English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Tampilkan postingan dengan label NEWS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label NEWS. Tampilkan semua postingan

Senin, 22 November 2021

Banyak Resiko Menjelang Harga Mengarah ke $1,900.

 

Rifan Financindo - Memulai minggu yang baru pada minggu lalu di ketinggian $1,866, harga emas sempat naik ke ketinggian beberapa bulan di $1,877 pada awal minggu lalu, namun selanjutnya tertekan turun kembali dengan menguatnya dollar AS. Pada akhir minggu harga emas turun ke $1,846 dengan turunnya harga minyak mentah ke $75 dan naiknya dollar AS karena naiknya yields treasury AS dan munculnya arus safe-haven dengan sentimen pasar yang risk-off. Harga emas turun 0.69% dalam sehari pada hari Jumat minggu lalu dan 1% dalam seminggu.

Salah satu event utama yang sedang diperhatikan pasar dengan seksama adalah siapakah Gubernur the Fed yang baru yang akan terpilih? Dua bulan yang lalu, Jerome Powell adalah pilihan yang paling mungkin. Namun dengan adanya skandal trading diantara anggota the Fed, dan kelompok progresif tidak puas dengan cara Powell menangani dari sisi regulator, nominasi kembali Powell mungkin menjadi masalah.

Pilihan lain selain Powell adalah Lael Brainard. Jika Brainard yang terpilih menjadi kepala the Fed berikutnya, bisa terjadi pergerakan yang dramatis dalam yields jangka pendek. Jadi ada resiko yang besar ke depannya dengan faktor kuncinya adalah apa yang akan terjadi dengan yields AS pada awal minggu ini.

Baca Juga :

Jika Brainard yang terpilih, emas akan naik lebih tinggi dengan reaksi awal ekspektasi kenaikan tingkat bunga oleh the Fed akan terdorong mundur lebih jauh. Namun jika Powell yang dipilih kembali, tidak berarti emas akan mengalami aksi jual yang dramatis. Masih ada kemungkinan resiko naik.

Biar bagaimanapun terpilihnya Brainard akan menimbulkan ketidakpastian yang baru di pasar. Dan pasar tidak suka dengan ketidakpastian. Penunjukan Brainard ditengah akan segera dilakukannya perubahan kebijakan moneter akan mengakibatkan meningkatnya ketidakpastian yang tidak dapat diterima oleh pasar.

Hal lainnya pada minggu ini adalah liburan trading dimana pasar akan menurun aktifitasnya untuk merayakan liburan Thanksgiving AS. Kelihatannya tidak aka nada tren baru pada minggu ini kecuali jika terjadi kejutan dengan terpilihnya Brainard. Kalau tidak, maka harga emas akan mandek di pola konsolidasi.

Setiap tarikan turun terhadap harga emas akan dipandang sebagai kesempatan untuk membeli. Sementara dorongan turun bisa muncul, namun resiko dalam pertumbuhan ekonomi, ditambah dengan tingginya inflasi dan melemahnya dollar AS serta yields riil yang tetap negatif besar, akan membuat penurunan harga emas dipandang sebagai kesempatan untuk membeli diharga yang baik.

Rentang harga emas pada minggu ini kemungkinan akan berada antara $1,840 dan $1,890 per ons. Harga emas bisa naik dan mengetes area $1,890 dan kembali turun ke $1,840 yang merupakan level kunci yang kuat. Apabila harga emas gagal bertahan di $1,840, maka bisa terjadi penurunan lebih lanjut.

Dengan akan berakhirnya tahun 2021, para trader akan memindahkan perhatiannya dari kenaikan tingkat bunga dan fokus lebih banyak kepada pertumbuhan. The Fed bisa membuat kesalahan dengan menghapuskan akomodasi moneter ini. Memasuki bulan Januari tahun depan, laporan inflasi akan menjadi isu yang besar. Emas akan bisa mendapatkan dukungan yang kuat disini.

Sampai bulan depan, emas cenderung membuat pergerakan ke arah $1,900 per ons dengan investor kembali ke emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi ditengah pelarian terhadap keamanan karena naiknya kasus Covid di Eropa dan ECB yang dovish. Emas bisa mendapatkan dukungan naik disini.

