PT. Rifan Financindo Berjangka, Tokyo - Bursa saham Asia di luar Jepang melanjutkan reli perdagangan saham pada Selasa pekan ini. Kenaikan harga minyak pun mendoron sektor saham energi.
Indeks saham MSCI Asia Pacific di luar Jepang naik 0,1 persen pada pukul 09.15 waktu Tokyo. Sementara itu, indeks saham Jepang Topix melemah 0,3 persen.
Penguatan indeks saham acuan ditopang indeks saham Australia/ASX 200 naik 0,5 persen yang didorong kenaikan saham BHP Billiton Ltd sebesar 0,5 persen. Indeks saham Selandia Baru/NZX 50 menguat 0,3 persen, dan lanjutkan reli panjang pada tahun ini.
Di pasar uang, dolar Australia menguat dalam enam hari sedangkan ringgit Malaysia menuju reli terpanjang sejak 2010. Penguatan mata uang diikuti harga minyak naik 5,5 persen dekati level US$ 38 per barel.
"Sentimen bursa saham meningkat tetapi pasar tidak dalam keadaan di mana investor sangat optimistis. Saya berharap investor tidak membeli segala sesuatu yang telah tertinggal tetapi bergeser ke arah sektor energi," ujar Toshihiko Matsuno, Chief Strategis SMBC Friend Securities seperti dikutip dari laman Bloomberg, Selasa (8/3/2016).
Sentimen di pasar keuangan global telah meningkat selama tiga minggu terakhir seiring gejolak di awal tahun ini. Akan tetapi, kekhawatiran mereda di tengah harapan stimulus lebih lanjut dari bank sentral utama. Harga komoditas pun menguat didorong prospek China akan meningkatkan pertumbuhan ekonominya.
Pelaku pasar pun akan melihat hasil pertemuan bank sentral Eropa pada pekan ini. Pelaku pasar berspekulasi bank sentral Eropa akan memberikan paket kebijakan pelonggaran moneter untuk mendongkrak perekonomian.
"Risiko tetap ada setidaknya hingga rilis data perdagangan China. Sementara itu, bijih besi melompat 19 persen pada perdagangan kemarin yang juga diikuti tembaga dan minyak. Namun jadi teka teki bagi investor kalau emas juga menguat," kata Michael McCarthy, Chief Market Strategist CMC Markets. (Ahm/Gdn)
Sumber : Liputan 6
