English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 29 Juni 2017

Tujuh Kesalahan Besar Investor Saham

PT Rifan Financindo - Banyak hal mempengaruhi kesuksesan seorang investor di pasar saham, tetapi seringkali, kegagalan dipicu oleh kesalahan sang investor sendiri. Sebagaimana Benjamin Graham, ekonom sekaligus investor profesional terkenal asal Amerika Serikat, pernah berkata, "Seringkali, saham biasa menjadi subjek fluktuasi harga yang tidak rasional dan berlebihan (baik naik ataupun turun) sebagai konsekuensi dari tendensi orang untuk berspekulasi atau berjudi yang sudah berurat berakar...memberi jalan bagi harapan, ketakutan, dan kerakusan."

Kesalahan Besar Investor Saham - ilustrasi
Berikut ini tujuh kesalahan besar investor saham yang bisa menimbulkan kesalahan-kesalah kecil, dan jika terakumulasi maka akan menjadi penghambat kesuksesan di pasar saham.

1. Mengabaikan Fundamental

Saat tergesa-gesa dikejar hasrat untuk menghasilkan profit cepat di pasar, investor saham cenderung mengabaikan fundamental perusahaan dimana mereka berencana menanamkan dana. Beberapa investor membeli saham tanpa meluangkan waktu untuk mengumpulkan informasi dasar mengenai perusahaan, utamanya tentang produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan tersebut, dan juga prospek masa depan perusahaan itu.

"Investor ritel terhanyut oleh pidato Manajemen (Perusahaan) yang kelewat optimistis, rencana ekspansi tentatif, dan selalu bias ke arah permainan jangka pendek, tidak pernah mau melewatkan kenaikan harga terkini," kata Hemindra Hazari, kepala riset di Karvy Stock Broking, India.

Padahal selayaknya investor saham melirik perusahaan yang secara konsisten telah menyajikan pertumbuhan pendapatan dan tata kelola perusahaan yang baik. Jangan pernah berinvestasi di suatu perusahaan tanpa memahami dinamika bisnisnya.

2. Murah, Tapi Mahal

Investor sukses akan mencari saham "murah", yakni saham-saham yang tersedia dengan harga dibawah nilainya yang sesungguhnya dan memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Namun newbie di pasar saham sering salah memahami strategi emas ini sebagai "membeli saham berharga rendah untuk mendapatkan keuntungkan besar."

Padahal, "saham murah" yang dimaksud di awal itu sama sekali bukan "saham berharga rendah". Bisa jadi harganya rendah adalah karena likuiditasnya rendah, atau perusahaannya bukan perusahaan yang potensial. Asumsikan Anda bisa membeli telur baru seharga 20,000 Rupiah sekilo, sedangkan telur hampir busuk tersedia seharga 10,000 Rupiah sekilo, sedangkan Anda hanya punya uang 10,000 Rupiah di kantong. Dalam kondisi itu, apakah Anda akan membeli sekilo telur nyaris busuk, atau setengah kilo telur baru yang masih segar?

Karena keterbatasan modal, newbie seringkali membeli banyak saham recehan, padahal itu bisa jadi sama sekali tidak menguntungkan. Apabila Anda terjebak dalam mindset ini, ingatlah bahwa return investasi Anda tidak bergantung pada berapa banyak jumlah lembar saham yang Anda pegang, melainkan dari masa depan perusahaan yang sahamnya ada di tangan Anda. Anda akan memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan keuntungan apabila Anda membeli sedikit saham unggul ketimbang membeli ribuan saham recehan.

3. Rabun Jauh

Investor saham pemula juga seringkali hanya mampu melihat gain dalam jangka pendek. Padahal jika Anda ingin menghasilkan profit dengan cepat, maka Anda harus memiliki kemampuan untuk secara tepat memprediksi pasar. Harga berfluktuasi dengan sangat liar dalam jangka pendek, sehingga profit atau loss akan ditentukan pada kemampuan investor saham untuk melakukan transaksi pada saat yang tepat. Dengan demikian, maka sangat sulit untuk mencapai profit dalam waktu singkat.

Di sisi lain, pasar saham hampir selalu menghasilkan return prositif dalam jangka panjang, yaitu di kisaran tiga tahun atau lebih.

Kesalahan Besar Investor Saham - ilustrasi

4. Mengacuhkan Portofolio

Anda pasti pernah mendengar cerita tentang investor yang membeli suatu perusahaan, lalu lupa tentang itu, dan baru sepuluh tahun kemudian menemukan bahwa ternyata perusahaan itu sudah besar dan sahamnya profit. Ini bukan suatu cara berinvestasi yang bagus.

Jika Anda tergolong investor saham yang berpandangan investasi jangka panjang adalah "membeli saham berharga murah lalu melupakannya", maka ketahui bahwa Anda mengambil risiko tinggi. Kondisi ekonomi dan pasar sangat dinamis. Disamping perubahan-perubahan makroekonomi, lokal dan global, strategi dan manajemen perusahaan juga bisa berubah.