Di AS liburan Thanksgiving sudah menjadi kebiasaan untuk berterimakasih terhadap retailer dan membeli barang-barang mereka. Konsumsi sudah besar dan akan bisa meningkat. Laporan – laporan mengenai belanja kemungkinan akan baru muncul minggu berikutnya, namun liburan berarti kebanyakan data akan sudah dikeluarkan pada hari Rabu.

Durable Goods Orders untuk bulan Oktober akan memberikan pandangan pertama mengenai investasi di kuartal keempat. Angka inti yang mengeluarkan data pertahanan adalah angka yang paling signifikan dimana pada bulan September muncul sehat di 0.8% dan di bulan Oktober kemungkinan sama sehatnya.

Para ekonom memperkirakan update dari GDP kuartal ketiga akan menunjukkan upgrade dari angka lemah 2% pertahun yang semula dilaporkan.

Data yang terpenting adalah risalah pertemuan FOMC the Fed mengenai keputusan mereka pada bulan ini yang bisa menggoncang pasar. Risalah ini akan bisa memberikan penerangan mengenai keputusan tapering dan kesiapan bank sentral AS untuk mempercepat proses pengurangan pembelian obligasi. Setiap petunjuk mengenai waktu dari kenaikan tingkat bunga juga kritikal.

Investor juga akan memperhatikan usaha Demokrat dalam meloloskan undang – undang belanja yang massif senilai $1.85 triliun yang diperkirakan akan harus turun nilainya agar tercapai kompromi yang diinginkan.

Terakhir, Biden akan mengumumkan kepala Federal Reserve yang baru. Dua bulan yang lalu, Jerome Powell adalah pilihan yang paling mungkin. Namun dengan adanya skandal trading diantara anggota the Fed, dan kelompok progresif tidak puas dengan cara Powell menangani dari sisi regulator, nominasi kembali Powell mungkin menjadi masalah.

Pilihan lain selain Powell adalah Lael Brainard. Jika Brainard yang terpilih menjadi kepala the Fed berikutnya, bisa terjadi pergerakan yang dramatis dalam yields jangka pendek. Jadi ada resiko yang besar ke depannya dengan faktor kuncinya adalah apa yang akan terjadi dengan yields AS pada awal minggu ini.

“Support” terdekat menunggu di $1,839 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,823 dan kemudian $1,800. “Resistance” terdekat menunggu di $1,873 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885 dan kemudian $1,900. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Jumat, 19 November 2021

Koreksi Turun Normal & Aksi Ambil Untung

 PT Rifan

PT Rifan - Harga emas turun pada perdagangan sesi AS hari Kamis kemarin. Penyebabnya sebagian karena tarikan koreksi yang normal dan aksi ambil untung dari para traders futures jangka pendek. Selain itu, jatuhnya harga minyak mentah WTI mendorong turun harga emas.

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $11.80 ke $1,858.40 per troy ons. Sementara itu perak Comex bulan Desember turun $0.022 ke $25.145 per ons.

Setelah penurunan tajam pada hari Rabu, yields treasury obligasi AS 10 tahun yang merupakan benchmark, tetap tidak naik berada di 1.6% pada hari Kamis. Hal ini membuat dollar AS sulit menemukan permintaan. Selain itu, pergerakan yang positip di sentimen pasar membuat dollar AS tidak bisa mengatasi rival matauang bersama Eropa yang lebih beresiko. S&P berjangka terakhir naik 0.25% secara basis harian, yang menunjukkan arus resiko kemungkinan terus mendominasi pasar setelah pembukaan Wall Street dimulai.

Baca Juga :

Data dari AS menunjukkan pada hari Kamis bahwa Initial Jobless Claims turun ke 268.000 meskipun sedikit lebih buruk daripada ekspektasi pasar di 260.000. Terlebih lagi, Philadelphia Fed Manufacturing Index membaik tajam ke 39 di bulan November dari sebelumnya 23.8 di bulan Oktober. Meskipun demikian, indeks dollar AS tetap berada pada teritori negatip di bawah 96.00 setelah rilis data AS.

