English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 10 September 2014

Bursa Jepang Berakhir Menguat; Topix di Kisaran 6 Tahun Tertinggi

Pada akhir perdagangan di bursa saham Tokyo Rabu siang ini terjadi kenaikan yang cukup signifikan (10/9). Bursa saham Jepang berhasil mengantarkan indeks Topix ke teritori positif, menghapuskan penurunan yang sempat terjadi pada perdagangan pagi tadi. Indeks tersebut ditutup pada kisaran tertinggi dalam enam tahun belakangan.

Saham-saham eksportir masih menjadi pendorong kenaikan di bursa saham Jepang seiring dengan melemahnya nilai tukar yen. Yen diperdagangkan di kisaran terendah sejak tahun 2008.

Saham Canon, produsen kamera terbesar di dunia, membukukan peningkatan sebesar 0.8 persen di akhir perdagangan. Rakuten Inc. terpantau melemah sebesar 4.9 persen setelah perusahaan ini setuju untuk membeli situs belanja Ebates asal Amerika Serikat.

Saham Kyushu Electric Power tampak melonjak sebesar 4.5 persen setelah sebuah laporan keamanan di dua reaktornya disetujui oleh pengawas industry nuklir Jepang. Japan Display Inc. mengalami penurunan sebesar 1.8 persen.

Hari ini indeks spot Nikkei terpantau alami kenaikan terbatas di akhir perdagangan Senin siang. Indeks spot tersebut ditutup menguat sebesar 0.30 persen dan berada pada posisi 15788.75 poin. Indeks Topis tampak berakhir menguat 0.6 persen di posisi 1306.79 poin. Indeks ini berada pada level paling tinggi sejak bulan Juli 2008 yang lalu.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pada perdagangan Selasa besok bursa saham Jepang akan mengalami pergerakan yang dipengaruhi oleh kinerja bursa saham Amerika Serikat dan Eropa nanti malam. Data yang dinantikan hari ini adalah pasokan minyak mentah dan inventory sektor grosir dari Amerika Serikat. Tampaknya perdagangan di Eropa dan AS masih akan dipengaruhi oleh perkembangan kondisi di Ukraina dan Skotlandia.

 Sumber : Vibiznews

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens
Foto: Wikipedia

Bursa Hong Kong Ambles ke 1 Pekan Terendah

Pada perdagangan di bursa saham Hong Kong pagi ini terjadi pelemahan lanjutan pada indeks benchmark hang seng (10/9). Bursa saham Hong Kong terpukul melemah akibat sentiment negatif yang berkembang di Asia hari ini. Bursa Hong Kong hari ini kembali beroperasi setelah hari Selasa kemarin libur untuk perayaan Festival Musim Gugur.

Bursa-bursa saham di kawasan Asia Senin pagi tampak bergerak terbatas dan variatif. Volume perdagangan di Asia relative lebih kecil dari biasanya karena bursa Korea Selatan masih ditutup untuk merayakan Festival Musim Gugur.

Di akhir perdagangan bursa saham Wall Street dini hari tadi juga terjadi penurunan. Yield obligasi pemerintah Amerika Serikat mengalami peningkatan. Dow Jones ditutup turun 0.6 persen, S&P 500 melemah 0.7 persen dan Nasdaq melempem 0.9 persen.

Saham-saham lapis biru tampak bergerak cenderung melemah pada perdagangan pagi ini. HSBC terpantau mengalami penurunan sebesar 0.35 hkd menjadi 82.60 hkd. The Wharf Holdings mengalami penurunan 1.00 hkd ke level 61.85 hkd. SHK Properties mengalami penurunan sebesar 0.70 hkd menjadi 117.80 hkd.

Indeks spot hang seng tampak mengalami penurunan signifikan. Hari ini indeks spot mengalami penurunan sebesar 379.00 poin atau 1.50 persen dan berada pada posisi 24811.45 poin.

Indeks berjangka hang seng alami pembukaan melemah di posisi 24854 poin. Saat ini indeks bergerak makin lesu dan mencapai posisi 24765 poin yang merupakan level paling rendah sejak tanggal 3 September yang lalu.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks benchmark di bursa saham pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami pelemahan lanjutan. Indeks hang seng pada perdagangan hari ini berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran 24700 – 24900 poin.


Sumber : Vibiznews

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens
Foto: Wikipedia

Harga Emas Batangan Tidak Berubah Pasca Pelemahan Rupiah

Semakin terperosoknya harga emas di pasar komoditi internasional tidak membuat Logam Mulia Antam menurunkian harga penjualan emas batangan yang diperdagangkan di butik emas Antam. Pasalnya kurs Rupiah pada perdagangan kemarin sore ditutup melemah 43 poin menjadi Rp.11.768.