Oleh karena itu, seorang investor saham harus me-review portofolio-nya secara reguler. Jika outlook sebuah perusahaan semakin baik, atau setidaknya stabil, maka Anda bisa mempertimbangkan untuk membeli saham perusahaan itu lagi atau tetap mempertahankannya. Lalu ketika asumsi potensi yang dijadikan dasar untuk memiliki saham itu sudah tidak lagi berlaku, maka Anda bisa menjualnya.

5. Enggan Menanggung Rugi

Banyak investor saham dengan semangat mencairkan profit kecil-kecilan, tetapi mereka seringkali enggan untuk menanggung rugi dengan cut loss pada saham-saham yang sedang "tenggelam". Bahkan saat harga tenggelam, mereka terus memegang saham yang sedang jatuh itu tanpa mempedulikan fundamentalnya dengan harapan bahwa harganya akan kembali naik.

Bahkan lebih dari itu, beberapa investor justru membeli lebih banyak lagi dengan tujuan untuk mengurangi biaya rata-rata portofolio saham mereka. Padahal, membeli saat harga jatuh itu hanya direkomendasikan saat penurunan bersifat temporer dan prospek pertumbuhan masih positif. Dengan demikian, saat harga suatu saham turun, seharusnya Anda menyelidiki "mengapa harga turun" lebih dulu sebelum bertindak.

6. Masuk Pasar Saat Harga Di Puncak, Keluar Pasar Saat Harga Di Dasar Pasar

Pasar selalu bereaksi berlebihan terhadap berita, baik itu naik ataupun jatuh. Idealnya, harga saham harus proporsional dengan total kapital dan prospek pendapatan sebuah perusahaan. Meski begitu, kepanikan pasar melahirkan harga saham yang overpriced atau underpriced.

Dalam kondisi pasar bullish, investor sering berinvestasi dalam saham-saham yang overpriced hanya karena semua orang lain juga melakukan aksi beli. Mereka menjadi kelewat optimistis dan mengharapkan harga terus menanjak. Sebaliknya, di pasar bearish, investor berubah pesimistis dan berusaha menjual saham justru di saat-saat mereka seharusnya berusaha membeli.

Singkatnya, pasar sering membuat keputusan jelek dalam jangka pendek, tetapi bertindak dengan lebih rasional dalam jangka panjang. Investor saham yang sukses selalu mendasarkan investasinya pada nilai intrinsik saham dan mengejar saham-saham yang murah dengan basis itu. Mereka akan membeli saham perusahaan dengan fundamental kuat saat harganya di pasar turun, lalu baru menjualnya saat harga lebih tinggi.

7. Menganut Tip Tidak Jelas

Berkat kecanggihan teknologi, mengirim SMS ataupun email bisa dilakukan dengan sangat mudah. Anda pun bisa jadi suatu waktu mendapatkan tip via sms atau email tentang "kesempatan emas" untuk meraih profit luar biasa. Tetapi ketahuilah bahwa Anda bisa jadi akan kehilangan banyak uang jika menganut tip-tip tidak jelas semacam itu. Bahkan tip yang diketahui sumbernya pun bisa jadi salah. Ingat bahwa ada istilah "menggoreng saham", dimana bila investor saham hanyut dalam skema semacam itu maka bisa dipastikan akan menanggung kerugian. Ketahui juga bahwa nama besar saja tidak menjamin masa depan suatu perusahaan.

Investor saham sebaiknya tidak menerima tip maupun saran siapapun tanpa menelitinya terlebih dahulu. Bahkan walaupun sahabat karib mengatakan,"Harganya bakal naik dua kali lipat dalam enam bulan", atau analis di TV dan koran memberitakan hal yang sama, Anda tetap tidak boleh menganut begitu saja. Selalu analisa sendiri dengan hati-hati sebelum memesan suatu saham. PT Rifan Financindo.


Sumber : Seputar Forex

Rabu, 28 Juni 2017

Apa Itu Bursa Berjangka?

Rifanfinancindo - Bursa berjangka adalah istilah yang merujuk pada sebuah pusat perdagangan dimana kontrak berjangka (futures) dan options atau instrumen keuangan lain diperdagangkan pada harga tertentu berdasarkan peraturan dan regulasi yang berlaku. Sedangkan menurut UU RI tahun 1997, bursa berjangka adalah badan usaha yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk kegiatan jual beli komoditi berdasarkan kontrak berjangka serta opsi atas kontrak berjangka.
Sementara itu, untuk pengiriman aset dalam kontrak berjangka akan dilaksanakan dalam periode waktu mendatang. Waktu pengiriman atau penyerahan aset tersebut sudah disepakati dalam kontrak. Kontrak berjangka yang diperdagangkan bersifat mengikat secara hukum karena telah teregulasi dan di bawah pengawasan ketat.
Apa Itu Bursa Berjangka?