“Support” terdekat menunggu di $1,851 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,839 dan kemudian $1,800. “Resistance” terdekat menunggu di $1,879 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885 dan kemudian $1,900. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

Rabu, 17 November 2021

Sedikit Turun Setelah Melanjutkan Kenaikan

 

PT Rifan Financindo - Harga emas pada awalnya naik lagi dan menyentuh ketinggian selama 5 bulan di $1,877.60 pada awal perdagangan sesi AS hari Selasa. Pergerakan naik harga emas tetap berada dalam kontrol tehnikal yang kuat ditengah tren naik jangka pendek yang terjadi dengan kokoh.

Namun harga emas berbalik turun dari ketinggiannya meskipun masih memegang keuntungan yang mendekati ketinggian 5 bulan dengan para konsumen membelanjakan uangnya lebih banyak dari pada yang diperkirakan di bulan Oktober.

Retail Sales AS naik 1.7% bulan lalu, data ini mengatasi yang diperkirakan di 1.3% secara signifikan dan juga dari angka bulan September sebesar 0.8%.

Baca Juga :

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $10.50 ke $1,851.70 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember naik $0.36 ke $25.455 per ons.

Pasar saham global kebanyakan menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah bervariasi ketika perdagangan sesi New York dimulai. Indeks saham sempat berhenti sebentar dengan para trader dan investor sedang mempertimbangkan laporan penghasilan perusahaan yang positip versus naiknya inflasi dan naiknya kasus Covid 19 di Asia, Eropa dan sebagian wilayah AS.

“Support” terdekat menunggu di $1,848 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,835 dan kemudian $1,800. “Resistance” terdekat menunggu di $1,861 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885 dan kemudian $1,900. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Selasa, 16 November 2021

Tertekan Turun karena USD Berbalik Menguat

 Rifan Financindo

Rifan Financindo - Harga emas tertekan turun karena berbalik naiknya dollar AS, di tengah pergerakan naik sebelumnya karena ketakutan akan naiknya inflasi yang problematik.

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $2 ke $1,863 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember turun $0.046 ke $25.30 per ons.

Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah menguat ketika perdagangan sesi New York dimulai. Para trader dan investor sedang mempertimbangkan aspek bullish karena bagusnya laporan-laporan penghasilan perusahaan AS dibandingkan dengan implikasi bearish dari meningkatnya tekanan inflasi.

Baca Juga :

Elemen yang mengkuatirkan pasar adalah naiknya kasus Covid – 19 di Cina dan sebagian di Eropa. Beberapa negara telah kembali mengenakan restriksi terhadap bisnis dan kegiatan publik yang bisa membuat turun pertumbuhan ekonomi.

Dalam perdagangan sesi AS selanjutnya, dollar AS berbalik menguat dengan Empire State manufacturing survey yang merupakan indeks kondisi bisnis secara umum muncul dengan kenaikan yang tajam ke 30.9 untuk bulan November, naik signifikan dari angka 19.8 di bulan November dan di atas dari yang diperkirakan sebesar 22.1. Hal ini menambah tekanan terhadap harga emas.

“Support” terdekat menunggu di $1,850 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,835 dan kemudian $1,800. “Resistance” terdekat menunggu di $1,870 yang apabila berhasil dilewati maka selesai.

“Support” terdekat menunggu di $1,850 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,835 dan kemudian $1,800. “Resistance” terdekat menunggu di $1,870 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,875 dan kemudian $1,900. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews 

Senin, 15 November 2021

Akankah Memicu Rally Lebih Besar ke $1,900?

 PT Rifan

PT Rifan - Setelah naik dari $1,768 ke $1818 memulai minggu lalu – karena setelah pertemuan FOMC ternyata the Fed tidak se hawkish seperti yang diperkirakan sebelumnya – harga emas melanjutkan kenaikannya. Harga emas naik dan mendekati ketinggian beberapa bulan di $1,866 di awal perdagangan sesi AS hari Kamis minggu lalu dengan para trader dan investor berebut mengambil assets keras seperti emas karena meningkatnya ketakutan akan inflasi harga yang problematik. Mengakhiri perdagangan hari Jumat minggu lalu, harga emas tetap bertahan di $1,866.

