English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 20 April 2021

Harga Emas Kembali Melemah karena Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia

PT Rifan Financindo - Harga emas mengalami tekanan dan turun dari puncak tertinggi dalam 7 pekan pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pelemahan harga emas tersebut terjadi karena kenaikan imbal hasil surat utang AS.

Mengutip CNBC, Selasa (20/4/2021), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.770,97 per ounce setelah menyentuh USD 1.789,77 per ounce yang merupakan level tertinggi sejak 25 Februari. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,5 persen menjasi USD 1.770,60 per ounce.

"Kami masih akan melihat kenaikan bertahap suku bunga AS bersama dengan penurunan bertahap kurva imbal hasil, dan itu akan mengurangi kekuatan emas," kata analis komoditas TD Securities Daniel Ghali.

Baca Juga :

Imbal hasil surat utang pemerintah AS berjangka waktu 10 tahun yang menjadi patokan naik di atas 1,6 persen setelah mencapai level terendah dalam beberapa minggu lalu.

Harga emas telah merosot lebih dari 6 persen sepanjang tahun ini, sebagian besar tertekan oleh melonjaknya imbal hasil obligasi AS. Tapi membatasi penurunan emas adalah dolar AS yang juga melemah, hingga ke level terendah lebih dari enam minggu.

"Pasar fisik juga memberikan dukungan yang baik, menahan harga emas pada penurunan di bawah USD 1.700 per oz," kata analis Standard Chartered Suki Cooper.

"Permintaan di India dan China telah bangkit kembali dari level rendah dan bank sentral beralih ke pembelian bersih pada bulan Februari." tambah Suki.

China, konsumen emas terbesar dunia, telah memberikan izin kepada bank domestik dan internasional untuk mengimpor emas dalam jumlah besar ke negara itu.

Harga Emas Diprediksi Kembali Meroket Pekan Ini, Bisa Tembus Berapa?
Sebelumnya, harga emas diprediksi akan lebih tinggi pada pekan ini. Analis mengatakan emas berada di puncak level resistensi utama dan bergerak menuju USD 1.800 per ounce.

Logam mulia mencapai kenaikan minggu kedua berturut-turut setelah awal positif untuk kuartal II 2021 di tengah melemahnya dolar AS, serta penurunan imbal hasil Treasury AS 10-tahun. Pada Jumat (16/4/2021) lalu, harga emas berjangka June Comex diperdagangkan pada USD 1.779,90, naik 2 persen pada pekan lalu.

"Pergerakan harga emas telah didominasi oleh dolar AS yang ters turun. Indeks dolar saat ini berada di 91,5. Sangat penting untuk dicatat bahwa kita melihat penurunan yang cukup signifikan dari imbal hasil 10 tahun dan kurva secara luas. Semua itu telah mendorong emas ke atas," kata kepala strategi global di TD Securities, Bart Melek, seperti dikutip dari Kitco pada Senin (19/4/2021).

Kendati demikian, Melek mengatakan masih dini untuk terlalu bersemangat dalam hal aksi harga emas di masa depan. "Kita melewati rata-rata pergerakan 50 hari, level berikutnya di sini sekitar USD 1.800," tambahnya.

Sebelum harga emas bergerak lebih tinggi, perlu ada kepastian bahwa kenaikan imbal hasil Treasury AS 10 tahun dapat dikendalikan.

"Pertempuran besar di sini akan terjadi antara the Fed dan pasar. The Fed mengatakan bahwa setiap inflasi kemungkinan adalah sementara karena efek dasar, sedangkan pasar mungkin mulai khawatir bahwa mereka berada di belakang kurva," jelasnya.

Broker komoditas senior RJO Futures, Daniel Pavilonis, mengatakan kepada Kitco News, bahwa momentum sedang ada di pihak emas saat ini.

"Jika kita (harga emas) bisa menutup di atas USD 1.815 pekan depan (pekan ini), kita memiliki kesempatan bagus lagi pada pergerakan yang sangat penting ke tertinggi. Mungkin melanjutkan pasar bull emas," jelas Pavilonis.