Sejarah Singkat Bursa Berjangka

Bursa berjangka telah ada di masa lampau sebelum ada kemajuan teknologi seperti saat ini. Keresahan dan adanya keprihatinan petani terhadap fluktuasi harga komoditas yang tajam telah memunculkan pusat perdagangan berjangka dan kontrak berjangka komoditas. Dalam sejarah perdagangan berjangka modern, terbentuknya pasar berjangka secara resmi adalah pada tahun 1840 di pusat utama petani biji gandum, Chicago. Bursa tersebut bernama Chicago Board of Trade (CBOT), namun kontrak berjangka yang pertama untuk komoditas jagung baru dibuat pada tahun 1851. 26 tahun kemudian muncullah bursa bernama Chicago Produce Exchange, tapi diubah namanya menjadi Chicago Mercantile Exchange (CME) pada tahun 1898.
Dengan melakukan merger dengan Chicago Board of Trade (CBOT), Chicago Mercantile Exchange (CME) saat ini dapat menjadi sebuah bursa berjangka terkenal karena memiliki jumlah kontrak berjangka terbesar dibandingkan dengan bursa berjangka lainnya. Beberapa instrumen keuangan seperti mata uang, saham, dan komoditas aktif diperdagangkan pada CME ini.

komoditas

 

Manfaat Bursa Berjangka

Salah satu manfaat dan kegunaaan utama bursa berjangka ialah sebagai sarana untuk pengelolaan risiko (risk management) melalui aktivitas lindung nilai atau biasa disebut hedging. Faktor yang sulit diprediksi seperti perubahan musim ekstrim, bencana alam dan ketidakpastian lainnya membuat produsen mudah mengalami kerugian. Oleh karena itu, hedging perlu dilakukan karena pada perdagangan bebas, fluktuasi harga seringkali memicu dampak negatif terhadap para pelaku pasar.
Aktivitas untuk melindungi nilai dengan memanfaatkan kontrak berjangka juga bisa memungkinkan mereka untuk menurunkan risiko negatif akibat dari gejolak harga. Bursa juga dapat memberikan fasilitas bagi produsen untuk menjual komoditasnya dengan harga yang sudah dipastikan saat ini, yaitu sebelum panen, dan akan menyerahkan hasil komoditasnya itu di waktu yang akan datang. Selain itu, kontrak berjangka juga membuat produsen bisa mendapatkan jaminan harga karena tidak akan terpengaruh dengan kenaikan atau penurunan harga di pasar.
Manfaat kedua adalah sebagai Price Maker, atau sarana pembentukan harga yang adil dan wajar. Hal ini bisa terjadi karena transaksi dan perdagangan di bursa berjangka hanya dilakukan oleh anggota bursa atau melalui anggota bursa berjangka. Di samping itu, proses perdagangan serta transaksi pada bursa berjangka adalah berdasarkan mekanisme pasar, yakni permintaan dan penawaran secara transparan.
Selain kedua manfaat tersebut, manfaat lainnya adalah sebagai sarana investasi. Perubahan harga kontrak berjangka biasanya dimanfaatkan oleh investor atau spekulator untuk memperoleh keuntungan. Umumnya investor atau spekulator akan menjual kontrak berjangka ketika harga diperkirakan akan turun dan membelinya lagi saat harga rendah.
Komoditas yang utamanya dijadikan sebagai kontrak berjangka adalah jenis komoditas pertanian, logam mulia, minyak, dan industri hulu. Dalam kontrak berjangka, spesifikasi produk sudah ditetapkan dengan jelas yakni hal-hal yang berhubungan dengan waktu pengiriman/ penyerahan, kuantitas, dan kualitas. Kondisi ini selanjutnya dapat mendorong terwujudnya kemudahan transaksi dan pasar yang likuid.

Kontrak berjangka

 

Pelaku Bursa Berjangka

Secara garis besar, pelaku bursa berjangka ada dua, yakni hedgers dan spekulator. Hedgers adalah pihak yang melakukan hedging dalam mengelola risiko perubahan harga secara tajam. Hedgers meliputi produsen komoditas, konsumen komoditas, manager portofolio dan Hedge Fund.
Sedangkan pelaku bursa berjangka kedua adalah spekulator. Walau sering dipandang negatif karena bertransaksi tanpa minat nyata untuk membeli barang, kehadiran para spekulator bisa memberikan manfaat kerena mereka dapat menyediakan likuiditas di pasar. Spekulator secara aktif meramaikan kegiatan transaksi jual beli di bursa. Ada empat jenis spekulator di bursa berjangka, yaitu Individual Trader, Proprietary Trader, Hedge Fund, dan Market Maker seperti perusahaan broker atau dealer.