Setelah terjadi “breakout” ke atas $1,850 per ons, emas bisa siap naik lebih tinggi lagi. Namun pertama-tama, emas harus bisa terus bertahan di atas level ini.

Inflasi yang semakin cepat telah meningkat ke ketinggian selama tiga dekade di AS dan telah mendorong harga emas naik hampir 3% pada minggu lalu sehingga emas berjangka kontrak bulan Desember di Comex terakhir diperdagangkan di $1,866.00.

Baca Juga :

Pasar sudah mulai memegang kenyataan bahwa inflasi akan berlangsung lebih lama. Akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membetulkan isu rantai supply yang disebabkan oleh pandemik, semua stimulus yang telah dikeluarkan dan ber ton-ton permintaan yang tertunda.

Semua mata akan tertuju kepada rentang harga $1,835 – $1,875. Pergerakan harga emas menembus ke bawah $1,835 bisa memberikan indikasi bahwa rally harga emas sekarang ini sudah berakhir. Sebaliknya pergerakan naik menembus ke atas $1,875 bisa memicu pergerakan naik selanjutnya ke arah $1,900-25

Dalam jangka panjang sampai akhir tahun ini harga emas bisa naik ke arah $2,000 per ons. Begitulah pembelian secara tehnikal bekerja. Apabila batas atas dari rentang harga tertembus, orang akan ketakutan ketinggalan kereta, yang akan memicu pembelian yang lebih banyak.

Jalan ke arah $1,900 sangat jelas sekarang. Setiap penurunan ke bawah $1,800 bisa dilihat sebagai kesempatan membeli dengan harga yang bagus. Kita tinggal perlu menunggu bank-bank masuk dan membuat lindung nilai dengan membeli emas. Prospek untuk beberapa bulan di tahun 2022 sangat bagus. Bisa terjadi rally harga emas pada akhir tahun yang akan berlanjut ke bulan Januari dan Februari tahun depan.

Dari Amerika Serikat, kemampuan beli dari konsumen AS sebagaimana dengan yang terefleksi dari angka Penjualan Ritel, tidak dapat dianggap enteng. Bertolak belakang dengan survey yang menunjukkan melemahnya sentimen konsumen AS, orang Amerika terlihat membanjiri tempat-tempat belanja sebelum tiba Black Friday. Diperkirakan terjadi kenaikan sebesar 0.7% dalam konsumsi AS bulan Oktober, mengulangi kenaikan yang sehat di bulan September.

Meningkatnya konsumsi berarti menguatnya ekonomi dan naiknya inflasi yang bisa membuat the Fed mempertimbangkan untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter lebih cepat daripada yang direncanakan.

Para pejabat the Fed akan berbicara sepanjang minggu ini, mereka juga akan berkomentar tentang konsumsi AS dan data inflasi.

“Support” terdekat menunggu di $1,850 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,835 dan kemudian $1,800. “Resistance” terdekat menunggu di $1,870 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,875 dan kemudian $1,900. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

Jumat, 12 November 2021

Naik karena Ketakutan akan Naiknya Inflasi


PT Rifan Financindo Berjangka - Harga emas naik dan mendekati ketinggian beberapa bulan pada minggu ini di awal perdagangan sesi AS hari Kamis. Para trader dan investor berebut mengambil assets keras seperti emas karena meningkatnya ketakutan adan inflasi harga yang problematik.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $12.90 ke $1,861.30 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember naik $0.223 ke $24.99 per ons.

Pasar saham global mendatar mengarah sedikit naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah menguat ketika perdagangan sesi New York dimulai. Fokus pasar sekarang berada pada meningkatnya kemungkinan inflasi harga yang lebih tinggi dan bahkan problematik yang mendunia. Dua laporan inflasi AS pada minggu ini memanas dan menggaris bawahi inflasi sedang memperkuat cengkramannya terhadap perekonomian dunia. Consumer Price Index (CPI) AS yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa inflasi sedang bergerak di ketinggian selama 30 tahun lebih.