Harga emas batangan yang diperdagangkan emiten manufaktur logam mulia hari  ini (10/9) masih sama dengan harga emas pada perdagangan hari Selasa (9/9) yaitu seharga Rp.528.000 per gram yang sebelumnya sudah diturunkan dari harga Rp.529.000. Demikian juga dengan harga buybacknya disamakan menjadi Rp.471.000 per gram.

Harga emas di pasar komoditi internasional melemah khususnya emas berjangka   Comex kontrak Desember 2014 ditutup turun 0,46% ke tingkat harga $1.248,5/t oz atau melemah $5,8/t oz, sedangkan harga emas spot ditutup turun $1,2  ke $ 1255,10. Dan harga emas spot terkini terpantau bergerak konsolidasi yang secara teknikal sedang bergerak di garis tengah bolinger.

Namun menurut analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting emas diprediksi akan bergerak moderat  menuju level 1257.00-1260.00 pada MA 20 untuk time frame H4. Tapi jika tidak tembus level-level tersebut, maka diprediksi emas akan kembali menuju level 1251.00 pada bolinger bawah 11 time frame H4.

Dan sebagai informasi, harga emas berjangka di sesi Asia khususnya di bursa SHFE untuk emas kontrak bulan Desember mengalami penurunan hingga 0,50 yuan menjadi 249.30 yuan per gramnya.


Sumber : Vibiznews



Joel/Journalist/VM/VBN
Editor: Jul Allens
image:

Selasa, 09 September 2014

Interaksi Antara Pasar Saham Dan Pasar Forex (2)

Campur tangan pemerintah
Institusi dan perusahaan keuangan global sangat berperan dalam menentukan pergerakan pasar forex. Merekalah yang memberikan fasilitas pada pasar keuangan dunia. Namun dalam menentukan arah pergerakan pasar forex, hendaknya selalu diingat bahwa pengaruh kebijakan moneter pemerintah sangat besar. Dalam hal ini pergerakan pasar saham bukanlah indikator awal (leading indicator) bagi pasar forex.


                                                   


Nilai mata uang ditentukan oleh tingkat permintaan dan penawaran yang sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dalam menentukan suku bunga dan kebijakan lainnya, semisal quantitative easing dan lain sebagainya. Menggunakan pergerakan pasar saham sebagai indikator awal bagi pasar forex adalah kurang tepat pada saat pemerintah bisa mempengaruhi kuat lemahnya suatu nilai mata uang.

Dalam kenyataannya, memprediksi arah pergerakan nilai mata uang hanya dengan melihat arah pergerakan pasar saham, atau indeks harga saham, bukanlah cara yang bijaksana. Peran pemerintah dalam hal ini lebih berpengaruh. Neraca pembayaran pemerintah, kebijakan moneter dan suku bunga bank sentral jauh lebih berperan. Kita bisa melihat contoh yang terjadi beberapa tahun belakangan ini di Amerika Serikat.

Sebagai akibat dari krisis keuangan tahun 2007-2009, bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve dengan sangat signifikan meningkatkan jumlah uang beredar  dengan pembelian bond hingga mencapai trilyunan US dollat. Program quantitative easing ini bisa menghindarkan perekonomian AS dari resesi terburuk sejak depresi besar (great depression) tahun 1930-an. US dollar melemah dengan cukup signifikan terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, dan tetap melemah meski harga saham-saham melonjak antara tahun 2009 hingga 2011.

Ekspansi perusahaan-perusahaan besar secara global
Para investor besar selalu mencari peluang untuk bisa melakukan ekspansi pasar secara gobal. Banyak perusahaan besar yang fokus pada ekspansi diluar Amerika Serikat, termasuk perusahaan dari Amerika Serikat itu sendiri. Ambil contoh misalnya perusahaan minuman kopi raksasa Starbucks yang fokus pada ekspansinya diluar Amerika Serikat. Perusahaan tersebut telah merencanakan untuk menutup 800 cabangnya, sebagian besar di Amerika Serikat.

Fokus Starbuck dengan ekspansi secara internasional tersebut membuat penjualannya tumbuh pesat, perusahaan bisa berkembang, keuntungan meningkat, dan harga sahamnya juga naik dengan signifikan. Starbuck bukan satu-satunya perusahaan yang melakukan ekspansi secara global, banyak perusahaan besar lainnya yang berlomba-lomba berekpansi secara global. Perusahaan-perusahaan tersebut tidak hanya berasal dari Amerika Serikat, dan tujuan ekspansi mereka sebagian besar ke negara sedang berkembang yang pertumbuhannya relatif tinggi.