Lembaga Penjamin Transaksi 

Agar performa serta kontrak berjangka yang diperdagangkan pada bursa berjangka terpenuhi, terdapat sebuah lembaga penjamin bernama Lembaga Kliring Berjangka. Lembaga ini memiliki peran penting dan berfungsi untuk menjamin perdagangan. Di samping itu, Lembaga Kliring juga melakukan pengelolaan risiko dengan melakukan beberapa cara, diantaranya mengadakan pembinaan serta pengawasan kondisi keuangan anggota Lembaga Kliring Berjangka.
Dalam usahanya untuk menjamin transaksi anggota berjangka, Lembaga tersebut mengenakan margin. Lembaga kliring akan melakukan kalkulasi yang disebut mark to market. Kalkulasi tersebut menghitung setiap posisi pembukaan dan penutupan di akhir perdagangan. Lembaga kliring akan mendebet rekening yang kekurangan margin dan mengkredit rekening dengan kelebihan margin.


Kesimpulan

Adanya bursa berjangka memberikan efek positif terhadap pasar komoditas. Para pelaku bursa berjangka dapat merasakan kemudahan dalam proses untuk menemukan harga komoditas dan melindungi aset dari ancaman fluktuasi harga yang tidak terprediksi. Kemunculan bursa berjangka juga memberikan peluang bagus bagi trader untuk mendapatkan profit dalam trading di bursa berjangka. Rifanfinancindo.


Sumber : Seputar Forex

Selasa, 27 Juni 2017

Apa Itu Futures?

Apa itu Futures

Rifan Financindo - Futures adalah salah satu tipe instrumen keuangan derivatif atau kontrak finansial yang berisi tentang pembelian atau penjualan komoditas atau suatu aset instrumen keuangan dua pihak dengan harga tertentu, dengan janji pengiriman pada waktu di masa yang akan datang. Futures merinci kualitas dan kuantitas aset yang diperdagangkan. Selain itu, aset-aset yang diperdagangkan juga sudah terstandarisasi sebagai fasilitas trading pada bursa berjangka.

Karakteristik Kontrak Futures
Dalam kontrak futures, ada beberapa hal dan karakteristik yang perlu diketahui yaitu:

    Jenis-Jenis Komoditas Yang Diperdagangkan Dalam Kontrak Futures
Jenis kontrak futures yang diperdagangkan dalam pasar futures bisa diklasifikasikan dalam dua kategori utama yaitu Commodity Futures dan Financial Futures. Commodity Futures atau kontrak berjangka komoditas ini terdiri dari lima kelompok komoditas yakni:

1. Komoditas AgriKelompok komoditas ini terdiri dari hasil pertanian biji-bijian seperti jagung, kedelai, gandum, dll. Selain itu produk pertanian seperti kapas, coklat, kopi dan gula juga diperdagangkan dalam kontrak futures.

2. Komoditas EnergiKomoditas energi dalam kontrak futures meliputi minyak dan gas yang diperdagangkan baik mentah ataupun turunannya. Aset ini biasanya ditradingkan dalam mata uang Dolar AS karena pasar utamanya terletak di AS.

3. Komoditas LogamKomoditas logam dapat diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu kelompok logam berharga seperti emas, perak dan logam industri, misalnya adalah tembaga, besi.

Sedangkan untuk kontrak berjangka yang masuk ke dalam Financial Futures (Kontrak Berjangka Finansial) adalah Index Futures. Index yang diperdagangkan dalam kontrak futures meliputi index Nasdaq100 Futures, S&P500 Futures, Nikkei225 Futures, DJIA Futures, dll.



    Adanya Minimal dan Batas Perubahan Harga
Penyebutan harga pada pasar futures menggunakan format yang sama seperti pada pasar lain, yaitu dalam Rupiah per unit (per gram, per kg, dan per ton). Namun, harga pada kontrak futures mempunyai jumlah minimal perubahan harga. Misalnya, Bursa Berjangka Jakarta menetapkan batas minimum perubahan harga untuk produk komoditas Olein yakni sebesar Rp 5,-/Kg. Oleh karena itu, untuk investor kontrak futures, sangat penting untuk mengetahui dan memahami bagaimana perubahan harga minimum untuk setiap komoditas akan berpengaruh terhadap kontrak futures.



Apa itu Futures



Di samping itu, harga futures dalam bursa berjangka juga memiliki batas perubahan harga. Sebagai contoh, pada Bursa Berjangka Jakarta, batas perubahan harga adalah Rp 500,- per kilogram di atas atau di bawah harga penyelesaian harga perdagangan sebelumnya.

Perlu diperhatikan bahwa bursa bisa saja merevisi batas harga jika dibutuhkan. Akan tetapi, bursa biasanya tidak akan mengubah batas harga harian pada bulan dimana kontrak futures akan berakhir. Hal ini dikarenakan volatilitas harga seringkali tinggi pada bulan tersebut dan pelaku pasar futures akan berusaha untuk memperoleh profit sebelum kontrak futures berakhir.