Baca Juga :

Harga emas menyentuh ketinggian selama 5 bulan dengan para trader dan investor mencari lindung nilai terhadap inflasi ke asset keras. Pendapat bahwa Federal Reserve akan terpaksa menaikkan tingkat bunga lebih cepat daripada yang dikatakan oleh bank sentral baru-baru ini.

“Support” terdekat menunggu di $1,850 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,845 dan kemudian $1,800. “Resistance” terdekat menunggu di $1,870 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,875 dan kemudian $1,900. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Vibiznews

Kamis, 11 November 2021

Rally ke Ketinggian 5 Bulan karena CPI AS

 This image has an empty alt attribute; its file name is gold-wiki-wiki-1-696x418.jpg

PT Rifan Financindo - Harga emas naik solid dan menyentuh ketinggian hampir 5 bulan pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu, setelah munculnya angka inflasi AS yang memanas. Selain di AS, angka inflasi juga memanas di Cina.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $23.30 ke $1,855.00 per troy sons. Sementara perak Comex bulan Desember naik $0.282 ke $24.58 per ons.

Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Rabu mengatakan bahwa Consumer Price Index (CPI) naik 0.9% pada bulan Oktober, setelah kenaikan 0.4% pada bulan September. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan di dalam konsensus dimana para ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 0.6%.

Baca Juga :

Sementara itu, klaim pengangguran mingguan AS turun 4,000 ke 267,000.

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah melemah pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Para trader dan investor sedikit lebih enggan terhadap resiko pada pertengahan minggu dengan perhatian meningkat terhadap prospek naiknya inflasi harga yang bahkan problematik.

“Support” terdekat menunggu di $1,839 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,823 dan kemudian $1,758. “Resistance” terdekat menunggu di $1,855 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,860 dan kemudian $1,900. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

 

Rabu, 10 November 2021

Naik karena USD Berbalik Melemah

 This image has an empty alt attribute; its file name is gold-wiki-wiki-1-696x418.jpg

Rifan Financindo - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, karena dollar AS berbalik melemah.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $5.00 ke $1,828.80 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember turun $0.107 ke $24.43 per ons.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa Producer Price Index (PPI) bulan Oktober naik 0.6% setelah kenaikan 0.5% di bulan September, sesuai dengan yang diperkirakan. Laporan ini mengatakan bahwa inflasi tahunan naik 8.6%, sedikit lebih kecil daripada yang diperkirakan sebesar 8.7%.

Baca Juga :

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah bervariasi pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Hanya ada sedikit keengganan terhadap resiko di pasar global saat ini. Berita-berita yang positip belakangan ini mengenai Covid 19 yakni turunnya tingkat infeksi di AS, ditemukannya obat-obat ampuh untuk melawan virus corona telah memberikan kontribusi yang baik terhadap bersemangatnya pasar saham dan juga membantu mengangkat pasar saham. Saat ini para trader dan investor sedang mengabaikan meningkatnya harga inflasi yang problematik.

“Support” terdekat menunggu di $1,813 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,786. “Resistance” terdekat menunggu di $1,830 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,836 dan kemudian $1,869. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Selasa, 09 November 2021

Naik ke Ketinggian 2 Bulan karena Keprihatinan akan Inflasi

 PT Rifan

 PT Rifan - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, dengan emas menyentuh ketinggian selama 2 bulan. Kelihatannya para trader metal telah mengalihkan fokus mereka dari aspek bearish akan kebijakan moneter AS yang lebih ketat, ke propsek bullish dari naiknya inflasi harga yang problematik pada bulan – bulan yang datang. Melemahnya dollar AS menambah dorongan naik terhadap harga emas.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $7.60, ke $1,824.40 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember naik $0.173 ke $24.33 per ons.

Baca Juga :

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah bervariasi ketika perdagangan sesi New York dimulai. Indeks saham AS menyentuh rekor ketinggian pada hari Jumat yang lalu. Hanya tinggal sedikit keengganan terhadap resiko di pasar saham global saat ini. House of Rep AS pada hari Jumat yang lalu menyetujui rencana belanja pemerintah AS yang sudah diturunkan.