Menurutnya, pasar saat ini sedikit tenang setelah sebelumnya mendapat begitu banyak tekanan dari Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa dengan mencoba meredakan ketegangan dalam imbal hasil.

"Ini berhasil dan apa yang telah mereka lakukan di belakang layar juga berhasil, memberikan logam beberapa penangguhan," tuturnya.

Ahli strategi pasar senior LaSalle Futures Group, Charlie Nedoss, mengatakan tidak ada resistensi yang signifikan untuk harga emas sampai USD 1.800.

"USD 1.809,40 adalah rata-rata pergerakan 100 hari, dan seiring waktu kita akan mencapainya," katanya. PT Rifan Financindo.

Sumber : liputan 6

Senin, 19 April 2021

Rekomendasi Mingguan Emas 19 – 23 April 2021: Akan Ada Pergerakan Naik Lebih Tinggi Lagi?

Rifan Financindo

Rifan Financindo - Emas bisa jadi sedang berada pada ujung dari suatu rally berikutnya dan bergerak naik ke arah $1,800.

Metal berharga kuning mengalami kenaikan untuk minggu kedua setelah permulaan yang positip memasuki kuartal kedua, ditengah melemahnya dollar AS dan turunnya yields treasury 10 tahun AS. Emas berjangka Comex bulan Juni diperdagangkan di $1,779.90, naik 2% dalam seminggu.

Pergerakan naik dari emas terutama digerakkan oleh dollar AS, yang terus mengalami penurunan. Indeks dollar AS sekarang berada di 91.5. Selain itu hal yang penting yang harus dicatat adalah penurunan dari yields obligasi 10 tahun AS secara signifikan.

Baca Juga :

Imbal hasil treasury 10 tahun AS yang tiba – tiba berbalik turun, setelah berminggu – minggu lamanya mengalami kenaikan dan sempat mencetak rekor level tertinggi satu tahun di 1.776%, merosot ke level terendah satu bulan di 1,528% semalam.

Semua ini telah mendorong naik harga emas. Momentum bagi kenaikan harga emas jelas sedang ada sekarang.

Jika emas bisa ditutup di atas $1,815 pada minggu ini, akan ada momentum yang sangat baik untuk harga emas bergerak naik lebih tinggi. Kemungkinan melanjutkan kenaikan emas di pasar sekuler. Pasar telah sedikit tenang sekarang setelah mendapatkan banyak tekanan dari Federal Reserve AS dan ECB yang mencoba menenangkan yields obligasi dan ternyata usahanya tidak percuma. Hal ini memberikan keuntungan juga bagi metal berharga.

Melemahnya dollar AS pada akhirnya membuat emas bisa melangkah keluar dari rentang perdagangan yang terbatas. Dukungan naik terhadap dollar AS terhapus dengan yields treasury 10 tahun AS bergerak ke bawah batas psikologis yang penting di 1.60% yang mengakibatkan harga emas spot bergerak naik menembus simple moving average 50 hari untuk pertama kalinya sejak awal bulan Februari.

Minggu ini Federal Reserve beristirahat menjelang pengumuman kebijakan moneternya pada tanggal 28 April. Tidak adanya pejabat dari the Fed yang berbicara bisa berarti melemahnya dollar AS yang akan menguntungkan bagi emas. Minggu yang tenang tanpa banyak data ekonomi AS yang muncul dan tidak adanya pejabat the Fed yang berbicara bisa berarti terus berlangsungnya tren yang sudah ada sekarang dan sedikit melemahnya dollar AS.

Tidak ada resistance yang signifikan bagi harga emas sampai $1,800 dan resistance dari moving average 100 hari di $1,809.40 pada waktunya akan tertembus. Namun perlu diperhatikan, jangan sampai emas ditutup di bawah $1,736.40.