Mengenal Pasar Futures
Pada dasarnya, jika Anda membeli futures berarti Anda setuju untu membeli suatu produk yang belum diproduksi. Namun, ketika masuk dalam pasar futures, tidak bisa diartikan bahwa Anda akan bertanggung jawab terhadap proses penerimaan atau pengiriman produk komoditas yang besar. Perlu diingat bahwa pihak penjual dan pembeli utamanya menggunakan futures untuk melakukan hedging risiko atau berspekulasi, daripada bertukar produk-produk fisik seperti pada aktivitas utama dalam pasar biasa. Hal ini menjadi suatu alasan mengapa futures dapat digunakan sebagai instrumen finansial bukan hanya untuk produsen dan konsumen, tapi juga untuk para spekulator.

Pasar futures (Bursa Berjangka) merupakan sebuah pasar finansial yang menyediakan tempat transaksi untuk pembeli dan penjual. Selain itu, yang lebih penting adalah pasar futures menawarkan fasilitas dalam melakukan manajemen risiko terhadap fluktuasi harga aset. Pasar ini sangat likuid, berisiko, dan kompleks, tapi masih bisa dipahami jika Anda sudah mengerti benar fungsi pasar futures itu sendiri.


Pelaku Perdagangan Futures
Pelaku perdagangan futures dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori yaitu:

    Hedger
Produsen, konsumen, importir, eksportir aset komoditas dapat menjadi hedger, yaitu mereka yang bertransaksi untuk tujuan lindung nilai. Seorang hedger membeli atau menjual aset pada bursa pasar futures untuk melindungi dirinya dari risiko perubahan harga sebuah komoditas di waktu mendatang. Ada dua tipe hedging dalam perdagangan futures, pertama adalah Short Hedging. Tipe pertama ini dilakukan saat harga aset di masa mendatang diperkirakan lebih rendah daripada saat ini. Sementara itu, tipe kedua adalah Long Hedging. Posisi long hedging digunakan ketika harga di masa depan diprediksi akan lebih tinggi dibandingkan harga saat ini.

    Spekulator
Pelaku perdagangan futures lainnya adalah spekulator. Pelaku satu ini tidak bertujuan untuk meminimalisir risiko, tapi ingin mendapatkan keuntungan dari perubahan harga di pasar futures. Para spekulator membeli kontrak futures di harga rendah, agar bisa menjual kontrak tersebut dengan harga tinggi di masa depan. Tidak seperti hedger, spekulator sebenarnya tidak berminat untuk memiliki komoditas. Mereka akan masuk pasar untuk mencari profit dari naik dan turunnya harga dengan membeli atau menjual kontrak. Pihak-pihak yang menjadi spekulator pada perdagangan futures adalah trader, pengelola investasi (Hedge Fund), dan market maker.


Cara Trading Futures
Ketika Anda telah membuat keputusan untuk masuk ke pasar futures, pernyataan selanjutnya adalah "Saya Harus Bagaimana?" Berikut ini adalah tiga pendekatan yang bisa dipertimbangkan sebelum benar-benar masuk pasar:

    Lakukan Trading Futures Secara Mandiri
Sebagai seorang investor, Anda bisa melakukan trading pada akun Anda tanpa mengikuti saran dari broker. Hal ini melibatkan risiko-risiko tertentu karena Anda bertanggung jawab dalam mengelola dana, melakukan order, menjaga jumlah margin agar tidak terkena margin call, dan melakukan mini research serta analisa tentang bagaimana pergerakan harga aset komoditas yang sedang Anda tradingkan di pasar futures. Tentu saja tindakan tersebut membutuhkan waktu dan perhatian ekstra.

    Investasi Dana Ke Manajer Akun
Cara lain untuk berpartisipasi dalam pasar futures adalah dengan menginvestasikan dana ke manajer akun. Pihak tersebut memiliki kendali untuk melakukan trading pada akun atas nama Anda. Cara ini dapat mengurangi risiko karena akun trading futures Anda akan dikelola oleh seorang trader profesional. Akan tetapi, Anda masih bertangggung jawab terhadap loss dan margin call dalam trading tersebut. Di samping itu, Anda juga akan dikenakan biaya ekstra sebagai komisi atas jasa mengelola akun trading.

Cara trading futures manapun yang Anda pilih, satu hal pasti, perdagangan berjangka hanya bisa dilakukan dengan perantaraan broker. Individual maupun perusahaan tak bisa datang sendiri ke bursa untuk bertrading, melainkan harus terdaftar dulu di broker atau pialang berjangka.