Pertumbuhan perusahaan yang diperoleh dari luar Amerika Serikat tersebut bertepatan dengan melemahnya US dollar terhadap sebagian besar mata uang utama dunia. Tidak ada jaminan bahwa dalam jangka panjang menguatnya mata uang suatu negara akan mendukung pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Investor selalu melihat fluktuasi jangka pendek, baik pada pasar saham maupun pasar uang. Selama krisis finansial di Amerika Serikat, Yen Jepang terus menguat terhadap US dollar meskipun perekonomian Jepang juga sedang bermasalah.

Bila banyak investor yang masuk ke suatu negara maka itu adalah indikator awal membaiknya pertumbuhan negara tersebut, dan bila pertumbuhan sedang kuat maka permintaan mata uang akan meningkat, dan dalam jangka panjang menyebabkan nilai mata uang negara tersebut menguat. Pasar saham memang bisa digunakan sebagai indikator pergerakan mata uang, tetapi bukanlah alat prediksi yang akurat.

(Selesai)

Sumber : www.fxstreet.com : How Equities Affect The FX Market, by Sham Gad, Seputar Forex

Kinerja Hangseng dan Nikkei Cukup Fluktuatif Ditengah Tekanan Fundamental Global


Pekan lalu pergerakan 2 (dua) indeks utama di Bursa Asia bergerak cukup fluktuatif meski beberapa data fundamental global yang telah rilis menunjukkan hasil yang kurang memuaskan.

Pada minggu lalu cukup banyak sentiment negative yang menjadi pemberat bursa, antara lain PDB Q2-2014 Jepang merosot 7,1% dimana kontraksi ini merupakan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir, lalu ECB memangkas kembali Suku Bunga Rendahnya menjadi 0,9 persen dari 1 persen yang diperkirakan pada kuartal kedua tahun ini. 

Selain itu proyeksi untuk tahun 2015 juga diturunkan ECB menjadi 1,6 persen dari 1,7 persen. Kemudian, PDB Kawasan Euro terpantau stagnan dan hampir seluruh kinerja manufaktur dan sektor ritel global terpuruk.

Sementara untuk Indeks Nikkei berjangka di bursa Jepang saat ini ada di level 15670 naik 2 poin atau 0.01%. Indeks ini akan menghadapi support mingguan di 15663.3334 – 15646.6667. Sedangkan Resistance mingguan akan ditemui pada 15698.3334 – 15716.6667.

Diperkirakan Indeks Nikkei masih akan berada dalam tekanan kondisi fundamental bullish yang cukup kuat. Hingga akhir minggu ini diperkirakan sentiment teknikal tidak akan berpengaruh banyak terhadap pergerakan indeks ini.

Sedangkan untuk Indeks Hang Seng berjangka di bursa Hong Kong saat ini ada di level 25161,41 atau turun 78,74 poin atau 0,31%. Indeks ini akan menghadapi support mingguan di 22366.6666 – 23681.3333 dan resistance mingguan akan ditemui pada 22425.6666 – 23799.3333.

Demikian juga dengan indeks hang seng yang masih akan berada dalam tekanan fundamental bullish yang juga cukup kuat. Hingga akhir minggu ini diperkirakan sentiment teknikal juga tidak akan berpengaruh banyak terhadap pergerakan indeks ini.

Sebagai catatan maka dalam sepekan ke depan, beberapa data ekonomi yang patut diperhatikan para investor antara lain rilis data GDP Jepang, Neraca Pedagangan Tiongkok, Neraca Perdagangan Inggris, Tingkat Kepercayaan Konsumen Inggris dan Prancis, Tingkat Penganguran Australia, Inflasi Tiongkok dan Penjualan Ritel AS.


Sumber : Vibiznews


Stephanie Rebecca / Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Tania Tobing

Harga Emas Spot LLG Sesi Asia Lanjutkan Pelemahan


Pada perdagangan elektronik di Asia hari Selasa ini harga emas kembali mengalami penurunan (9/9). Harga logam mulia masih berada pada kisaran paling rendah dalam tiga bulan belakangan di tengah spekulasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga acuannya tahun depan. Potensi dinaikkannya suku bunga acuan di Amerika Serikat mengakibatkan turunnya permintaan terhadap komoditas emas sebagai sarana investasi alternative.

Harga emas telah mengalami penurunan sebesar 5.4 persen di kuartal ketiga ini. Potensi kenaikan suku bunga acuan mengakibatkan turunnya permintaan emas sebagai sarana hedging terhadap inflasi. Kenaikan dollar AS juga menyebabkan para pelaku pasar memilih untuk menyimpan dollar dan menjual emas.

Harga emas spot LLG tampak diperdagangkan pada posisi 1254.30 dollar per troy ons pada perdagangan siang ini. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar 1.15 dollar dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan dini hari tadi.