Indeks dollar AS melemah setelah sempat menyentuh ketinggian baru selama tahun ini pada hari Jumat minggu lalu. Melemahnya dollar AS secara luas disebabkan karena naiknya sentimen terhadap resiko. Sentimen di pasar sangat positip dengan naiknya “risk-on” yang menyebabkan Dow Jones naik 0.36%, mencetak rekor ketinggian yang baru, sementara S&P 500 naik sebanyak 0.14%.

“Support” terdekat menunggu di $1,813 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,786. “Resistance” terdekat menunggu di $1,823 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,830 dan kemudian $1,836. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

Senin, 08 November 2021

Rekomendasi Mingguan Emas 8 – 12 November 2021: Bisakah Naik $50?

 PT Rifan Financindo Berjangka

PT Rifan Financindo Berjangka - Memasuki minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu dengan posisi di bawah di $1,783, emas melanjutkan penurunnya ke $1,768 akibat menguatnya dolar AS jelang pertemuan FOMC the Fed. Namun harga emas berhasil berbalik menguat ke $1,818 karena setelah pertemuan FOMC ternyata the Fed tidak se hawkish seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Pasar emas akhirnya bergerak setelah Federal Reserve menyatakan akan mulai melakukan tapering pada bulan ini dan setelah keluarnya data Non-Farm Payrolls mengenai employment AS yang baru.

Harga emas lompat $25 pada hari Jumat minggu lalu dengan pasar mulai mengantisipasikan Federal Reserve ke depannya akan lebih bersabar. Emas berjangka kontrak bulan Desember naik 1.40% pada hari itu ke $1,818.60.

Meskipun menyatakan akan memulai tapering pada bulan ini, kepala Federal Reserve Jerome Powell mengakui ketidakpastian mengenai inflasi sementara menekankan terlalu cepat untuk mulai menaikkan tingkat bunga.

Baca Juga :

Volatilitas intraday bagi emas muncul lagi. Pasar sedang menggali seberapa hawkish the Fed sebenarnya. Komentar Powell meninggalkan banyak ruang untuk mundur dari sikap yang hawkish. Kelihatannya bank sentral AS ini lebih ingin tetap bertahan sabar untuk menolong ekonomi AS. Hal ini adalah positip bagi emas. The Fed kemungkinan akan menunggu lebih lama lagi sebelum memulai menaikkan tingkat bunga atau bahkan bisa menghentikan tapering terhadap quantitative easing.

Dari sisi data ekonomi, emas mengalami rally meskipun ekonomi AS membaik dengan penambahan 531.000 posisi pekerjaan yang mengesankan dan tingkat pengangguran turun ke 4.6% pada bulan Oktober.

Alasannya adalah karena tingkat partisipasi di dalam pekerjaan tidak berubah. Hal ini berarti partisipasi tenaga kerja masih berada pada level yang rendah yang problematik. Dengan perkataan lain, employment masih jauh dari penuh. Inilah sebabnya mengapa pasar tidak memperhitungkan dalam harga kemungkinan pengetatan dari the Fed sudah mengintai.

Dengan pengumuman tapering dari the Fed yang dovish dan data pekerjaan yang masih jauh dari full employment, kenaikan tingkat bunga yang diantisipasikan terjadi pada bulan Juni tahun depan, kelihatannya sangat tidak mungkin.

The Fed akan tetap memelihara kebijakan moneter mudah untuk jangka waktu yang lebih lama karena employment yang penuh masih jauh dari tercapai. Pandangan the Fed adalah membiarkan ekonomi panas pada akhirnya akan memicu lebih banyak orang terabsorpsi ke dalam tenaga kerja. Mereka perlu membalikkan berhentinya bekerja secara masal yang terjadi karena pandemic.

Angka Non-Farm Payrolls hari Jumat minggu lalu yang positip namun yang tidak berdampak menurunkan harga emas adalah suatu pertanda bahwa pasar memperkirakan bank sentral AS bersikap sabar. Emas, dollar AS dan yields AS sedang bergerak pada arah yang sama, dimana hal seperti ini adalah tidak biasanya terjadi. Ini adalah respon safe-haven andaikata the Fed tidak bisa menaikkan tingkat bunga.