Untung Rugi Futures Trading
Futures atau kontrak berjangka dikenal sebagai salah satu aset derivatif yang sering digunakan untuk melidungi aset dari risiko. Risiko-risiko seperti fluktuasi tajam perubahan harga bisa dikurangi karena harga aset pada kontrak berjangka sudah terlebih dahulu ditentukan. Oleh karena itu, pelaku perdagangan futures bisa mengetahui seberapa banyak aset yang mereka dapat beli atau jual. Hal ini membantu menurunkan biaya bagi pihak pembeli ritel karena dengan adanya risiko yang lebih rendah dan mengurangi kesempatan produsen untuk mendongkrak harga dalam menutupi kerugiannya.

Di samping kelebihan futures tersebut, ada risiko leverage tinggi yang mengintai. Karena leverage digunakan dalam trading futures, sangat mungkin bagi pelaku pasar untuk mengalami keuntungan dan loss yang kerugiannya dapat lebih besar daripada deposit awal. Oleh karena itu, pastikan Anda memperhitungkan seberapa besar nilai kontrak futures yang dapat menguntungkan. Selain itu, pahami pula keadaan pasar seperti tingkat likuiditas dan volatilitas harga dan hal-hal lain yang berpotensi menyebabkan risiko.

Perdagangan futures sangat berisiko tinggi. Oleh sebab itu, penting untuk dicatat bahwa futures trading tidak untuk semua orang. Sebelum terjun dalam futures trading, Anda harus memastikan seberapa banyak risiko yang dapat Anda tanggung. Sebagai futures trader, Anda disarankan memiliki pemahaman yang kuat terkait kondisi pasar dan fungsi kontrak futures. Anda juga harus bisa menentukan seberapa banyak waktu, perhatian, dan analisa yang bisa diberikan untuk investasi ini. PT Rifan Financindo.


Sumber : Seputar Forex

Senin, 26 Juni 2017

Tahukah Anda Sejarah Pasar Komoditas Berjangka?

PT Rifan Financindo - Konsep dasar pasar komoditas berjangka bermula dari upaya para pelaku pasar untuk mengatasi masalah yang muncul akibat fluktuasi harga dengan membentuk kontrak dimana harga tertentu disepakati kini dan produk akan dikirim beberapa waktu mendatang. Zaman sekarang, transaksi di pasar komoditas berjangka bisa dilakukan secara online. Namun ternyata, pasar berjangka sudah muncul sejak masa lampau sebelum ada kemajuan teknologi seperti sekarang ini. Untuk itu, artikel ini akan membahas tentang sejarah dan pelaku pasar komoditas berjangka.


1. Latar Belakang Munculnya Pasar Komoditas Berjangka

Konsep pasar komoditas berjangka sebenarnya hampir serupa dengan apa yang sudah dilakukan pada jaman dahulu di pasar komoditas Romawi dan Yunani. Jenis komoditas tersebut biasanya berupa pasokan biji-bijian
dari negara di Afrika utara dan Mesir. Produk-produk ini berguna untuk memenuhi kebutuhan yang terus berkembang dari Romawi kuno.

Permasalahan dan situasi yang seringkali dihadapi oleh pelaku pasar di Athena dan Romawi tersebut adalah kebutuhan akan manajemen harga, risiko pengiriman, transparansi dan informasi terbaru terkait harga di pasar. Dalam hal ini, kontrak biasanya digunakan oleh individual trader untuk menetapkan harga komoditas yang akan dikirim di masa mendatang sebagai manajemen risiko mereka dan memastikan kelancaran operasional.
Pasar Komoditas Berjangka

Pasar komoditas berjangka yang pertama kali dibentuk secara formal adalah Dojima Rice Exchange. Pasar yang terletak di negara Jepang ini didirikan pada tahun 1730. Kontrak berjangka saat itu ditandatangani antar individual trader terlebih dahulu. Karenanya, ada beberapa masalah.

Masalah utamanya adalah tentang kepercayaan dalam sistem secara keseluruhan. Apabila harga meningkat secara substansial, penjual akan terdorong untuk menjual komoditasnya di pasar terbuka daripada ke individu yang ada di dalam kontrak dengan harga tetap yang relatif rendah.

Demikian juga jika harga menurun secara substansial, akan lebih baik bagi pembeli untuk membeli komoditas dari pasar terbuka daripada harus memenuhi perjanjian di dalam kontrak dan melakukan transaksi komoditas di harga tetap yang cenderung lebih tinggi. Di samping itu, masalah lain saat itu adalah tidak adanya pihak ketiga yang bisa memastikan bahwa syarat dan ketentuan pada kontrak sudah dipenuhi atau belum oleh kedua belah pihak.


2.  Pasar Komoditas Berjangka Di Chicago

Kota Chicago muncul sebagai salah satu pusat utama bagi petani biji gandum di tahun 1840. Akan tetapi, selama musim panen yang berhasil, harga komoditas tersebut akan turun. Sebaliknya, apabila panen gagal, harga akan merangkak naik. Dengan alasan tersebut, terbentuklah Chicago Board of Trade (CBOT) dimana untuk kontrak berjangkanya dibuat pada tanggal 13 Maret tahun 1851.