Pasar juga mengkaliberasi ulang setelah menghargai terlalu banyak inflasi dengan terlalu cepat. Sebagai akibatnya sekarang inflasi turun. Hal ini menunjukkan bahwa pasar mengkaliberasi pandangannya. Terlalu banyak kenaikan yang terjadi di kurva imbal hasil sebagai ekspektasi terhadap naiknya inflasi dan sekarang berbalik turun. Selain itu, ada keprihatinan terhadap ekonomi global dimana masih banyak negara yang belum memiliki rencana vaksin yang kuat yang bisa berdampak negatif bagi pemulihan ekonomi global.

Dan sebelum naik lebih tinggi, perlu ada konfirmasi bahwa kenaikan yields treasury 10 tahun AS telah betul-betul tertangani.

Ini adalah pertempuran besar antara the Fed dan pasar. The Fed terus mengatakan bahwa setiap inflasi yang terjadi sekarang ini adalah bersifat sementara, sementara pasar mulai kuatir bahwa the Fed ketinggalan dibelakang kurva imbal hasil.

Pasar juga menantikan pengumumnan tingkat bunga dari ECB dan BoC pada minggu ini. ECB akan memperhatikan setiap kenaikan inflasi umum yang sementara dan tidak akan mentolelir pergerakan yang signifikan di dalam yields obligasi kecuali itu adalah hasil dari prospek pertumbuhan yang membaik.

Pasar juga akan memperhatikan data klaim pengangguran mingguan AS yang terbaru dan penjualan rumah lama yang akan keluar pada hari Kamis dan PMI manufaktur AS serta penjualan rumah baru pada hari Jumat.

“Support” terdekat menunggu di $1,759.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,750.00 dan kemudian $1,723.20. “Resistance” terdekat menunggu di $1,785.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800.00 dan kemudian $1,809.40. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Jumat, 16 April 2021

Harga Emas Capai Posisi Tertinggi dalam Sebulan

 Ilustrasi Harga Emas Naik 1

PT Rifan - Harga emas dunia mencapai posisi puncak lebih dari satu bulan. Kenaikan dipicu merosotnya imbal hasil treasury AS meskipun data ekonomi AS menunjukkan kondisi lebih baik dari perkiraan.

Hal ini mendorong investor memilih bullion sebagai perlindungan terhadap kemungkinan inflasi di masa depan. Hal ini mendorong harga emas naik.

Melansir laman CNBC, Jumat (16/4/2021), harga emas di pasar spot naik 1,8 persen menjadi USD 1.766,50 per ounce, setelah sebelumnya naik menjadi USD 1.769,37, posisi tertinggi sejak 26 Februari. Adapun harga emas berjangka AS 1,8 persen lebih tinggi menjadi USD 1.766,80.

Baca Juga :

“Inflasi membayangi di depan mata dan emas hanyalah aset terbaik untuk dimiliki saat kita mulai melihat kemungkinan terjadinya tingkat inflasi,” kata Jeffrey Sica, Pendiri Circle Squared Alternative Investments.

Dolar melemah juga membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Mata uang ini merosot ke level terendah dalam empat minggu.

Di sisi lain, penurunan benchmark imbal hasil obligasi 10 tahunan AS meningkatkan daya tarik non-imbal hasil logam mulia.

Harga emas sempat terpangkas setelah data AS menunjukkan adanya rebound yang lebih baik dari perkiraan dalam penjualan ritel di Maret.

Sementara klaim awal mingguan untuk tunjangan pengangguran negara turun ke level terendah sejak pertengahan Maret 2020.

Harga Logam Lainnya
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan jika ekonomi AS membaik dengan cepat memasuki musim semi.

Powell dan pejabat Fed lainnya, mengatakan prakiraan ekonomi yang lebih baik dan periode singkat dari inflasi yang lebih tinggi tidak akan mempengaruhi kebijakan moneter dan bank sentral akan mempertahankan dukungannya sampai krisis selesai.

"Pasar bertaruh bahwa akan ada persyaratan besar untuk mendanai beberapa inflasi yang lebih tinggi dan Federal Reserve yang tidak terlalu khawatir tentang inflasi menjadi masalah serius untuk saat ini," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.