Bisa terjadi aksi ambil untung apabila harga emas telah di atas $1,818 per ons. $1,819 adalah resistance yang cukup kokoh. Sekali terlewati akan bisa naik lebih tinggi lagi. Sementara ke arah sebaliknya, S1,786 bertindak sebagai support.

Jika emas berhasil menembus $1,819, bisa terjadi pergerakan naik $50 pada minggu ini. Hal kunci yang perlu diperhatikan adalah dollar AS dan pasar obligasi. Jika kedua-duanya tidak bergerak, emas bisa akan terbatas pergerakannya. Namun jika ada banyak permintaan terhadap dollar AS dan treasuries AS, hal ini memberikan indikasi ada respon terhadap safe-haven yang akan bisa diikuti oleh emas.

Selain itu yang bisa mendukung harga emas adalah potensi orang memandang the Fed sebagai telah membuat kesalahan dalam kebijakan moneternya, dimana tidak bisa menangani normalisasi kebijakan moneter dalam respon terhadap perkembangan ekonomi. Dollar AS, yields AS dan emas yang bergerak dalam arah yang sama adalah refleksi bagaimana pasar percaya bahwa the Fed sedang melakukan pekerjaannya. Ketiganya dipandang sebagai safe-haven.

Sementara dari Amerika Serikat, data inflasi yang akan keluar pada hari Rabu menonjol. Apakah inflasi akan naik lebih lanjut? Semua tanda mengarah kepada naiknya harga secara persisten. Consumer Price Index (CPI) umum diperkirakan akan muncul di 5.3% pada bulan Oktober, 0.1% kurang dari 5.4% di bulan September.

CPI inti yang lebih menarik perhatian pasar dan the Fed diperkirakan muncul di 4%. Setiap deviasi sedikit saja akan bisa menggoncang dollar AS. Di atas 4% adalah positip bagi dollar AS dan sebaliknya.

The University of Michigan’s preliminary Consumer Sentiment Index untuk bulan November juga akan dipublikasikan. Meskipun kurang hubungannya dengan penjualan ritel, tetap menjadi penggerak pasar. Indikator ini gagal pulih dari penurunan tajam di bulan Agustus dan diperkirakan akan turun lebih jauh.

“Support” terdekat menunggu di $1,813 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,786. “Resistance” terdekat menunggu di $1,819 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,836 dan kemudian $1,869. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Vibiznews

Jumat, 05 November 2021

Rebound Kuat setelah Aksi Jual Besar pada Hari Rabu.

 

PT Rifan Financindo - Harga emas mengalami rebound yang kuat dari tekanan jual yang terjadi pada hari Rabu, sebelum selesainya pertemuan FOMC. Kelihatannya para trader emas telah menyiapkan diri untuk pernyataan FOMC dan nada kepala the Fed Jerome Powell, yang hawkish. Namun setelah selesainya FOMC dan konferensi pers Jerome Powell, kenyataannya the Fed tidak hawkish di dalam kebijakan moneternya sebagaimana yang diperkirakan oleh banyak orang. Selain itu ada faktor klasik dimana para trader futures jangka pendek melakukan “sell the rumor, buy the fact”.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $28.20 ke $1,792.00 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember naik $0.634 ke $23.865 per ons.

Baca Juga :

Pasar masih terus menggali hasil dari pertemuan FOMC the Fed hari Kamis dinihari kemarin. Sebagaimana dengan yang telah diperkirakan, setelah pertemuan FOMC, kepala the Fed Jerome Powell mengatakan bahwa mereka akan mulai melakukan proses tapering terhadap pembelian asset bulanan mereka bulan ini. Mulai bulan ini, mereka akan mengurangi pembelian bulanan obligasi pemerintah sebanyak $15 miliar tiap bulan sehingga proses tapering senilai $120 miliar ini akan berakhir dalam 8 bulan, yaitu pada bulan Juni 2022. Namun ada catatan khusus terhadap pernyataan ini dimana the Fed tetap terbuka untuk mengadakan penyesuaian terhadap pengurangan bulanan jika kondisi pasar memaksa mereka melakukannya. Selain itu Powell menyatakan bahwa tingkat bunga AS tidak harus segera dilakukan setelah tapering. Hal ini cenderung ke dovish dan membantu menaikkan harga emas dari kerendahan hariannya pada hari Rabu.