Sedangkan pada tahun 1865, CBOT memberlakukan kontrak berjangka untuk beberapa komoditas seperti jagung, gandum, dan oat. Kontrak tersebut merincikan kuantitas dan kualitas komoditas yang akan dikirim dan membiarkan harga ditentukan oleh pasar.

Hal itu dapat membantu untuk mengetahui tingkat produksi sebenarnya yang akan diperdagangkan di pasar dari ribuan petani pada waktu tertentu dalam satu tahun. Selain itu, kontrak berjangka juga bisa membantu
dalam mengembangkan silo sebagai tempat penyimpanan dimana komoditas dapat tersimpan dengan aman dan dijual pada kemudian hari. Cara tersebut menghindarkan dari fluktuasi harga yang tidak wajar sebelumnya.

Pada tahun 1898, produk-produk lain seperti telur, mentega, kentang, dan bawang merah juga dimasukkan ke dalam sistem perdagangan berjangka (Chicago Butter and Egg Board). Pasar ini kemudian berganti nama
menjadi Chicago Mercantile Exchange (CME) pada tahun 1919. Sementara itu, pada tahun 1970 beberapa produk finansial lain juga ditambahkan.


Salah satu alasan utama naiknya popularitas pasar berjangka selama kuartal terakhir abad ke-20 adalah karena perubahan pada mekanisme kurs mata uang dalam sistem perekonomian dunia pasca perjanjian Bretton Woods dan berkembangnya mekanisme pasar bebas dalam menentukan nilai tukar.

Kondisi itu menyebabkan para produsen dan konsumen menghadapi fluktuasi pada kurs mata uang masing-masing. Setelah itu, hedging menjadi penting sekali untuk memastikan kelancaran operasional. Sehingga, pasar berjangka menyediakan mekanisme yang tepat untuk mengendalikan risiko dan imbal hasil.

3. Pasar Komoditas Berjangka Bermunculan Di Berbagai Negara

Pada saat yang bersamaan, pasar serupa juga mulai tumbuh di beberapa negara lain. Kontrak berjangka di New York untuk pertama kalinya diperdagangkan pada tahun 1850. Sedangkan di tahun 1870, terdapat sebuah standar tertentu untuk kontrak berjangka pada New York Cotton Exchange. Beberapa tahun kemudian yaitu pada tahun 1882, New Orleans Cotton Exchange mulai menggunakan kontrak berjangka. Perkembangan serupa juga terlihat di kota London, Amsterdam, Brussels dan lain-lain, termasuk di Indonesia. Dengan kecanggihan internet dan teknologi, trading menjadi sesuatu yang lebih umum.

Selain itu, CME juga meluncurkan trading platform elektronik bernama CME Globex. EUREX Exchange dibentuk pada tahun 1998 ketika pasar derivatif Jerman, Deutsche Terminborse (DTB) dan Swiss Options serta Financial Futures Exchange (SOFFEX) juga muncul. Bursa-bursa tersebut merupakan bursa pertama yang hanya menawarkan trading elektronik.

Secara global kini terdapat lebih dari 100 bursa, mulai dari raksasa CME Group hingga Sibex Exchange di Rumania dan Mercantile Exchange di Madagaskar. Kontrak berjangka yang awalnya bermula dari produk-produk pertanian, kini menjelma menjadi kontrak atas instrumen keuangan. Di samping itu, sebagian besar perdagangan dilakukan lewat bursa seperti EUREX yang sepenuhnya sudah beralih ke platform elektronik.

4. Pro Dan Kontra Adanya Pasar Komoditas Berjangka

Di samping pertumbuhan yang luar biasa pada bursa berjangka tersebut, beberapa orang masih keberatan terkait dengan sistem perdagangan dalam bursa. Alasannya adalah perdagangan dalam bursa berjangka
dianggap mirip dengan judi. Padahal, seperti yang sudah diketahui bahwa perjudian utamanya bergantung pada keberuntungan dan peluang dari pemainnya. Sedangkan trading berjangka di bursa ini membutuhkan penelitian, analisis data, perencanaan, kedisiplinan dalam trading dan manajemen dan masih banyak lagi.

Pasar Komoditas Berjangka

Selain itu, bursa berjangka juga menyediakan peluang kepada produsen dan konsumen yang ingin melindungi diri dari risiko fluktuasi harga dan faktor eksternal. Bahkan, bursa berjangka juga bisa memberikan peluang bagi spekulator yang sudah melakukan penelitian serta perencanaan matang untuk mencari profit dari trading mereka.


Penutup

Terlepas dari pro-kontra yang melingkupi pasar komoditas berjangka, kehadirannya dapat mempermudah proses dalam menemukan harga komoditas, melindungi pembeli dari fluktuasi harga yang tidak jelas, dan membantu kelancaran operasional produsen. Apalagi kini pasar komoditas berjangka termasuk salah satu bagian integral dalam struktur ekonomi dunia dan dibutuhkan oleh para penjual maupun pembeli komoditas di seluruh dunia. PT Rifan Financindo.


