English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 20 Oktober 2016

Pasar Asia Menguat Dan Tunggu Hasil Debat Capres AS, Data Ekonomi Australia, Jepang Dan Taiwan



PT. Rifan Financindo Berjangka, MSCI Asia Pacific Index naik 0,2 persen pada 09:20 waktu Tokyo, didukung saham energi yang naik 0,6 persen karena harga minyak mentah ditutup di atas $51 per barel pada hari Rabu di New York. Kospi dan indeks Topix Jepang naik 0,2 persen, sementara indeks berjangka Hong Kong Hang Seng dan Hang Seng China Enterprises naik setidaknya 0,4 persen. FTSE China A50 Indeks naik 0,2 persen.

Nilai tukar mata uang Mexico, peso cenderung menguat ketika prospek calon presiden dari Partai Rupublik, Donald Trump meredup menjelang debat final calon presiden AS.
Penurunan persediaan minyak AS terjadi setelah kesepatakan anggota OPEC untuk mengurangi produksi minyak mentah dan meringankan kekenyangan global yang telah mantap telah terjadi di pasar energi selama dua tahun terakhir.

Para investor juga berharap Fed akan menunda kenaikan suku bunga sampai pertemuan di bulan Desember mendatang.

Untuk minggu ini, pasar sedang menunggu hasil debat terakhir calon presiden AS, data pekerjaan Australia, laporan penjualan toko di Jepang serta data pesanan ekspor di Taiwan. Indonesia akan mengumumkan tingkat suku bunga baru. Bank Sentral Eropa juga memiliki review kebijakan yang dapat menjelaskan prospek untuk program pelonggaran kuantitatifnya. PT. Rifan Financindo Berjangka.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 19 Oktober 2016

Indeks Nikkei 19 Oktober Dibuka Datar Menantikan Data Tiongkok

 

PT. Rifan Financindo Berjangka, Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Rabu (19/10) dibuka lemah, saat ini terpantau turun tipis -13,07 poin atau -0,08% persen di 16.950,54. Pelemahan indeks Nikkei tertekan penguatan Yen dan kehati-hatian menantikan data ekonomi Tiongkok.
Pagi ini terpantau Yen menguat. Pasanga kurs USDJPY melemah 0,16 persen pada 103.70.

Penguatan Yen membuat beberapa saham eksportir utama lebih rendah. Saham Toyota turun -1,04 persen, saham Honda tergelincir -0,33 persen dan saham Canon turun -0,52 persen. Namun saham Nissan naik 0,32 persen dan saham Sony naik 0,03 persen.

Penguatan yen biasanya negatif bagi eksportir karena akan mengurangi keuntungan mereka di luar negeri bila dikonversi kembali ke mata uang lokal.

Investor juga menantikan data ekonomi Tiongkok yang akan dirilis pagi ini. Pagi ini akan dirilis data GDP kuartal ketiga dan Retail Sales yang diindikasikan stabil. Juga akan dirilis data Fixed Asset Investment Agustus dan Produksi Industri September yang diindikasikan meningkat.

Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau stabil pada 16,890, sama dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 16,890.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei berpotensi lemah dengan penguatan mata uang Yen. Namun jika data ekonomi Tiongkok positif dapat membantu kenaikan indeks. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 16,412-15,993, dan kisaran Resistance 17,447-17,940. PT. Rifan Financindo Berjangka.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 18 Oktober 2016

Awal Indeks Nikkei 18 Agustus Datar, Kenaikan Minyak Mentah Dicermati

 

PT. Rifan Financindo Berjangka, Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Selasa (18/10) dibuka lemah, saat ini terpantau datar, turun tipis -1,97 poin atau 0,01% persen di 16898.15. Pelemahan indeks Nikkei tertekan penguatan Yen.

Yen Jepang diperdagangkan pada 103,70 terhadap dolar pada 8:14 HK / SIN Selasa, penguatan semalam dari tingkat dekat 104,04 yang dicapai pada Senin sore di Asia.

Penguatan Yen membuat beberapa saham eksportir utama lebih rendah; Saham Toyota turun 0,83 persen, saham Honda tergelincir 0,52 persen dan saham Nissan turun 0,27 persen. Namun saham Sony naik 0,26 persen, sedangkan saham Sharp maju 2,88 persen.