Adapun harga perak naik 1,8 persen menjadi USD 25,86 per ounce. Harga palladium naik 2,1 persen menjadi USD 2.733,75, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak 28 Februari 2020 di USD 2.760,53. Kemudian harga platinum naik 2,3 persen menjadi USD 1.197,91. PT Rifan.

Sumber : Liputan 6

Kamis, 15 April 2021

Rekomendasi Emas 15 April 2021: Turun dengan Naiknya Saham

PT Rifan Financindo Berjangka

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga emas diperdagangkan turun dari level sebelumnya pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu kemarin. Metal berharga ini pada pertengahan minggu mengalami tarikan antara melemahnya indeks dollar AS yang mendukung naik harga emas dengan naiknya indeks saham AS yang mendorong turun harga emas, yang dimenangkan oleh naiknya indeks saham AS.

Emas berjangka kontrak bulan Juni turun $10.90 ke $1,736.80 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei naik $0.014 ke $25.44 per ons. Pasar saham bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS juga mengarah bervariasi ke menguat pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.

Baca Juga :

Volatilitas di pasar saham tetap rendah yang mendukung pergerakan naik. Uang mudah dari bank sentral utama dunia, program stimulus dari pemerintah-pemerintah, dan pandangan bahwa ekonomi global akan mulai keluar dengan kuat dari cengkeraman pandemik, semuanya memberikan dorongan bagi kenaikan saham yang sampai mencetak rekor yang mengakibatkan turunnya harga emas, sekalipun dollar AS juga turun.

Hal kunci diluar pasar metal adalah sedikit turunnya indeks dollar AS. Pergerakan naik dari dollar AS telah mereda belakangan ini. Sementara harga minyak mentah Nymex menguat dan diperdagangkan disekitar $61.50 per barel dan yields treasury AS 10 tahun turun ke sekitar 1.632%.

“Support” terdekat menunggu di $1,730.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,721.60 dan kemudian $1,700.00. “Resistance” terdekat menunggu di $1,756.20 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,775.00 dan kemudian $1,800.00. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Vibiznews

Selasa, 13 April 2021

Harga Emas Merosot karena Surat Utang AS Lebih Menarik

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia

PT Rifan Financindo - Harga emas turun pada penutupan perdagangan hari Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pendorong pelemahan harga emas ini karena kenaikan imbal hasil surat utang AS yang membebani daya tarik emas.

Sementara itu, investor masih menunggu pengumuman inflasi AS dan data penjualan ritel untuk mengukur kecepatan pertumbuhan ekonomi AS.

Mengutip CNBC, Selasa (13/4/2021), harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi USD 1.732,14 per ounce pada pukul 01.57 malam. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,7 persen menjadi USD 1.732 per ounce.

Baca Juga :

Analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff menjelaskan, kenaikan imbal hasil obligasi AS memberikan tekanan untuk pasar logam yang tidak menghasilkan dividen atau imbal hasil.

"Kenaikan obligasi membuat emas sedikit kehilangan momentum dan itu mendorong pelaku pasar secara teknis atau jangka pendek untuk melakukan aksi jual, menempatkan harga emas di bawah tekanan." kata dia.

Saat ini, pelaku pasar tengah menunggu data penjualan ritel yang akan diumumkan pada hari Kamis. Jika data tersebut membaik maka akan mengancam daya tarik emas sebagai instrumen lindung nilai.

Gubernur Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengatakan, ekonomi AS berada pada titik perubahan, dengan harapan lebih banyak pertumbuhan dalam beberapa bulan mendatang.

Namun, Jerome tetap melihat risiko lonjakan kasus Covid-19 jika ada pembukaan kembali yang tergesa-gesa.

The Fed melihat inflasi akan berjalan di atas target 2 persen untuk sementara waktu. Hal ini terjadi meskipun tanpa campur tangan the Fed untuk mengendalikannya.

