English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 05 Januari 2018

Bursa Asia Menguat karena Optimisme Ekonomi Global


PT Rifan Financindo - Bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan Jumat pekan ini. Indeks Patokan Jepang mampu menyentuh level tertinggi dalam 26 tahun. Penguatan pasar saham di kawasan Asia ini mengikuti yang terjadi pada Wall Street.

Mengutip CNBC, Jumat (5/1/2018), indeks acuan Jepang Nikkei naik 0,61 persen di awal perdagangan, meneruskan penguatan yang telah dibukukan pada perdagangan sebelumnya yang tercatat 3 persen. Pada perdagangan kemarin, indeks acuan di Jepang ini menyentuh level tertinggi dalam 26 tahun.

Baca juga :

Sebagian besar saham-saham Blue Chip dibuka menguat. Toyota naik 1,77 persen, Sony melonjak 2,27 persen dan SoftBank Group naik tipis 0,06 persen.

Bergeser ke Korea Selatan, Indeks Kospi naik 0,46 persen dipicu kenaikan saham-saham di sektor otomotif. Selain itu, saham-saham blue chip juga menjadi pendorong penguatan Kospi.

Hyundai Motor naik tipis 0,34 persen dan SK Hynix naik 2,46 persen. Samsung Electronics menguat 0,55 persen menjelang laporan keuangan kuartal empat yang akan keluar Selasa depan.

Di Australia, S&P/ASX 200 naik tipis 0,5 persen seiring penguatan sektor komunikas dan tambang. Harga komoditas yang melonjak menjadi dasar penguatan bursa saham di Australia ini.

Perusahaan tambang Rio Tinto dan BHP masing-masing naik 0,48 persen dan 0,73 persen. Di antara produsen emas, Evolution Mining mengungguli rekan-rekannya untuk melompat 2,71 persen.

"Data ekonomi yang membaik membantu penguatan pandangan bahwa pemulihan ekonomi global mulai terlihat," jelas analis National Australia Bank, Rodrigo Catril. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 04 Januari 2018

Bursa Asia Sentuh Level Tertinggi dalam 10 Tahun


Rifanfinancindo - Bursa saham Asia mengalami kenaikan tertinggi dalam 10 tahun pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan bursa saham Asia ditopang rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Jerman yang solid.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen. Indeks saham Jepang Nikkei menguat dua persen pada saat perdagangan perdana pada 2018. Sementara itu, indeks saham Topix sentuh level tertinggi sejak 1991.

"Rilis data ekonomi usai liburan sangat baik. Jadi kekhawatiran pasar mengenai aksi ambil untung pada awal tahun baru, Namun pasar kelihatan cukup kuat," ujar Hirokazu Kabeya, Chief Global Strategist Daiwa Securities, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (4/1/2018).

Dari data ekonomi yang dipublikasikan pada Rabu waktu setempat memperkuat harapan investor terhadap pertumbuhan ekonomi global yang solid. Ini akan mendorong permintaan barang termasuk minyak sehingga angkat kinerja keuangan perusahaan.

Baca juga :

Selain itu, data ekonomi menguat ditunjukkan dari aktivitas pabrik di AS yang meningkat pada Desember. Ini didorong lonjakan pertumbuhan pesanan baru, sebagai tanda momentum ekonomi yang kuat pada akhir 2017.

Di Jerman yang merupakan kekuatan ekonomi Eropa mencatat tingkat pengangguran mencapai rekor terendah 5,5 persen pada Desember. Sentimen itu juga mendorong bursa saham global capai rekor tertinggi. Bahkan indeks saham di wall street tercatat menguat yang didorong sektor saham energi.

Sentimen lainnya pengaruhi bursa saham Asia yaitu komoditas. Di pasar komoditas, harga minyak AS atau West Texas Intermediate (WTI) berada di level US$ 61,84 per barel. Harga minyak naik ke level tertinggi sejak Juni 2015.

Sedangkan di pasar uang, dolar Amerika Serikat (AS) menguat 0,2 persen terhadap yen di kisaran 112,69 yen. Sedangkan euro sedikit berubah di kisaran US$ 1.200.

