PT. Rifan Financindo Berjangka, Assen - Nama Jack Miller mendadak ramai diperbincangkan. Pasalnya, ia sukses menguasai MotoGP Belanda 2016 di Sirkuit Assen, Minggu (27/6/2016). Seperti pembalap pada umumnya, Miller sudah bergelut dengan dunia balap sejak kecil.
Miller
adalah pria yang dilahirkan di Townsville, Queensland, Australia, 18
Januari 1995. Itu adalah kota di mana Miller sering menghabiskan
waktunya dengan mengendarai motor, bersepeda, dan bermain ski. Sejak
dulu, orangtua dan saudara-saudaranya sudah mendukung karier balapnya.
Ia sudah bersentuhan secara langsung dengan dunia balap motor sejak
berusia 8 tahun. Kiprah cemerlangnya dimulai ketika ia menjuara Dirt
Bike Australia kelas 65cc pada 2003. Lalu, ia melanjutkan aksinya dengan
memenangkan lima kejuaraan Australia pada 2005, 2006, dan 2007.
Banyak
prestasi lain yang diukir selama ia berkarier di Australia, baik di
lintasan tanah maupun motorcross. Pada 2011, ia memutuskan untuk
melanjutkan kariernya di Eropa. Aksinya terus berlanjut ketika ia
memenangkan kejuaraan kategori IDM 125cc di Jerman pada usia 16 tahun.
Sukses
itu membuat Miller mulai diperhatikan Caretta Technology Forward
Racing, tim asal Italia yang merekrut Miller pada 2012 untuk membalap di
Moto3. Awal petualangannya tak berlangsung bagus. Motor yang tak
kompetitif membuat Miller hanya finis di urutan ke-23 klasemen pembalap.
Untung, Miller tetap mengambil banyak pelajaran dari pengalaman
buruknya itu. Pada 2013, ia pun sukses mengamankan posisi ketujuh
klasemen. Masa-masa terbaiknya akhirnya dicapai pada musim 2014 bersama
KTM. Ia finis sebagai runner up Moto3 2014 setelah hanya terpaut dua
poin dari posisi teratas.
Pencapaian itu yang membuat Miller direkrut LCR Honda untuk beraksi di
MotoGP 2015. Namun, minimnya pengalaman dan tak bertenaganya motor LCR
Honda membuat Miller akhiri musim di urutan ke-19. Catatan terbaiknya
saat itu hanya finis di urutan ke-11 MotoGP Catalan.
Musim 2016,
ia beralih ke tim Estrella Galicia 0,0 Marc VDS. Peruntungannya tetap
tak berubah. Dari tujuh balapan, ia tiga kali gagal finis. Namun,
pertanda bagus mulai diperlihatkan Miller saat finis di posisi ke-10
MotoGP Catalan. Hasil itu membuatnya kian percaya diri melakoni MotoGP
Belanda.
Kepercayaan diri Miller pun berbuah manis. Pada balapan
yang sempat dihentikan akibat hujan deras itu mampu dimenangi Miller. Ia
unggul 1,991 detik atas pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, di akhir
balapan. Perasaan yang luar biasa dirasakan Miller seusai kemenangan
itu.
"Saya tak tahu apakah itu akan mengubah musim saya. Tapi,
yang jelas itu merubah akhir pekan. Sangat bagus bisa mendapatkan ini.
Tapi, kita semua tahu bahwa kami masih dalam tahap belajar. Datang dari
Moto3 ke MotoGP adalah langkah besar," kata Miller seperti dikutip
Crash.
Betul, kesuksesan yang direngkuh Miller memang sedikit berbau
keberuntungan. Turunnya hujan deras benar-benar mengubah jalannya
balapan. Sebelum balapan dihentikan, Miller yang start dari posisi ke-19
hanya mampu merangsek ke urutan kedelapan.
Ketika balapan
kembali digelar, Miller mampu mengambil keuntungan dari bertumbangannya
sejumlah pembalap. Tentu saja, kemenangan itu adalah sejarah besar bagi
Miller. Maklum, ini adalah kemenangan perdana sejak Miller melakoni
debutnya di MotoGP.
Terlebih, kemenangan perdana itu didapat di lintasan favorit Valentino Rossi,
pembalap Movistar Yamaha. Sejak masih balapan di kelas 125cc, Sirkuit
Assen sudah memiliki tempat di hati The Doctor. Ia sempat merebut podium
juara pada musim 1997. Ketika naik kelas jadi 250cc pada 1998, Rossi
kembali jadi juara di Belanda.
Catatan kemenangan Rossi di
Belanda kian bertambah setelah ia naik kelas MotoGP. Tercatat, sudah
tujuh kemenangan yang diraih Rossi pada MotoGP Belanda, yakni musim
2002, 2004, 2005, 2007, 2009, 2013, dan 2015. Sayang, kali ini Rossi
malah gagal menuntaskan balapan setelah terjatuh di lap ke-17.
PT. Rifan Financindo Berjangka
Sumber :
Liputan 6