Analis StoneX Rhona O'Connell mengatakan, harga emas kemungkinan mendapat keuntungan jika inflasi naik jauh lebih tinggi dari target. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Senin, 12 April 2021

Rekomendasi Mingguan Emas 12–16 April 2021: Bisakah Naik ke $1,800 Minggu Ini?

Rifan Financindo

Rifan Financindo - Emas memiliki peluang untuk menembus level resistance kunci di $1,750 per ons pada minggu ini.

Metal berharga kuning ini memulai kuartal kedua dengan sangat baik, dimana harga emas naik sekitar 1% dalam satu minggu. Emas berjangka Comex diperdagangkan di sekitar $1.746 per troy ons. Bahkan sebelumnya lagi pada minggu lalu, metal berharga ini naik hampir $50 dan diperdagangkan mendekati $1,760 per ons.

Dari berita – berita yang diberikan oleh the Fed, pasar kelihatannya sudah mengerti bahwa the Fed akan menunggu sampai akhir tahun untuk membuktikan apakah mereka salah dalam sikap inflasi yang transitory. Dan sikap the Fed ini bisa membatasi kenaikan yang cepat dari yields treasury AS 10 tahun.

Baca Juga :

Apa yang berbeda dengan the Fed pada minggu lalu adalah the Fed meyakinkan pasar bahwa mereka harus menunggu sampai tahun depan kalau mau membuktikan bahwa sikap the Fed salah dalam hal inflasi. Sebelum ini, pasar mencoba membuat lindung nilai bila berhubungan dengan resiko inflasi ini. Sekarang, akan lebih lagi dengan sikap dari the Fed ini.

Sikap the Fed ini bisa mendukung emas ke depannya, khususnya menjelang data dari inflasi AS yang akan dikeluarkan pada hari Selasa yang kemungkinan akan meningkat setelah data PPI yang mengejutkan pada hari Jumat.

PPI AS lompat 1% MoM sehingga tingkat inflasi tahunan mencapai 4.2% – level yang tertinggi sejak September 2011. Angka ini jauh di atas yang diperkirakan oleh konsensus sebesar 0.5%. Hal ini akan menambah resiko kenaikan dari CPI nantinya.

Angka CPI yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan akan bisa memicu rally berikutnya di dalam yields AS. Namun apabila emas bisa bertahan disekitar level $1,750, maka ada potensi bagi metal berharga kuning ini untuk naik sampai ke $1,800 per ons.

Jika angka inflasi pada minggu ini memanas, hal ini akan bisa menjadi katalisator bagi yield AS untuk naik lebih tinggi, yang bisa berakibat buruk terhadap emas. Namun, apabila event yang kritikal ini bisa dilewati dengan harga emas masih bertengger di dekat $1,750, hal ini akan bisa menjadi lampu hijau bagi harga emas untuk naik lebih tinggi setelah keluarnya data CPI.

Berita baik bagi emas adalah bahwa metal berharga kuningi ini sudah pernah menyentuh level terendahnya selama kuartal pertama tahun 2021. Dengan the Fed telah menyingkirkan resiko yang besar dari kenaikan yields AS, akan ada lingkungan dimana emas bisa terus naik.  Meskipun tidak bisa naik ke rekor seperti pada bulan Agustus, emas kemungkinan bisa naik sampai ke atas $1,900.

Selain itu meskipun pemulihan ekonomi masih Panjang dengan masih banyak resiko di dalamnya, pemulihan ekonomi di banyak bagian dunia yang lain, dollar AS bisa melemah secara signifikan.

Secara tehnikal outlook emas menunjukkan double bottom dimana level $1,759 menjadi resistance kunci yang apabila berhasil ditembus, maka akan bisa lanjut naik ke $1,800.

Penggerak pendukung naik emas yang lainnya adalah menguatnya permintaan fisik emas dan kembalinya pembelian emas oleh bank-bank sentral.

Meningkatnya pembelian emas oleh bank sentral disebabkan karena meningkatnya hutang secara massif dan banyaknya peredaran uang di banyak negara.