Sumber : Seputar Forex

Jumat, 23 Juni 2017

Senada dengan Wall Street, Bursa Asia Mendatar






Rifanfinancindo - Bursa Asai bergerak mendatar tapi masih berada di jalur kenaikan mingguan. Gerak Bursa Asia ini mengikuti bursa Amerika Serikat yang juga flat.

MSCI Indeks Asia Pasifik di luar Jepang bergerak mendatar di awal perdagangan dan naik 0,4 persen per pekan seperti dilansir dari Reuters, Jumat (23/6/2017).

Sementara indeks saham Jepang, Nikkei turun tipis, namun menuju kenaikan 0,8 persen secara mingguan yang mana merupakan level tertinggi sejak 2015.

Indeks dolar terhadap 6 mata uang lain turun 0,1 persen di level 97,54 namun naik 0,4 persn secara mingguan.

Sementara euro turun tipis menjadi 1,1148 per dolar dan turun 0,4 persen selama sepakan. Dolar stabil terhadap yen di level 111,28 dan naik 0,4 persen secara mingguan.

"Kita semakin dekat dengan akhir bulan dan di samping fundamental, akan ada orang yang menjual dolar. Jadi akan sangat mudah bagi yen untuk menguat pekan depan," ujar Chief Foreign Exhange Strategist di Daiwa Securities, Mitsuo Imaizumi.

"Kita juga harus tetap waspada pada debat layanan kesehatan di Washington karena kekacauan politik akan merusak dolar," tuturnya. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 22 Juni 2017

Bursa Hong Kong 21 Juni Terpuruk, Pasar Dibayangi Kekhawatiran Arus Dana Keluar



Rifan Financindo - Bursa saham Hong Kong jatuh pada hari Rabu (21/06), karena kekhawatiran keputusan MSCI untuk masuknya lebih banyak saham Tiongkok dalam indeks patokan akan mengancam peran pusat keuangan sebagai gerbang investor global ke Tiongkok.

Indeks Hang Seng turun -148,46 poin, atau -0,57 persen, ditutup di level 25.694,58.

Volume perdagangan di pasar Hong Kong telah mendapat tekanan dalam beberapa tahun terakhir dari meningkatnya jumlah dana yang diperdagangkan di negara lain.

Pasar lebih memilih pasar domestik Tiongkok dibandingkan dengan pasar Hong Kong.

Pada sesi akhir, sebagian besar sektor saham kehilangan posisi, dengan saham finansial dan properti yang memimpin penurunan.

Malam hari nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan harga minyak dan berdampak mendukung kenaikan bursa Wall Street.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks Hang Seng akan bergerak positif jika bursa Wall Street naik. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 21 Juni 2017

Bursa Asia Dibuka Melemah karena Kejatuhan Harga Minyak






PT Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak di zona merah pada awal perdagangan Rabu pekan ini. Penekan bursa saham di kawasan Asia ini adalah pelemahan harga minyak.

Mengutip CNBC, Rabu (21/6/2017), indeks Nikkei Jepang turun 0,44 ersen dan Kospi Korea Selatan melemah 0,97 persen di awal perdagangan.

Sedangkan Indeks Patokan Australia atau ASX 200 anjlok 1,43 persen yang disebabkan oleh penurunan sektor energi dan material yang masing-masing turun 2,38 persen dan 2,17 persen.

Saham-saham di sektor energi memang berada di bawah tekanan karena kejatuhan harga minyak.

Pelemahan harga minyak ini juga menekan Wall Street. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 61,85 poin atau 0,29 persen menjadi 21.467,14. Indeks S&P 500 kehilangan 16,43 poin atau turun 0,67 persen menjadi 2.437,03.

Harga minyak anjlok kurang lebih dua persen setelah beberapa produsen utama menyatakan mengalami kenaikan pasokan. Hal tersebut sangat membebani langkah dari organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) yang mengurangi produksi.

"Orang banyak berpikir saat ini kisaran baru harga minyak di US$ 45 per barel sampai US$ 55 per barel. Tetapi ternyata saat ini semakin rendah," jelas analis O'Neil Securities, New York, AS, Ken Polcari seperti dikutip dari Reuters.

Pada perdagangan Selasa, harga minyak Brent yang menjadi patokan harga dunia turun 89 sen ke level US$ 46,02 per barel. Angka ini terendah sejak 15 November atau dua minggu sebelum negara yang tergabung di OPEC dan beberapa negara non-OPEC sepakat untuk memotong produksi sebesar 1,8 juta barel per hari selama enam bulan dari bulan Januari.

Untuk kontrak berjangka minyak mentah AS untuk pengiriman Juli turun 97 sen menjadi US$ 43,23 per barel. Angka tersebut terendah sejak 16 September. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800