English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 04 November 2019

Rekomendasi Forex GBP/USD Minggu Ini


PT Rifan Financindo - Perdana Menteri Boris Johnson belum berakhir dan dia bahkan memimpin dalam polling setelah tenggat waktu 31 Oktober datang dan pergi. Fokus sekarang beralih ke pemilihan tanggal 12 Desember dengan sebagian dampak bisa datang dari “Super Thursday” Bank of England.

Polling pendapat ke arah pemilihan, sebegitu jauh memiliki kesenjangan yang signifikan, namun semua menunjuk kepada Partai Konservatif yang terdepan. Sementara angka dua digit yang terdepan sebelumnya mengindikasikan kemenangan telak, sifat yang terpecah-pecah dari pemandangan politik Inggris berarti ketidakpastian tetap tinggi.


Secara keseluruhan, polling bisa menggerakkan poundsterling, namun pendapat para pemberi suara cenderung berubah, dan survey ini bisa saja salah dan sulit untuk di translasikan ke alokasi kursi di parlemen.

 
Baca Juga :
Markit Purchasing Managers’ Indexes (PMIs) memulai minggu di kalender ekonomi dengan angka untuk sektor konstruksi yang sedang berjuang dan juga sektor jasa yang komprehensif. Setelah PMI manufaktur mengalahkan perkiraan – sebagian disebabkan karena sejumlah ketidakpastian mengenai Brexit – pemulihan atas angka ini kemungkinan bisa terjadi. Sementara PMI jasa diperkirakan naik menjadi 50 – level yang memisahkan ekspansi dari kontraksi.

Bank of England bersiap untuk mempertahankan tingkat bunga tidak berubah di dalam keputusan Mark Carney sebelum berakhir sebagai Gubernur. Angka ekonomi belakangan ini bercampur, dengan inflasi jatuh namun pasar tenaga kerja bagus.

BOE sedang menunggu untuk kejelasan disekitar Brexit – dan itu harus menunggu pengganti Carney. Spekulasi mengenai gubernur yang baru kemungkinan akan memainkan peran di dalam menggerakkan poundsterling.

Kecepatan pembicaraan perdagangan AS – Cina kemungkinan meningkat menjelang potensi tingkat tinggi diantara Presiden dari kedua negara nanti pada bulan ini. Jika Washington dan Beijing mengumumkan pertemuan, pasar bisa naik, dan sentimen “risk-on” bisa menguntungkan Poundsterling melawan dolar AS yang “safe-haven”. Keprihatinan mengenai terhentinya pembicaraan bisa memicu kejatuhan.

Kalender ekonomi di Amerika Serikat dimulai dengan manufaktur – sisi yang lebih lemah di ekonomi AS. Rilis ekonomi utama adalah ISM Non-Manufacturing PMI pada hari Selasa. Sektor jasa telah bertumbuh, meskipun dengan kecepatan yang melambat. Angka kedepan ini cenderung memiliki dampak yang substansial terhadap pasar. Angka kedepan lainnya yang memiliki dampak adalah pendahuluan dari Consumer Sentiment Index dari Universitas Michigan untuk bulan November. Sementara angkanya turun dari ketinggian dekat 100, keyakinan yang kuat terus berlangsung dan menggerakkan ekonomi kedepan.

GBP/USD mengalami kemajuan dengan Inggris menghindari Brexit dan kampanye pemilihan dimulai. Grafik harian pada awal bulan November menunjuk kepada kenaikan poundsterling lebih lanjut. Polling FX menunjukkan bahwa para ahli “bullish” dalam jangka pendek dan menengah namun “bearish” dalam jangka panjang.

Secara tehnikal, momentum tetap bagus dan pasangan matauang in diperdagangkan diatas Simple Moving Average 50,100,200 yang menunjukkan gambaran yang “bullish”.

Resistance terdekat menunggu di 1.2980 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3013 dan kemudian 1.3035. Sedangkan apabila terjadi yang sebaliknya, maka “support” awal menunggu di  1.2865 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2785 dan kemudian 1.2705. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 01 November 2019

Rupiah Jumat Pagi Melemah ke Rp14.059/USD; Dollar Asia Tertekan di Hari Kelimanya

 
 
Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang akhir pekan Jumat pagi ini (1/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah kembali, sementara dollar AS di pasar Asia lanjut tertekan setelah melemah 4 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,16% ke level Rp 14.059 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.037.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.050, kemudian bergerak lemah ke Rp14.072, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.059. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar tampak lanjut tertekan pada hari kelimanya di pasar uang Asia menjelang rilis laporan tenaga kerja AS.


Baca Juga :
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun ke level 97,22, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,30.