Harga emas sempat terpukul mundur dengan cukup signifikan pada perdagangan kemarin. Harga logam mulia terpental turun ke posisi 1251.25 dollar per troy ons yang merupakan posisi paling rendah sejak tanggal 10 Juni yang lalu.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas  spot LLG pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami penurunan lanjutan. Pergerakan dalam pola melemah masih menguasai harga emas tersebut. Harga komoditas logam mulia ini berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran 1245 – 1260 dollar per troy ons.


Sumber : Vibiznews

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN 
Editor: Jul Allens
Foto: Wikipedia

Senin, 08 September 2014

Memahami Komponen Pergerakan Harga

Apa sih hal terpenting yang mesti dipahami bagi seorang trader? Yah, memang ada sih temen trader yang berpendapat, apapun pemahaman sistem maupun cara trading, yang penting hasilnya hijau. Iya sih, saya sepakat. Cuma menurut saya, kita mesti mempunyai pemahaman maupun system trading yang dapat dipertanggungjawabkan. Well, bukan maksud hati membuat segalanya jadi ruwet. Hanya saja, meskipun modal yang kita kelola itu modal kita sendiri, tetap saja, apabila kita menganggap forex trading sebagai bisnis, maka segala keputusan yang kita ambil harus dilandasi dengan pertimbangan rasional.
memahami komponen pergerakan hargaOk, kembali ke masalah pemahaman mendasar tadi. Hal krusial bagi seorang trader adalah memahami pergerakan harga. Tentu saja dari pemahaman tersebut, kemudian akan diambil kesimpulan tentang posisi apa yang akan diambil, berapa TP dan berapa SL. Bagi trader fundamentalist, memahami pergerakan harga bisa dilakukan dengan memantau news dan prediksi awal tentang reaksi market terhadap news tersebut.

Sedangkan bagi trader technicalist, pemahaman akan pergerakan harga tentu saja lebih mengacu pada data-data historis. Tentunya sesuai dengan keyakinan dasar, bahwa segala sesuatu terjadi berdasarkan kejadian yang telah lalu dan bahwa history selalu berulang, termasuk juga dalam pergerakan harga. Bagi seorang technicalist, dalam rangka memahami pergerakan harga ini, perlu untuk mengenal komponen-komponen dalam pergerakan harga sebagai berikut:
  • Trend - kecenderungan untuk bergerak dalam satu arah
  • Volatilitas - besarnya fluktuasi secara periodik
  • Momentum - tingkat percepatan dan perlambatan
  • Siklus - kecenderungan untuk bergerak dalam pola siklus tertentu yang kecenderungan berulang
  • Kekuatan Pasar - jumlah transaksi mendukung gerakan-gerakan tersebut
  • Support dan Resistance - kecenderungan untuk naik atau turun ke tingkat tertentu dan kemudian sebaliknya, berulang kali
Pemahaman akan hal-hal tersebut merupakan suatu keharusan untuk bisa mengambil keputusan yang tepat dalam ber-trading. Tidak perlu khawatir tentang dari mana memperoleh data maupun cara mengolah data yang kita butuhkan  tersebut. Bisa dikatakan, kita sungguh beruntung ada di jaman dimana segala macam informasi dari banyak sumber bisa diolah dan disajikan secara real-time sehingga kita bisa melakukan trading dengan mudah plus menyenangkan.

Kita bisa memanfaatkan trading platform maupun bantuan software  untuk masalah data maupun pengolahan data ini. Anda tinggal klik untuk menampilkan indicator yang anda inginkan, yang pada dasarnya menyajikan informasi tentang komponen-komponen pergerakan harga di atas. Tidak perlu memusingkan tentang bagaimana membuat indicator tersebut (terkecuali bagai anda yang memang pengen bikin custom indicator sendiri).

Yang terpenting adalah bagaimana anda memahami apa yang ditunjukkan oleh indicator tersebut. Ada banyak sekali indicator yang  bisa anda gunakan untuk membaca komponen-komponen di atas. Misalnya untuk membaca trend, anda bisa menggunakan parabolic SAR, atau bisa juga keluarga Moving Average. Untuk voltilitas dan momentum, anda bisa gunakan MACD, RSI dan sejenisnya. Untuk siklus dan support-resistant anda bisa gunakan Fibonacci ataupun pivot. Dan untuk kekuatan pasar, anda bisa liat langsung di candlestick. Simple kan? Semuanya sudah tersedia diujung jari kok.

Jadi, tugas anda hanyalah memilih dan memahami alias "berkomunikasi" dengan indicator tersebut, kemudian mengambil keputusan yang tepat berdasarkan pemahaman anda terhadap data dan indicator tersebut. Dengan menggunakan dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan, apapun hasil yang kita peroleh, kita bisa ambil manfaatnya. Yah, syukur-syukur kalo profit. Kalaupun loss, dari situ bisa kita ambil pelajaran supaya lain kali tidak terulang lagi kesalahan pengambilan yang sama.


Sumber : Seputar Forex

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800