Investor pun ingin pasar menjadi lebih stabil. Dalam beberapa bulan terakhir, indeks volatilitasi bisa terjaga bahkan capai ke tingkat terendah sejak krisis keuangan global pada 2008.

Hal itu mengingat investor bertaruh bank sentral Amerika Serikat dan bank sentral utama lainnya di dunia akan perketat kebijakan moneter secara bertahap dengan sedikit tekanan inflasi.

Pada risalah rapat bank sentral AS pada 12-13 Desember juga tidak banyak mengubah persepsi itu. Mereka menunjukkan kalau rencana pemotongan pajak Presiden AS Donald Trump sebagai dorongan untuk belanja konsumen akan tetapi ketidakpastian mengenai dampak stimulus menaikkan tekanan harga. Rifanfinancindo.

Sumber : Liputan 6

Rabu, 03 Januari 2018

Bursa Asia Terus Menguat karena Dolar AS Tertekan


Rifan Financindo - Bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan Rabu di awal tahun ini. Penguatan ini mengikuti kenaikan yang terjadi pada Wall Street.

Mengutip CNBC, Rabu (3/1/2018), indeks Kospi Korea Selatan naik tipis 0,17 persen di awal perdagangan yang terdorong oleh saham-saham teknologi. Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing naik 0,94 persen dan 1,74 persen.

Baca juga :

Di Australia, indeks acuan S&P/ASX 200 juga naik tipis 0,14 persen terdorong oleh saham-saham di sektor tertambangan. Rio Tinto dan BHP, dua penambang terbesar di negara itu, masing-masing 2,04 persen dan 2,22 persen.

Sedangkan emiten produsen emas bergerak campuran. Namun secara emiten tambang mampu mendorong penguatan bursa di Australia.

Pasar saham di Jepang masih tutup pada perdagangan Rabu ini sejak tahun baru kemarin.
Di Amerika Serikat (AS), Wall Street menguat pada penutupan perdagangan di awal 2018. Investor cukup optimistis dengan prospek perekonomian 2018 menjadi salah satu landasan penguatan tersebut.

Mengutip Reuters, Rabu (3/1/2018), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 104,79 poin atau 0,42 persen menjadi 24.824,01. Untuk S&P 500 menguat 22,18 poin atau 0,83 persen menjadi 2.695,79. Sedangkan Nasdaq menambah 103,51 poin atau 1,5 persen menjadi 7.006,90.

Nasdaq mampu ditutup di atas 7.000 dan merupakan pertama kalinya depanjang sejarah. S&P 500 juga berakhir pada rekor tertinggi. Saham-saham di sektor teknologi menjadi landasan penguatan Wall Street.

Namun di luar itu, sektor konsumen, kesehatan dan industri dasar juga ikut membantu dengan naik lebih dari 1 persen.

Apple, Facebook, Alphabet dan Microsoft mendorong pengiatan sektor teknologi. Microsoft naik 1,4 persen, menyusul kenaikan 37 persen di tahun 2017 yang menjadikannya yang terbaik.

Dolar AS terus tertekan pada perdagangan rabu ini setelah jatuh ke level terendah dalam tiga bulan terhadap enam mata uang utama lainnya. Indeks dolar AS diperdagangkan di 91,817 pada pukul 8.22 waktu Hong Kong, setelah sebelumnya sempat naik ke 92.

Terhadap yen Jepang, dolar AS melemah ke level 112,28. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Selasa, 02 Januari 2018

Perdagangan Perdana 2018, Bursa Asia Sedikit Tertekan


PT Rifan Financindo - Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan saham di awal 2018 Sebagian besar pasar saham masih libur Tahun Baru. Pelaku pasar tengah fokus perkembangan geopolitik di Korea Utara.

Pada tahun lalu, bursa Asia mampu memberikan keuntungan yang cukup tinggi bagi investor. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang mampu naik 30 persen sepanjang tahun.
Baca juga :

Mengutip CNBC, Selasa (2/1/2018), di awal 2018 ini, indeks acuan Australia S&P/ASX 200 melemah 0,16 persen di awal perdagangan. Pasar saham di Jepang, Selandia Baru dan Thailand tutup karena masih libur Tahun Baru.