Meskipun demikian, naiknya harga emas ke rekor yang baru akan mengalami kesulitan sepanjang permintaan safe-haven terhadap matauang crypto terus berlangsung. Ada diversifikasi safe-haven dari emas ke matauang crypto.

Selain itu emas hanya akan berpotensi naik apabila inflasi meningkat dan pertumbuhan ekonomi melambat, jika tidak, emas bisa turun ke bawah $1,700 per ons, yang akan bisa lanjut ke $1,680 per ons. Di level $1,680 ini baru akan masuk para pembeli yang suka membeli dari bawah – bargain hunter.

Dari kalender ekonomi, angka inflasi bulan Maret akan menunjukkan kenaikan yang substansial di angka umum dari Consumer Price Index (CPI) dari 1.7% menjadi 2.4%. Investor juga akan mengamati CPI inti yang diperkirakan akan naik moderat dari 1.3% ke 1.5%. Setiap ada tanda ekonomi menjadi memanas bisa mendorong naik dollar AS, sementara angka inflasi yang lemah akan membebani dollar AS.

Pidato dari beberapa pejabat the Fed menyampaikan pesan yang sama bahwa pemulihan ekonomi kuat namun perjalanan masih panjang.

Highlight dari minggu ini adalah angka penjualan ritel untuk bulan Maret. Setelah menerima cek stimulus pada bulan lalu, para konsumen kemungkinan akan pergi pesta belanja. Para ekonom memperkirakan angka penjualan ritel umum akan naik sebanyak 4.7% lebih dari mengatasi kejatuhan pada bulan Februari.

Angka belanja ini kemungkinan akan menutupi angka klaim pengangguran mingguan, namun penurunan dibawah 700.000 akan memberikan semangat, sementara angka diatas itu akan membebani dollar AS.

Consumer Sentiment Index pendahuluan dari Universitas Michigan untuk bulan April diperkirakan akan memperpanjang kenaikannya ditengah cepatnya vaksinasi, pembukaan kembali aktifitas ekonomi, dan dibagikannya cek stimulus.

“Support” terdekat menunggu di $1,728.20 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,721.60 dan kemudian $1,700.00. “Resistance” terdekat menunggu di $1,756.20 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,775.00 dan kemudian $1,800.00. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Jumat, 09 April 2021

Rekomendasi Emas 9 April 2021: Naik karena Turunnya Yield AS dan USD

PT Rifan

PT Rifan - Harga emas naik dan menyentuh ketinggian tiga minggu pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis kemarin. Metal kuning berharga ini telah berhasil memperbaiki postur tehnikalnya baru-baru ini, sehingga mengundang para trader futures jangka pendek untuk masuk dengan posisi beli di pasar. Melemahnya indeks dollar AS pada minggu ini juga mendukung kenaikan harga emas. Emas berjangka kontrak bulan Juni naik $13.20 ke $1,755.00 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei naik $0.173 ke $25.42 per ons.

Pasar saham global kebanyakan menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Indeks Dow Jones dan S&P 500 mencetak rekor pada minggu ini. Para trader dan investor terus menunjukkan sedikit keengganan terhadap resiko dan hal ini mendorong naik pasar saham yang membatasi kenaikan dari emas yang safe-haven.

Baca Juga :

Risalah pertemuan Federal Reserve Open Market Committee (FOMC) pada bulan Maret yang dirilis pada hari Rabu malam tidak menunjukkan adanya kejutan. The Fed tetap berjanji akan menjaga kebijakan moneter tetap akomodatif untuk masa yang akan datang.

Ada keresahan masyarakat dan kerusuhan di Irlandia Utara pada hari Kamis yang sedang terus dimonitor pasar. Banyak yang percaya keadaan akan semakin bertambah buruk dengan Inggris sedang mencoba menerapkan peraturan di daerah tersebut setelah Brexit.

“Support” terdekat menunggu di $1,728.20 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,721.60 dan kemudian $1,700.00. “Resistance” terdekat menunggu di $1,756.20 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,775.00 dan kemudian $1,799.00. PT Rifan.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800