BoE memutuskan untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga tidak berubah di 0.1% sementara memandang rendah keprihatinan akan inflasi.

“Support” terdekat menunggu di $1,780 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,772 dan kemudian $1,760. “Resistance” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,815 dan kemudian $1,836. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Kamis, 04 November 2021

Naik Sedikit dari Posisi Terendah Setelah FOMC

 This image has an empty alt attribute; its file name is gold-pixabay-1-696x456.jpg

Rifan Financindo - Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu, jelang keluarnya hasil pertemuan FOMC the Fed AS, termasuk konferensi persnya.

Laporan employment nasional dari ADP untuk bulan Oktober menunjukkan kenaikan sebanyak 571.000, yang adalah di atas dari yang diperkirakan, kenaikan sebesar 395.000 dan dibandingkan dengan kenaikan di bulan September sebesar 568.000. Harga emas merosot lebih dalam setelah keluarnya laporan ADP ini.

Pada hari Jumat laporan mengenai situasi pekerjaan AS yang lebih penting, Non-Farm Payrolls bulan Oktober akan keluar. Komponen kunci dari Non-Farm Payrolls ini diperkirakan naik 450.000 dibandingkan dengan kenaikan yang hanya 194.000 dalam laporan bulan September.

Baca Juga :

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $18.80 ke $1,768.90 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember $0.128 ke $23.64 per ons.

Sebagaimana dengan yang telah diperkirakan, setelah pertemuan FOMC, kepala the Fed Jerome Powell mengatakan bahwa mereka akan mulai melakukan proses tapering terhadap pembelian asset bulanan mereka bulan ini. Mulai bulan ini, mereka akan mengurangi pembelian bulanan obligasi pemerintah sebanyak $15 miliar tiap bulan sehingga proses tapering ini akan berakhir dalam 8 bulan, yaitu pada bulan Juni 2022. Namun ada catatan khusus terhadap pernyataan ini dimana the Fed tetap terbuka untuk mengadakan penyesuaian terhadap pengurangan bulanan jika kondisi pasar memaksa mereka melakukannya.

Sebagai reaksi terhadap pernyataan the Fed ini, harga emas naik sedikit $5 dari posisi terendahnya ke $1,773.53.

“Support” terdekat menunggu di $1,780 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,772 dan kemudian $1,760. “Resistance” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,815 dan kemudian $1,836. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

 

Rabu, 03 November 2021

Rekomendasi Emas 3 November 2021: Turun Karena Menguatnya USD

 


PT Rifan - Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Selasa, dengan pasar berhenti sejenak menjelang pertemuan kebijakan bank sentral AS the Fed.

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $8.80 ke $1,788.20 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember turun $0.153 ke $23.925.

Baca Juga :

Pasar menantikan hasil pertemuan Federal Reserve’s Open Market Committee (FOMC) yang dimulai Selasa pagi dan berakhir Rabu sore waktu AS. Kebanyakan orang percaya bahwa bank sentral AS ini akan mengumumkan waktu dari pengurangan pembelian bulanan obligasi pemerintah. Sementara bank sentral negara-negara utama lainnya juga dalam jalur mengetatkan kebijakan moneter mereka ditengah keprihatinan akan naiknya inflasi.

Pasar saham global kebanyakan melemah dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah stabil pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Indeks saham AS berhenti sejenak setelah menyentuh rekor ketinggian pada hari Senin. Laporan penghasilan perusahaan AS yang solid telah menggerakkan indeks saham AS ke ketinggian yang baru.

“Support” terdekat menunggu di $1,780 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,772 dan kemudian $1,760. “Resistance” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,815 dan kemudian $1,836. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800