Penguatan yen biasanya negatif bagi eksportir karena akan mengurangi keuntungan mereka di luar negeri bila dikonversi kembali ke mata uang lokal.

Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau naik 10,00 poin atau 0,06% pada 16,890, naik dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 16,880.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei berpotensi lemah dengan penguatan mata uang Yen. Namun jika penguatan Yen mereda dan menguatnya harga minyak mentah pagi ini, dapat mengangkat indeks. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 16,412-15,993, dan kisaran Resistance 17,447-17,940. PT. Rifan Financindo Berjangka.


Sumber : Vibiznews

Senin, 17 Oktober 2016

Awal Indeks Hang Seng 17 Oktober Tertekan Kinerja Buruk Saham Properti



PT. Rifan Financindo Berjangka, Pada awal perdagangan bursa Hong Kong awal pekan Senin (17/10), indeks Hang Seng bergerak lemah, saat ini terpantau turun -195,30 poin atau -0,84 persen pada 23038.01. Pelemahan indeks Hang Seng tertekan melemahnya saham-saham property.

Pada perdagangan  pagi ini, saham-saham properti melemah.  Saham Henderson Land Development Co Ltd melemah -1,32 persen, saham Cheung Kong Infrastructure Holdings Ltd melemah -1,11 persen, saham Cheung Kong Property Holdings Ltd melemah -1,09 persen, saham China Resources Land Ltd melemah -0,83 persen, saham Hang Lung Properties Ltd melemah -0,58 persen.

Sementara itu pergerakan indeks berjangka Hang Seng pagi ini terpantau turun -245,00 poin atau -1,06% pada 22,968.00, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 23,213.00.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Hang Seng selanjutnya berpotensi lemah jika saham-saham properti terus melemah. Indeks juga akan mencermati rilis data ekonomi Tiongkok. Indeks Hang Seng diperkirakan akan bergerak di kisaran Support 22.414-21.914 dan kisaran Resistance 23.476-23.898. PT. Rifan Financindo Berjangka.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 14 Oktober 2016

Awal Indeks Nikkei 14 Oktober Naik Terdukung Pelemahan Yen



PT. Rfian Financindo Berjangka, Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Jumat (14/10) dibuka naik, saat ini terpantau naik 32,81 poin atau 0,20% persen di 16.807,05. Penguatan indeks Nikkei terpicu pelemahan Yen.

Mata uang Yen melemah. Pasangan mata uang dolar AS / yen diperdagangkan pada 103,84 pada 0,13 persen.

Saham-saham eksportir mixed. Saham Toyota turun -1,13 persen, saham Honda naik 0,13 persen, saham Sony naik 1,95 persen.

Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau naik 30,00 poin atau 0,18% pada 16,820, naik dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 16,790.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei berpotensi naik dengan pelemahan mata uang Yen. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 16,313-15,820, dan kisaran Resistance 17,324-17,816. PT. Rifan Financindo Berjangka.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 13 Oktober 2016

Awal Indeks Hang Seng 13 Oktober Turun Setelah Risalah The Fed dan Pelemahan Minyak



PT. Rifan Financindo Berjangka, Pada awal perdagangan bursa Hong Kong Kamis (13/10), indeks Hang Seng dibuka lemah, saat ini terpantau turun -106,67 poin atau -0,46 persen pada 23300.38. Pelemahan indeks Hang terpicu rilis sisalah pertemuan The Fed yang memperkuat kenaikan suku bunga AS bulan Desember. Pelemahan indeks juga tertekan pelemahan saham energi setelah harga minyak mentah merosot semalam.

Risalah dari pertemuan Federal Reserve Komite Pasar Terbuka September (FOMC) mengungkapkan bahwa anggota umumnya sepakat bahwa kesempatan untuk kenaikan suku bunga telah menguat. Namun tidak ada referensi khusus untuk kenaikan suku bunga pada pertemuan khusus dan nada keseluruhan sedikit lebih dovish dari yang diharapkan.

