunga bank Sentral AS. (Gdn/Ndw) Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 19 Desember 2016

Ketegangan Diplomatik AS dan China Mereda, Bursa Asia Bervariasi



PT. Rifan Financindo Berjangka - Bursa Asia menguat pada awal pekan ini usai China sepakat untuk mengembalikan drone Amerika Serikat (AS). Hal itu meredakan kekhawatiran meningkatnya ketegangan diplomatik antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen usai turun ke level terendah pada akhir pekan lalu. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,2 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,1 persen.

Indeks saham Australia menguat 0,4 persen pada 08.31 waktu Tokyo. Sedangkan indeks saham Selandia Baru mendaki 0,5 persen.

Pasar keuangan kembali berisiko pada akhir pekan lalu usai kapal perang Angkatan Laut China telah menyita drone AS di perairan internasional Laut China Selatan.

Indeks saham Dow Jones melemah 0,04 persen menjadi 19843. Indeks saham S&P 500 susut 0,18 persen ke level 2.258,07. Kekhawatiran terhadap ketegangan diplomatik mereda usai China akan kembalikan drone tersebut berimbas ke bursa Asia.

"Saya pikir tren pasar akan terus berlanjut. Harga saham akan menguat lebih tinggi demikian juga imbal hasil surat utang atau obligasi. Dolar Amerika Serikat akan tetap kuat. Jadi pertanyaan kunci adalah apakah Dow Jones akan sentuh 20.000," ujar Koichi Yoshikawa, Direktur Standard Chartered Bank, seperti dikutip dari laman Reuters, Senin (19/12/2016).

Di pasar surat utang, imbal hasil surat berharga Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun berada di kisaran 2,579 persen. Angka itu mendekati imbal hasil surat berharga AS bertenor dua tahun di kisaran 2,641 pada Kamis pekan lalu.

Seiring imbal hasil surat berharga AS meningkat juga mengangkat dolar AS. Pada pekan lalu, indeks dolar AS sentuh level tertinggi dalam 14 tahun menjadi 103,56 terhadap sejumlah mata uang.

Sedangkan euro berada di kisaran US$ 1,0451. Posisi itu menguat dari level pekan lalu di kisaran US$ 1,0366. Harga minyak Brent naik 0,2 persen menjadi US$ 55,34 per barel. Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 0,3 persen ke level US$ 52.06 per barel. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 16 Desember 2016

Indeks Hang Seng 16 Desember Dibuka Lemah Tertekan Kenaikan Suku Bunga AS


PT. Rifan Financindo Berjangka - Pada awal perdagangan bursa Hong Kong Jumat (16/12), indeks Hang Seng dibuka lemah, saat ini terpantau turun -18,72 poin atau -0,08 persen pada 22040.68. Bursa Saham Hong Kong dibuka lebih rendah setelah suku bunga di Amerika Serikat dan Hong Kong meningkat untuk kedua kalinya dalam satu dekade, mendorong dolar AS ke posisi tertinggi baru dan menyeret ekuitas Asia.

Pasar terus melihat kerugian setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan dua hari Desember, yang mendorong Hang Seng ditutup pada level terendah sejak awal Agustus pada hari Kamis.

Investor terkejut oleh sinyal Fed untuk tiga tambahan kenaikan suku bunga pada tahun 2017, lebih satu dari yang diperkirakan sebelumnya, di belakang pemulihan ekonomi AS.

Saham yang sensitif terhadap suku bunga menyeret pasar turun pada hari Jumat, dengan saham perbankan besar, asuransi, dan properti di zona merah.

Saham China Life Insurance adalah pecundang terbesar di antara blue chips saat pembukaan, jatuh 1,69 persen, diikuti oleh saham Ping An Insurance, yang mundur 1,34 persen.

Saham HSBC Holdings turun 0,16 persen.

Saham pengembang real estate, Wharf Holdings merosot 1,32 persen sementara saham China Overseas Land and Investment turun 0,47 persen.

Tetapi beberapa saham perbankan dan properti rebound sedikit dari kerugian besar pada hari Kamis, dengan saham China Construction Bank memperoleh 0,36 persen dan Sun Hung Kai Properties naik 0,70 persen.

Saham batubara juga positif setelah harga minyak terpukul dari keputusan suku bunga. Saham China Shenhua naik 0,66 persen.

Sementara itu pergerakan indeks berjangka Hang Seng pagi ini terpantau turun -69,00 poin atau -0,31 persen pada 22,026.00, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 22,095.00.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Hang Seng selanjutnya akan bergerak negatif tertekan kenaikan suku bunga AS dan Hong Kong. Namun penguatan Wall Street dapat mendukung kenaikan bursa. Secara teknikal Indeks Hang Seng akan bergerak dalam kisaran Support 21,580-21,098, dan kisaran Resistance 22,563-23,025. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 15 Desember 2016

Indeks Nikkei 15 Desember Dibuka Naik Terbantu Pelemahan Yen Setelah Kenaikan Suku Bunga AS

 

PT. Rifan Financindo Berjangka - Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Kamis (15/12) dibuka naik , terpantau saat ini naik 63,68 poin atau 0,33 persen di 19.317,29. Penguatan indeks Nikkei terbantu pelemahan Yen setelah dollar AS melonjak pasca keputusan kenaikan suku bunga AS.