Sementara itu, IHSG Jumat di sesi pertama, terpantau melemah terbatas 0,12% atau 7,557 poin ke level 6.219,205, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melemah di antara munculnya kekhawatiran baru terhadap perkembangan nego dagang AS – China.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, meskipun dollar di pasar Asia dalam tekanan di hari kelimanya. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 13.975 – Rp 14.135. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 31 Oktober 2019

Rekomendasi Forex EUR/USD 31 Oktober 2019

 
 
Rifan Financindo - EUR/USD bangkit dengan tajam dari “moving average” 20 hari pada 1.1075, naik lebih dari 50 pips, menembus ke atas 1.1130 dan saat ini mencapai ketinggian 1.1152.

Setelah pertemuan FOMC the Fed, dolar AS diseluruh tempat bangkit, mendorong EUR/USD kearah “support” 1.1070/80. Sebagaimana yang telah diperkirakan, bank sentral AS memangkas tingkat suku bunga kunci namun memberikan signal perhentian sementara kedepannya, memicu rally dolar AS.

Baca Juga :


Selama konferensi pers Powell, dolar AS kehilangan kekuatannya, setelah semula sempat naik namun kemudian berbalik tajam setelah Gubernur Powell menyebutkan tidak akan ada kenaikan tingkat bunga kecuali ada pergerakan yang signifikan dalam inflasi. Komentar dari Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell mendorong naik saham-saham utama di Wall Street dan mengirim dolar
AS ke kerendahan baru secara luas.

Sekarang para trader dan investor emas mengalihkan pandangannya kepada laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS, NonFarm Payrolls yang akan dikeluarkan pada hari Jumat dan diperkirakan akan turun menjadi dibawah 100.000 pekerjaan baru dari bulan sebelumnya sebanyak 136.000 pekerjaan baru.

Dengan tertekannya dolar AS, outlook bagi EUR/USD membaik. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1178 yang jika berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1203 dan kemudian 1.1277.  Nada “bullish” kelihatannya akan tetap utuh sepanjang Euro bertahan diatas “support” yang solid di 1.1100, namun apabila berhasil ditembus akan turun ke 1.1055 dan kemudian 1.0981. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 30 Oktober 2019

Rekomendasi Forex EUR/USD 30 Oktober 2019



PT Rifan Financindo - Berita yang menunjukkan bahwa Amerika Serikat dan Cina kemungkinan tidak akan menandatangani tahap satu dari kesepakatan perdagangan ketika mereka bertemu di dalam pertemuan tingkat tinggi APEC di Cili pada bulan November, telah memukul sentiment pasar, dan juga dolar AS terpukul. Namun pasangan matuang EUR/USD hanya berhasil naik sedikit ke level 1.1100 karena terpukulnya dolar AS akibat perang dagang.

Ketika suatu matauang tidak bisa naik sebagai akibat dari berita yang bagus – hal ini membukakan kelemahannya dan kemungkinan akan jatuh lebih jauh. Dan hal ini berlaku bagi EUR/USD.

Perkembangan yang terbaru yang datang dari Inggris adalah partai Buruh telah setuju untuk mendukung pemilihan pada awal bulan Desember, membuat persetujuan mereka hampir hanya formalitas belaka. Partai konservatif dari Perdana Menteri Boris Johnson siap untuk menang, membuat jalan untuk menyetujui kesepakatan Brexit. Pasar umumnya lebih memilih kebijakan Tories yang ramah pasar.


Baca Juga :

Berita ini datang satu hari setelah Uni Eropa memberikan perpanjangan tiga bulan. Skedul Brexit sekarang jelas – pemilihan pada minggu kedua Desember dan Brexit pada 31 Januari, 2020. Meskipun ada kepastian Brexit, namun EUR/USD tidak bisa mengikuti kenaikan Poundsterling – tanda dari kelemahan Euro.

Di seberang Atlantik, Presiden Donald Trump menyatakan bahwa pembicaraan perdagangan lebih cepat dari yang diskedulkan dan mereka berjalan sangat baik. Dia kemungkinan akan bertemu dengan rekan bicaranya dari Cina Xi Jinping pada bulan-bulan yang akan datang. Sentimen pasar yang semangat telah memukul dolar AS yang “safe-haven” terhadap kebanyakan matauang – namun tidak terhadap euro – indikator lain dari kerentanan euro.

Di Eropa, Lagarde yang akan menggantikan Mario Draghi, mendukung kebijakan ECB yang longgar dan akan mulai bekerja pada hari Jumat.

Sementara CB Consumer Confidence Index dari Amerika Serikat yang di perkirakan lompat ke 128.2 dari sebelumnya 125.1 ternyata hanya muncul di angka 125.9 meleset dari yang diperkirakan.