Dengan beberapa penurunan yang masih terjadi di pasar tenaga kerja dan inflasi terus menjalankan bawah target Komite, mayoritas anggota menilai bahwa untuk saat ini FOMC harus menunggu bukti lebih lanjut dari kemajuan menuju tujuan kerja maksimum dan 2% inflasi sebelum meningkatkan suku bunga.

Bursa Hong Kong juga tertekan pelemahan minyak mentah semalam. Harga minyak mentah turun lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan Kamis dinihari setelah OPEC melaporkan produksi minyak September mencapai tertinggi delapan tahun, memudarkan optimisme atas janji kelompok itu untuk mengendalikan kekenyangan minyak mentah global.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) berakhir turun 61 sen, atau 1,2 persen, ke $ 50,18 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent turun 56 sen, atau 1,1 persen, pada $ 51,85 per barel.

Pada awal perdagangan pagi ini saham-saham yang melemah adalah saham Cathay Pacific Airways Ltd yang turun -2,42 persen, saham CNOOC Ltd turun -1,92 persen, saham Tencent Holdings Ltd turun -1,12 persen, saham PetroChina Co Ltd turun -1,10 persen, saham China Petroleum & Chemical Corp turun -1,03 persen.

Sementara itu pergerakan indeks berjangka Hang Seng pagi ini terpantau turun -124,00 poin atau -0,53% pada 23,292.00, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 23,416.00.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Hang Seng selanjutnya berpotensi lemah dengan harapan kenaikan suku bunga AS bulan Desember dan pelemahan minyak mentah. Indeks Hang Seng diperkirakan akan bergerak di kisaran Support 22.727-22.211 dan kisaran Resistance 23.758-24.273. PT. Rifan Financindo Berjangka.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 12 Oktober 2016

Setelah Kejatuhan GBP Yang Besar, Kemana GBP/USD Akan Pergi?



PT. Rifan Financindo Berjangka, Beberapa waktu yang lalu dan juga kemarin, Pounsterling Inggris terjun bebas ke 1.20 sebelum akhirnya naik lagi ke 1.24, tetapi kondisi masih tidak stabil. Team dari Goldman Sachs menganalisa potensi penurunan dari poundsterling ini sebagaimana yang disampaikan oleh eFXnews.

Bank of England tidak membuat pelonggaran moneter di bulan Juli, memilih sampai pertemuan pada bulan Agustus. Penundaan ini walaupun sejalan dengan perkiraan dari para ekonom Inggris, namun mengecewakan pasar, dan akhirnya pecah pada titik yang jelas yang merupakan momentum kejatuhan dari GBP.

Selain itu, setelah hasil pemungutan suara Brexit terjadi kekosongan politik di Inggris, dengan kemungkinan Article 50 tidak akan pernah dimulai. Sebagai akibatnya pasar mulai melakukan perdagangan dengan arus data jangka pendek, yang kelihatannya lebih baik daripada yang diperkirakan, yang pada gilirannya membuat posisi jual yang spekulatif di Sterling menjadi terjepit.

Namun, ketika Perdana Menteri May mengumumkan bahwa Article 50 akan dimulai pada bulan Maret tahun depan, ini mengubah semuanya dan membuat pasar kembali memfokuskan diri terhadap kemungkinan kejatuhan daripada Poundsterling.

Dengan keadaan sudah berubah jauh dari satu bulan lebih yang lalu, diskusi sekarang telah berpindah dari sebelumnya fokus pada memposisikan diri dan bergantung pada arus data jangka pendek, ke seberapa banyak potensi kejatuhan daripada Sterling jangka panjang.

Goldman Sachs memperkirakan Sterling akan jatuh 5 persen lagi dalam waktu sampai tiga bulan mendatang yang akan kembali membuat GBP/USD menembus 1.20, dengan pertimbangan “sudden stop” yang biasa terjadi di “emerging markets” tidak berlaku di negara United Kingdom yang sudah stabil perundang-undangan dan institusinya.

Proses Brexit melibatkan ketidakpastian yang sangat besar, yang bisa jadi jauh lebih rumit dan membuat kacau daripada yang dapat diperkirakan. PT. Rifan Financindo Berjangka

Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800