Saat ini pelaku pasar di bursa Asia tengah fokus kepada kondisi geopolitik Korea utara. Dalam pidato tahun baru, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengeluarkan ancaman kepada negara yang dianggap sebagai musuh bebuyutan yaitu Amerika Serikat (AS).

Kim Jong-un mengatakan, AS tak akan bernyali menabung genderang perang terhadap Korut. Sebab, kim mengklaim, negaranya telah mengembangkan kemampuan nuklir yang mampu menyerang daratan Negeri Paman Sam dengan salah satu senjata pamungkas.

Namun di luar itu, ia juga mengakui bahwa dirinya terbuka untuk berdialog dengan Korea Selatan.
Sebelumnya, Korea Selatan telah menyita dua kapal yang diduga melanggar sanksi dengan menyelundupkan minyak ke Korea Utara. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 29 Desember 2017

Menutup 2017, Bursa Asia Dibuka Bervariasi


Rifanfinancindo - Bursa Asia bergerak campuran pada pembukaan hari terakhir perdagangan saham 2017. Bursa Jepang menguat dan Australia melemah, sedangkan bursa Korea Selatan telah libur.

Mengutip CNBC, Jumat (29/12/2017), Nikkei 225 Jepang menguat 0,26 persen di awal perdagangan. Perusahaan otomotif, teknologi dan keuangan menjadi katalis di awal perdagangan. Sementara saham barang-badang konsumsi tertekan.

Baca juga :

Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 turun tipis 0,54 persen. Pelemahan hampir terjadi di semua sektor terutama pertambangan. Selain itu, sektor keuangan juga menjadi pemberat bursa Australia.

ANZ turun 0,42 persen dan Westpac lebih rendah 0,86 persen.

Pasar saham Korea Selatan tutup pada Jumat ini dan akan mulai diperdagangkan pada pekan depan usai libur Tahun Baru.

Bursa Asia meningkat cukup signifikan pada perdagangan tahun ini. Pendorong pemulihan bursa di kawasan Asia ini karena adanya pemulihan ekonomi secara global.

Indeks MSCI Asia Pasifik tidak termasuk Jepang meningkat hampir 30 persen sepanjang tahun ini.

Kenaikan indeks acuan di Asia tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan indeks acuan di AS Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang naik 25 persen. Rifanfinancindo.

Sumber : Liputan 6

Kamis, 28 Desember 2017

Aplikasi Ini Ajak Penggunanya Investasi Emas Sekaligus, Kok Bisa?

https: img-k.okeinfo.net content 2017 12 27 207 1836264 aplikasi-ini-ajak-penggunanya-investasi-emas-sekaligus-kok-bisa-uQlg6F6JEE.jpg 

Rifan Financindo - Popular Now memberikan apresiasi bagi penggunanya dengan merilis sistem rewrd baru. Sistem yang hadir dengan update ini merupakan kerja sama Popular Now dengan e-commerce ORORI dan aplikasi E-Mas.

Berkat kerjasama ini, pengguna premium Popular Now atau disebut Gold Member akan mampu mengumpulkan token dengan melakukan berbagai interaksi sosial dalam aplikasi. Sistem yang disebut Coin Redemption On Online Transactions ini menjadi wujud apresiasi Popular Now kepada penggunanya.

Baca juga :
Gold Member dapat mengumupulkan token yang bernilai Rp1.000 untuk setiap kepingnya dengan melakukan berbagai aktivitas di aplikasi. Diantaranya berlangganan aplikasi Popular Now selama minimal satu bulan dan mengajak member lain untuk menjadi Gold Member selama minimal satu bulan.

Pengguna juga bisa menerima 15 token secara langsung dengan berlangganan Gold Membership untuk satu tahun penuh via situs web. Tawaran ini berlaku sampai akhir tahun 2017.

Setidaknya, dibutuhkan 15 token untuk bisa melakukan penukaran emas pada E-mas. Angka tersebut juga tergantung dari harga emas terbaru di pasaran dan informasi terkait akan disediakan pada aplikasi mobile E-Mas.