Federal Reserve AS akhirnya menyetujui kenaikan suku bunga pertama dalam setahun pada Kamis dinihari (15/12) dan memproyeksikan tiga peningkatan lagi tahun depan.

The Federal Open Market Committee (FOMC) mengangkat kisaran target dari kisaran 0,25-0,5 persen menjadi kisaran 0,5-0,75 persen. Tingkat dana overnight saat ini duduk di 0,41 persen.

Dalam konferensi pers setelah pengumuman Fed, Ketua Janet Yellen mengatakan rencana Presiden AS terpilih Donald Trump untuk meningkatkan ekonomi dengan pengeluaran pemerintah mendorong ekspektasi bank sentral untuk tiga kenaikan suku bunga tahun depan.

Indeks dolar, yang melacak dollar AS terhadap sekeranjang mata uang, berada di tertinggi sejak Januari 2003, pelacakan 102,42 di perdagangan Asia awal.

Lonjakan dolar membebani yen, yang diperdagangkan di 117,69 terhadap dolar pada 8:20 HK / SIN, yang dekat level terendah 11-bulan terhadap dolar.

Pelemahan Yen menguatkan saham-saham eksportir utama otomotif Jepang. Saham Toyota naik 1,82 persen, saham Honda melonjak 2,67 persen, saham Nissan naik 1,93 persen.

Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau naik 90,00 poin atau 0,47 persen pada 19,270, naik dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,180.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei akan bergerak positif dengan pelemahan Yen. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,747-18,280, dan kisaran Resistance 19,721-20,206. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 14 Desember 2016

Bursa Asia Menguat Jelang Rilis Pertemuan The Fed






PT. Rifan Financindo Berjangka - Bursa Asia menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini mengikuti gerak bursa Amerika Serikat (AS) atau wall street. Penguatan tersebut didorong pelaku pasar yang bersiap terhadap kebijakan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) untuk menaikkan suku bunga.

Pelaku pasar juga menanti sinyal kebijakan the Federal Reserve pada 2017. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen. Penguatan dipicu indeks saham Australia mendaki 0,4 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,3 persen. Sedangkan indeks saham Selandia Baru melemah 0,1 persen.

Penguatan bursa Asia tak lepas dari wall street yang positif. Bahkan indeks saham Dow Jones mendekati level 20.000.  Reli wall street didorong spekulasi kabinet Donald Trump akan mendorong stimulus fiskal dan memangkas regulasi.

Selain itu, fund manager juga optimistis terhadap keuntungan perusahaan lebih dari enam tahun dan masuk ke saham-saham bank sehingga mencatat rekor. Dalam survei Bank of America Merrill Lynch menemukan kalau investor berharap pertumbuhan global naik ke level tertinggi dalam 19 bulan dan inflasi catatkan angka tertinggi.


Indeks saham Dow Jones pun naik 0,58 persen. Sedangkan indeks saham S&P 500 mendaki 0,65 persen dan Nasdaq menanjak 0,95 persen.

Sektor saham teknologi juga mendorong kenaikan bursa saham. Saham Apple naik 1,7 persen dan Amazon menanjak 1,9 persen. Saat ini pasar fokus terhadap kebijakan bank sentral AS untuk menghadapi kebijakan Donald Trump yang akan pengaruhi pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Selain itu juga proses kenaikan tingkat suku bunga.

"Sepertinya kebanyakan pejabat the Fed menunggu untuk mengetahui lebih detil kebijakan fiskal Trump sebelum mereka memberikan prediksinya. Pasar akan kecewa bila the Federal Reserve tidak menyediakan tambahan informasi," ujar Michelle Girard, Kepala Ekonom RBSM, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Rabu (14/12/2016).

Lebih lanjut ia menuturkan, pasar mengharapkan the Federal Reserve akan menaikan suku bunga dua hingga tiga kali pada 2017.

Kebijakan berbeda diambil bank sentral Eropa. Pada pekan lalu, bank sentral Eropa menunda pembelian aset, dan membeli surat utang berjangka pendek. Hasilnya imbal hasil surat berharga AS dan Jerman bertenor dua tahun semakin lebar.

Di pasar komoditas, harga minyak Amerika Serikat sentuh level tertinggi ke US$ 53,41 pada perdagangan Selasa waktu setempat. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 13 Desember 2016

Indeks Nikkei 13 Desember Dibuka Lemah Tertekan Penguatan Yen



PT. Rifan Financindo Berjangka - Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Selasa (12/12) dibuka lemah, terpantau saat ini turun -20,66 poin atau -0,11 persen di 19.134,37. Pelemahan indeks Nikkei terpicu penguatan yen.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, berada di 101,03 per 08:10 HK / SIN. Pelemahan dollar menambah tekanan pada dolar / yen yang merosot ke 114,80.

Jepang Display, salah satu pemasok layar smartphone Apple, sahamnya turun 0,94 persen di ¥ 317. Pembuat display telah menaikkan kepemilikannya dari 15 persen menjadi lebih dari 50 persen di Joled, produsen organic light-emitting diode (OLED) yang merupakan hasil merger antara Panasonic dan Sony unit bisnis OLED, Asia Nikkei Review melaporkan.

Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau turun -100,00 poin atau -0,52 persen pada 19,090, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,190.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei akan bergerak negatif jika penguatan Yen terus berlanjut. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,556-18,090, dan kisaran Resistance 19,554-20,020. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800