Secara keseluruhan, “bearish” memegang kendali, dengan “support” terdekat berada pada 1.1070 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1000 dan kemudian 1.0940. Sedangkan apabila berbalik naik “resistance” terdekat menunggu di 1.1105, yang menahan EUR/USD pada awal minggu ini. Rintangan berikutnya berada pada 1.1140 dan kemudian 1.1180. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 29 Oktober 2019

Rupiah Selasa Pagi Terkoreksi Tipis ke Rp14.030/USD; Dollar Asia Beringsut Naik

 
 
Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (29/10), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau terkoreksi tipis, sementara dollar AS di pasar Asia sedikit rebound setelah melorot di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah terbatas 0,04% ke level Rp 14.030 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.025.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka stabil ke Rp 14.025, kemudian bergerak lemah ke Rp14.033, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.030. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar tampak menanjak pelan di pasar uang Asia di tengah optimisme perkembangan nego dagang AS – China.


Baca Juga :
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini beringsut naik ke level 97,78, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,76.

Sementara itu, IHSG Senin di sesi pertama, terpantau menguat terbatas 0,04% atau 2,640 poin ke level 6.267,026, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya juga menguat dengan optimisme dari perkembangan nego dagang AS – China serta S&P 500 yang mencetak rekor semalam.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini balik menguat, dengan dollar di pasar Asia merangkak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 13.975 – Rp 14.165. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 28 Oktober 2019

Rupiah Awal Pekan Terus Menguat ke Rp14.024/USD; Dollar Asia Menanjak oleh Brexit



Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin pagi ini (28/10), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau lanjut menguat, sementara dollar AS di pasar Asia merangkak naik setelah menanjak 2 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat 0,08% ke level Rp 14.024 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.035.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.025, kemudian bergerak kuat ke Rp14.015, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.024. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar tampak masih menanjak di pasar uang Asia di tengah ketidakjelasan keputusan penundaan Brexit di Inggris yang menekan sterling.

Baca Juga :
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik ke level 97,89, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,83.

Sementara itu, IHSG Senin di sesi pertama, terpantau menguat 0,33% atau 20,306 poin ke level 6.273,119, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya juga menguat dengan optimisme yang datang dari perkembangan nego dagang AS – China.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini balik melemah, dengan dollar di pasar Asia merangkak naik lagi. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 13.975 – Rp 14.165. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 25 Oktober 2019

Rekomendasi Forex EUR/USD 25 Oktober 2019



PT Rifan Financindo - EUR/USD turun ke sekitar 1.11 setelah Pemimpin ECB Draghi memperingati akan penurunan ekonomi dan berkata bahwa data-data ekonomi telah memburuk. Pada sisi lain, order “durable goods” AS meleset dalam semua ukuran.

ECB baru saja mengadakan pertemuan kebijakan moneternya, dan sebagaimana yang telah diperkirakan tidak ada perubahan yang diumumkan terhadap jalur pelonggaran sekarang ini. Pesan Presiden Draghi seperti biasanya mengenai resiko, pertumbuhan, dan inflasi. Di dalam pertunjukannya yang terakhir, Draghi memaksakan akan keperluan untuk suatu kebijakan fiskal, sesuatu yang dia perjuangkan di dalam masa kepemimpinannya selama delapan tahun. Dia mempertahankan stimulus sampai pada nafas terakhirnya dan menolak untuk berkomentar atas langkah dari Mrs Lagarde ke depannya.


Baca Juga :

Data AS bercampur, dengan klaim pengangguran mingguan membaik ke 212.000 pada minggu yang berakhir tanggal 28 Oktober, sementara Durable Goods Order turun 1.1% pada bulan September. Sedangkan Markit PMI AS pendahuluan bulan Oktober umumnya memberikan semangat dengan Indeks Jasa sesuai dengan ekspektasi pasar di 51.0 dan indeks manufaktur mengatasi perkiraan dengan 51.5. PMI komposit muncul di 51.2 lebih baik daripada sebelumnya 51.0 namun masih dibawah daripada yang diperkirakan 51.6.

Pada hari Jumat ini, Jerman akan merilis GFK Consumer Confidence Survey bulan November yang diperkirakan 9.8 lebih rendah daripada sebelumnya 9.9 dan IFO Business Climate Survey bulan Oktober yang diperkirakan 94.5 turun dari sebelumnya 94.6. Sedangkan Amerika Serikat akan mengeluarkan Michigan Consumer Sentiment Index bulan Oktober yang diperkirakan tidak berubah di 96.

Secara tehnikal, indikator tehnikal menunjukkan grafik turun ke teritori negatif namun kekurangan kekuatan untuk mengarahkannya. Penurunan dari EUR/USD akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.1095  yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.1065 dan kemudian 1.1030. Sedangkan apabila naik, akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.1145 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1180 dan kemudian 1.1210. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800