Dijelaskan Vicky G Saputra, co-founder dan CEO dari Papillon Group langkah ini menjadi wujud perusahaan bagi pengguna Popular Now dalam belajar berinvestasi.

Setelah mengakumulasi setidaknya dua gram emas, pengguna dapat memilih untuk menarik emas tersebut atau melanjutkan akumulasi. Dalam waktu dekat, para pengguna juga dapat berpatungan mengumpulkan token mereka bersama-sama untuk ditukarkan dengan emas dalam jumlah yang lebih besar.

“Proyek ini cukup unik untuk menyadarkan pengguna akan pentingnya berinvestasi. Pasalnya apabila dibandingkan dengan bentuk investasi lainnya, emas jauh lebih stabil nilainya dalam jangka waktu yang panjang. Hal tersebut merupakan gerbang investasi sempurna bagi orang-orang yang ingin menjadi lebih aktif dalam berinvestasi”, kata George B Sumantri, CEO ORORI. Rifan Financindo.

Sumber : Okezone

Rabu, 27 Desember 2017

Harga Saham Komoditi Dan Energi Dukung Penguatan Bursa Saham Asia



PT Rifan Financindo - Harga minyak yang berada di harga sekitar 2-1 / 2 tahun teratas pada Rabu, setelah ledakan pipa minyak mentah Libya yang memicu kekhawatiran akan pasokan dan harga emas dan tembaga yang melayang dekat level tertinggi dalam minggu-minggu terakhir ini, telah menguatkan harga saham-saham komoditi dan energi di bursa-bursa saham Asia.

Pergerakan perdagangan pada umumnya tipis di seluruh papan dalam minggu yang dipersingkat oleh liburan.

Baca juga :
Indeks MSCI terbesar di Asia Pasifik yang tidak termasuk Jepang, naik tipis 0,1 persen ke level tertinggi sejak akhir November. Dan untuk tahun ini, indeks telah naik 31,6 persen.

Reli harga minyak dan logam membantu saham Asia mengatasi kerugiannya semalam di Wall Street akibat penurunan di Apple Inc.

Saham Australia menguat 0,3 persen pada hari Rabu ke level tertinggi dalam dekade terdekat dari 6.092,8 poin, dengan sektor material dan energi memimpin kenaikan.

Perusahaan pertambangan raksasa BHP Billiton adalah di antara top gainers pada indeks, diikuti oleh Woodside Petroleum dan penambang emas Newcrest.

Indeks Nikkei Jepang N 225 naik 0,1 persen.
Minyak mentah A.S. menyentuh $ 60 per barel setelah penyerang bersenjata meledakkan pipa yang memompa minyak mentah ke pelabuhan Es Sider pada hari Selasa.

Brent crude , patokan internasional untuk harga minyak, menetap di $ 67,02 per barel.
Emas naik ke $ 1,283.7 per ounce, tertinggi sejak awal Desember sementara tembaga melonjak menjadi $ 7, 139, harga tertinggi yang pernah dicapai terakhir di sekitar pertengahan Oktober.

Beberapa ekonom memperkirakan kembalinya tekanan inflasi pada tahun 2018 akan membantu bank sentral menurunkan kebijakannya dengan mudah untuk menaikkan suku bunga.

AS Federal Reserve menaikkan suku tiga kali tahun ini dan diatur untuk memberikan kenaikan lebih lanjut dalam 2018. Bank Sentral Eropa diperkirakan akan mulai mengurangi kembali stimulus moneter dan mengetatkan kebijakan setelah menjaga suku bunga deposito di bawah nol sejak 2014.

ECB telah berjanji untuk terus membeli obligasi setidaknya sampai jangka waktu terbaik dalam satu dekade dan inflasi dengan nyaman di atas 1 persen.

Di pasar valas, pergerakan perdagangan yang tipis dengan sebagian besar mata uang utama bergerak datar. Euro EUR = bertahan di $ 1,1857 dan dolar JPY = hampir tidak berubah pada 113,19 yen.

Yen telah turun sekitar 3 persen pada tahun ini. JPY, Euro, AUD Aussie dan pound Inggris GBP termasuk di antara mata uang utama dengan kinerja terbaik tahun ini. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800